53 ~ Melanjutkan Perjalanan

68 28 0
                                    

09 Agustus 2021

Kami melanjutkan perjalanan begitu matahari terbit, para klan kurcaci itu memberikan persediaan bekal yang banyak pada kami. Kami beruntung karena hal itu, setidaknya Harry tidak akan mengeluh soal makanan lagi. Aku menatap Cara Cinema lalu memeluknya, Travold sudah menungguku di atas iguana.

"Berhati-hatilah selama di perjalanan, Kirey. Jalanmu tidak akan mudah setelah ini, banyak tantangan yang akan kau hadapi. Tapi ini adalah takdirmu, tidak ada yang bisa menghentikannya! Aku ... tidak, kami, akan selalu berdiri bersamamu apapun yang terjadi. Kau, sudah ditakdirkan untuk sesuatu yang lebih besar!"

Aku menatap Cara Cinema, meski aku tidak mengerti dan hendak bertanya, aku tetap mengangguk. Aku menatap Caraci untuk terakhir kali, lalu segera beranjak menuju Iguanaku berada. Tangan Travold lekas meraihku, membantuku naik ke atas iguana. Begitu aku naik di atas, Travold lekas memacu iguana kami untuk melesat menuju arah Timur Laut, waktu kami tidak banyak. Cara Cinema mengatakan bahwa pergerakan dari pengikut Bayangan itu sudah mulai mengincar kami. Jagur yang ditunggangi oleh Logan, Harry dan Edward melesat di depan, mereka berlari lebih lincah daripada ketika di gurun.

Sesekali aku menatap ke atas, awan hitam sedikit menghitam dan petir terlihat menyambar. Padahal sebelumnya tidak ada sama-sekali. Aku mengeratkan peganganku pada Travold, kami terus menuju arah Utara. Kami harus tiba di klan Siren secepat mungkin, kami harus mencari tahu kebenaran mengenai klanku.

"Apa kalung dan Cincin itu masih ada di tanganmu, Kirey?"

Aku mendekat pada Travold, lalu menatap cincin yang masih ada di tanganku dan juga kalung yang masih bergelantung di leherku. "Semuanya masih aman, ada apa?"

"kau tidak boleh kehilangan benda itu, meskipun kita tidak tahu apa kegunaannya. Tapi aku yakin kedua benda itu adalah benda yang memiliki kekuatan besar. Kau harus terus menyimpan mereka, jangan berikan pada siapapun, sekalipun itu adalah Edward ataupun Harry!"

Aku mengangguk, setelahnya tidak ada lagi percakapan di antara kami. Iguanaku memasuki hutan-hutan, melangkah di tepi tebing-tebing dengan lincah. Jagur di depan memimpin, Edward berada paling depan. Kami terus memasuki hutan, dari peta yang ada di tanganku, arah kami memang benar. Sesekali Travold berhenti untuk melihat arah mata angin, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Langit semakin menghitam, perasaanku sedikit tidak enak. Beberapa meter di belakang kami, aku merasakan ada yang mengikuti kami. Aura mereka sama seperti aura penyerangan ketika aku berada di bumi.

"Trav, apa kau merasakan bahwa ada yang mengikuti kita dari belakang? Aura ini mirip dengan aura ketika aku diserang di café itu."

"Apa kau yakin? Aku tidak merasakan apa-apa sejak tadi!"

Aku kembali mengangguk, "Aku yakin, aura ini sangat kuat. Bahkan sudah dekat dengan kita!" suaraku sedikit panik.

Travold memacu iguana kami agar berlari lebih cepat, kami berlari memasuki hutan semakin cepat. Edward dan yang lainnya tidak banyak bertanya, aku rasa jaguar mereka juga merasakan bahwa ada bahaya di sekitar kami. Aku memegang Travold erat, sesekali mataku menatap ke belakang, aura itu sudah tidak terasa lagi. Berjam-jam kami berlari dengan kecepatan maksimal, aku tidak lagi merasakan aura menyeramkan itu.

"Kirey, apa mereka masih mengejar kita? Kita sudah berlari sejak tadi, aku rasa iguana kita juga harus istirahat sebentar. Larinya sudah semakin berkurang daripada tadi, para jaguar juga sudah tertinggal di belakang kita!"

Aku menatap ke belakang, jaguar yang ditunggangi oleh Logan, Harry dan Edward memang tertinggal beberapa meter di belakang kami. Aku memejamkan mata, berusaha untuk merasakan aura itu lagi. Beberapa menit aku berusaha untuk mencari aura itu, aku lekas membuka mataku lagi. "Aku tidak merasakan aura itu lagi, Trav. Kita bisa beristirahat sebentar, tapi jangan lama, aku takut jika mereka sempat menyusul kita!"

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now