BAGIAN 102 || EXTRA PART 2

127 14 0
                                    

Setelah beberapa hari perjalanan, akhirnya aku tiba di desa para werewolf. Mereka tetap menyambutku dengan baik, sekalipun mereka sadar jika Alpha dan Luna—pemimpin mereka—sudah gugur di dalam peráng itu. Sepertinya mereka sedang membangun kerajaan di klan mereka sendiri.

"Ah, Anda datang Tn.Travold?"

Suara itu cukup khas, aku berbalik dan menatap seorang pemuda dengan badan gagah menghampiriku. Dia Draco, pemimpin baru dari klan werewolf. Aku mengangguk, lalu kembali menatap sampai dimana pembangunan kerajaan mereka ini.

"Bagaimana? Apa ada kendala selama setahun ini?"

Draco menggeleng, "Cukup berjalan dengan lancar Tn.Travold, semua juga berkat bantuan dari Anda dan kerajaan utama. Targetnya, istana ini akan selesai dalam beberapa bulan ke depan. Aku berharap begitu!"

Kami berjalan memasuki daerah pedesaan, beberapa warga menunduk saat kami lewat. Aku tetap diam, dengan wajah yang tidak memiliki ekspresi.

Auuu—aku mendengar suara longlongan serigala dari dalam hutan, membuatku dan Draco saling menatap satu sama lain, "Apa kalian sedang melakukan latihan siang ini, Draco?"

"Tidak, sebenarnya ada beberapa hal aneh yang terjadi beberapa bulan terakhir ini Tn.Travold. Aku tidak tahu jenis hewan apa yang menyerang klanku, tapi sampai saat ini. Aku mendapati jika ada 5 klanku yang menghilang di hutan. Tubuhnya tidak kelihatan, hanya menyisakan noda darah saja. Beberapa pengawal sudah aku perintahkan untuk mengawasi di hutan, namun tidak ada kemajuan sama-sekali!"

"Bisa bawa aku ke sana?"

Draco mengangguk, krak—dia lekas berubah menjadi wujud serigalanya. Meskipun ukuran tubuhnya tidak bisa dibandingkan dengan Alpha Lebopy, tapi Draco memiliki hal-hal yang istimewa di dalam tubuhnya sehingga membuat dia dipilih sebagai Alpha di klan werewolf ini. Konsep yang dia miliki juga memiliki banyak perbedaan dengan yang lainnya. Singkatnya, Draco memang layak sebagai Alpha. Pada saat penobatannya sebagai Alpha, aku juga hadir, dan merasakan jika Moongoddess memang menghendaki Draco sebagai pemimpinnya.

Aku menaiki iguanaku dan memasuki hutan, bersama dengan Draco. Beberapa menit berlari, suara longlongan itu semakin terdengar namun menghilang beberapa saat kemudian. Draco berhenti dan memberikan longlongan juga, auuu—aku ikut berhenti, menatap Draco yang mengendus-endus dan kemudian menatapku. Lalu kembali berlari memasuki hutan. Beberapa serigala lainnya juga menyusul dari belakang kami. Aku menatap ke arah hutan-hutan yang semakin terasa rimbun. Seharusnya aku tidak asing lagi dengan hutan ini. Karena sejak pertama kali kami tiba, kami terdampar di klan ini. Jadi, sedikit banyaknya aku sudah mengetahui seluk beluk mengenai hutan unik nan indah satu ini.

Draco berhenti di depan dan berubah menjadi bentuk manusianya. Aku turun dari atas iguanaku dan mendekat, menatap ada bercak darah baru yang terbesit dimana-mana. Batang-batang pohon juga terdapat beberapa goresan, kemungkinan sebelum diserang, mereka melakukan perlawanan lebih dulu.

"Draco, darahnya lagi-lagi menuju arah tebing."

Aku menatap darah itu, dan menyentuhnya. Sepertinya longlongan tadi, aku lekas menatap Draco yang juga mengangguk. Sepertinya apa yang kami pikirkan adalah sama. Aku lekas mengikuti mereka berjalan ke arah tebing, mengikuti jejak darah itu.

Kami tiba di tebing, lalu menatap ke bawah. Tebing itu cukup terjal, tapi yang membuatku merasa jengkel adalah. Jejak darah itu berhenti di atas tebing, jika pelaku membuang atau menyeret korban ke bawah. Maka tumbuhan-tumbuhan di sekitar tebing pasti akan terdapat bekas juga. Namun ini sama-sekali tidak ada.

"Aku akan turun sebentar, sepertinya ada yang aneh!"

Crack—sayap hitamku terbuka lebar, aku terbang ke bawah dan menatap apa saja yang menarik perhatianku di dalam sini. Tubuh serigala itu sama-sekali tidak kelihatan. Aku mendarat, dan menatap ke atas. Tidak ada jejak sama-sekali, ini cukup aneh. Sekitar tebing juga tidak ada apa-apa, kecuali sungai berwarna ungu yang terus bercahaya. Aku kembali terbang dan menyusuri sungai, sama-sekali tidak mendapatkan apa-apa.

The Spesial Bride of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang