36 ~ Cukup Sentuh Aku Saja, Kirey!

106 32 3
                                    

Memang sangat penting untuk mengetahui seberapa banyak Kita 

Mengenal dan memahami diri kita, tetapi ada sesuatu yang lebihPenting lagi

untuk menjalankan kehidupan yang Sepenuh Hati, 

Yaitu: mencintai diri kita sendiri.

***

Logan sudah di atasi oleh Zura, sekarang aku sudah ikut bergabung dengan rakyat klan vampire beserta semua petinggi di klan ini. Aku duduk di sebelah Edward yang tidak jauh dari King Zavier. Kami mulai makan setelah para orang tua dari klan ini lebih dulu mengambil makanan. Jika ditanya, apakah aku akan membenci Logan setelah perkataannya? Normalnya, iya. Aku akan membencinyà sampai cucu cicitnya bahkan sampai Logan menjadi debu tanah, di makan para càcing.

Tapi, jika aku melakukan hal itu. Artinya aku menciptakan sesuatu yang tidak bisa aku lupakan, membuat otakku menjadi terbagi dan akan selalu kupikiran. Sama artinya dengan, aku tidak mencintai diriku sepenuh hati. Di Kehidupan sebelumnya, bahkan sampai kemarin sore. Aku masih menjadi Kirey yang tidak mencintai diriku sendiri dengan sepenuh hati. Tapi, aku selalu reset setiap perkataan yang masuk ke dalam otakku setelah berada di sini. Di dimensi indah yang dihuni oleh makhluk-makhluk mitologi dalam sejarah yang pernah aku pelajari.

Dan keputusannya, aku sudah memaafkan Logan. Melihat air mata lelaki itu, membuatku semakin merasa bahwa sudah seharusnya aku memaafkannya. Aku tidak ingin membebani diriku sendiri dan membuat kinerja otakku yang kapasitasnya kecil ini, menjadi terbagi. Jelas itu hanya merugikan diriku sendiri, itu sebabnya di kehidupanku ketika masih berada di bumi. Aku masih menjadi Kireyna yang tidak tahu cara menjadi diriku sendiri. Keadaan mengubahku, apa yang terjadi padaku tidak sepenuhnya burùk. Sekalipun ini burùk, aku akan tetap mencari kebaikan dan hikmah dari kejadian yang terjadi padaku.

"Bagaimana kau menemukan keberadaan Logan, Kirey? Aku dan Zura sudah mengelilingi klan ini, bahkan sampai ke perbatasan. Tapi kami berdua tidak menemukannya. Tapi kau—, kau bahkan masih baru sadar pagi ini dan sudah menemukan Logan sore hari. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Aku menatap Zanuar, aku tahu tidak hanya dia yang penasaran. Bibirku membentuk sebuah senyuman, lalu menaikkan bahu. "Iguanaku yang tersisa satu menunjukkan jalannya!" nada suaraku rendah di akhir. Meski aku memaafkan Logan, bukan berarti aku tidak sedih karena kehilangan hewàn itu. Kesedihan itu wajar, dan semua tindakan yang kita buat pasti memiliki berbagai macam sisi. Dan kehilangan adalah salah satu dari sisi itu. Mungkin aku masih akan merasa sedih, salah-satu alasannya adalah kenangan yang sudah terekam di dalam pikiran.

Aku pernah berpikir, kenapa kehilangan menjadi salah-satu hal yang paling menyedihkan. Terkadang emosí kita tidak bisa di kontrol karena hal itu, kadang kita menangis di pojokan ketika mengingat sosok yang pergi untuk selamanya. Belajar sejarah dan menjadi mahasiswa Arkeolog membuatku paham, bahwa semuanya tercipta karena kenangan dan peninggalan dari sosok yang kita sayangi. Para nenek moyang kita dulu juga sudah memiliki emosí itu, dan itu manusiawi. Bahkan hewànpun memiliki emosí itu, aku pernah memelihara seekor ànjing hitam dengan bulu panjang. Aku memelihara sepasang dan itu sudah sejak kecil. Ketika salah satu dari mereka meninggàl, ànjing satunya murung beberapa hati, tidak berselera makan dan menunjukkan perilaku aneh. Awalnya aku pikir itu biasa saja, namun sampai ànjingku itu meninggàl. Aku baru sadar, bahwa hewàn juga punya emosí, meskipun tidak sempurna.

Ini hanya hipotesisku sendiri, aku bukan pengamat perilaku hewàn. Aku hanya belajar dari apa yang aku alami, dan begitu juga iguanaku ini. Aku tàkut, hal yang sama akan terjadi padanya.

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now