31 ~ Zis Bersaudara

73 27 0
                                    

Jumat, 23 Juli 2021

Usai makan, Logan sudah kembali tidur dengan sangat jejak. Tidak berbeda jauh dengan Edward, Harry dan Travold. Mereka sudah hampir tertidur, tinggal aku saja yang benar-benar tidak bisa tertidur malam ini. Aku menghela nafas, dari celah lubang di ruangan ini. Aku masih bisa melihat aurora bersinar terang di langit malam. Kami lebih banyak diam sejak tadi, merenungi apa yang terjadi. Aku menatap ke arah Harry dan juga Edward, mereka berdua sudah mulai mengorok dan terlelap sangat nyenyak. Sementara Travold masih terlihat belum tidur.

"Tidurlah Kirey, jangan terlalu banyak berpikir seperti apa yang aku bilang padamu ketika berada di rumah Zura. Pasrah saja dan ikuti alurnya!"

Aku menatap Travold, dia menatapku tidak seperti biasanya. Aku menghela nafas panjang, bagi orang sepertiku. Tidak mudah untuk melupakan kesalahan yang sudah aku perbuat, aku bukan seperti Harry yang bisa melupakan masalah dengan mudah. Aku lebih cenderung strės jika mengalami masalah karena ulahku sendiri, dan itu akan berlangsung secara lama.

"Kau sendiri kenapa tidak tidur?" tanyaku, menatap Travold yang kembali membuka matanya dan menatap ke arah tembok di depannya. Dia mengambil tempat yang terpisah dari kami dan berada di sebelah pintu. Sementara kami bertiga tepat ada di depan pintu.

Travold menghela nafasnya, "Aku hanya tidak bisa tidur, jangan pikirkan aku. Tidurlah dan jangan banyak berpikir lagi, kapasitas otak manusia tidak bisa menampung semua yang ada di alam semesta ini. Hanya sang pencipta yang bisa melihatnya dan mengetahui apa yang akan terjadi. Kita hanya bisa berserah pada kehendaknya!"

Aku menarik nafas dalam sambil memejamkan mataku, mencoba untuk merilekskan diriku sendiri. Jika di bumi, ketika aku ada masalah, aku akan mendengarkan musik dan itu cukup ampuh. Namun di sini benar-benar berbeda, ini bahkan sudah menjadi rekor tertinggiku untuk tidak kecànduan pada ponsel. Aku mulai rileks dan berusaha untuk tidak memikirkan apa-apa, cara ini berhasil. Aku mulai merasa mengantuk dan tidak lama, mataku sudah terpejam dengan damai.

***

"Kirey, bangun, kirey!"

Aku lekas bangun, kebiasaan selama di sini mengubah sifat burúkku ketika masih di bumi. Aku lebih cepat bangun meskipun sangat lelah. Aku menatap Harry, dia masih tidur di sebelahku. Kebiasaannya masih tidak berubah, dia masih tetap menjadi pemecah rekor terlama tidur. Logan terlihat sudah kesal untuk membangunkan Harry. Aku mengucek mataku, lalu mendengar pintu terbuka.

Panglima Zu sudah berdiri di pintu dengan warna pakaiannya yang tetap sama, lelaki itu menyuruh kami untuk keluar dari ruangan. Harry keluar paling terakhir, itu pun setelah panglima Zu membangunkannya dengan toa yang dia bawa. Seolah panglima itu tahu bahwa Harry sulit untuk di bangunkan. Toa itu sangat ampun, karena Harry langsung bangun dengan terkaget-kaget.

"Siálan, dia membuat telingaku sakit. Dia pasti sudah gilá, dasar menyebalkán!" kesal Harry yang berjalan di sebelahku.

Saat berjalan melewati lorong-lorong kerajaan, aku berhenti sebentar. Aura ini, aku melihat ke arah tembok tinggi di samping ini. Aura ini terasa familiar dan berbahaya, rasanya ini adalah aura dari ular berbulu yang menyerang kami di daerah klan penunggang. Aku meraba tembok, aura itu kembali menghilang membuatku bingung.

"Kirey!" seru Travold membuatku lekas ikut berjalan bersama mereka.

Tangan kami tidak lagi di bŏrgol seperti semalam, itu lebih baik daripada jika besi itu tetap berada di tangan kami. Membuat pergerakan kami semakin sulit. Zu membawa kami ke dalam ruangan yang semalam aku lihat begitu mewah itu. Beberapa orang dengan pakaian serba hitam dan merah sudah berada di sana, duduk dan memperhatikan kami yang memasuki ruangan. Aku mengedarkan pandanganku, aku tidak melihat sosok misterius yang semalam duduk di atas singgasana paling tinggi itu.

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now