30 ~ MAAF!

74 29 0
                                    

Kamis, 22 Juli 2021

Kedatangan kami sepertinya sudah terdengar sampai ke seluruh penjuru klan ini. Para klan vampire itu bahkan masih sempat-sempatnya untuk melihat kami dibawa masuk ke dalam kerajaan. Dari sepanjang jalan hingga di depan pintu kerajaan. Namun anehnya, satupun dari mereka tidak ada yang hêboh atau mengeluarkan suara. Hanya tatapan saja yang terlihat mengerikân. Aku menghela nafas, terkadang makhluk yang tidak dianggap ada, lebih tertib dari pada manusia. Aku yakin, jika ini dibumi dan mereka—masyarakat klan vampire—adalah manusia bumi. Aku sudah 100% yakin mereka akan meneriâki kami dengan heboh dan merekam dengan ponselnya. Lalu mengunggahnya ke berbagai media sosial, dan ya, semua itu juga akan ditonton oleh manusia lain yang benar-benar tidak punya pekerjaan selain melihat video unfaedah itu.

Aku menatap ke depan, kerajaan klan vampire ini terlihat sangat besar. Seperti kerajaan film Disney 'Beauty and the Beast', aku tidak bėrbohong. Istana ini begitu luas dan besar, namun aku bisa merasakan aura hitam di dalam gedung ini. Panglima Zu tetap menuntun kami agar memasuki istana dengan kasar. Sesekali Harry berdecak tidak suka dan protes jika Zu mendorongnya, lebih tepatnya, mendorong bokŏng Harry dengan paksâ.

"Sepertinya kau harus memperbesar ukuran bŏkongmu Harry, agar ketika didorong tidak sakit. Bŏkongmu hanya ada tulang!" seru Logan

Aku menahan tawa, Logan benar-benar membuat suasana menegăngkan ini menjadi sedikit lebih rileks. Terlebih saat melihat Harry dengan wajah kesălnya. Harry memang sudah ditakdirkan untuk tabah dan memiliki kesabaran yang lebih banyak dari kami. Kemarin Zespri méngejek wajah minimalisnya dan sekarang Logan mengejék bŏkong tipis Harry. Aku lalu menatap Edward yang tetap berjalan di sebelahku, Travold berjalan di belakang. Zanuar tidak ikut, dia menghilang begitu kami hendak pergi. Dia hanya menyuruh kami untuk menunggu, dan aku tidak tahu apa yang harus kami tunggu.

Kami tiba di pintu besar dan berhenti, aku yakin itu adalah pintu utamanya. Penjaga di depan pintu itu segera berdiri dengan tegap dan memberi hormat pada Zu. Mereka berbicara pelan, sesekali penjaga pintu itu menatap ke arah kami, lalu pintu besar itu terbuka. Aku tidak bisa menutup mataku, desain interior istana ini benar-benar indah dan menakjubkan. Dengan sosok mistérius duduk di tengah ruangan mewah itu dengan singsananya yang tinggi. Membedakan singgasana itu dari tempat lainnya. Dengan mudah aku bisa menebak bahwa sosok itu sepertinya Raja muda yang disebutkan oleh Zura.

Namun, kami tidak memasuki ruangan utama itu. Kami berjalan dari pinggir, sesekali aku menatap sosok mistérius itu. Ya, aku mengatakannya mistérius karena seluruh wajahnya tidak terlihat, kepalanya ditutupi oleh tudung panjang dan membuat wajahnya tertutup serta, dia juga mengenakan penutup mulut. Apa itu masker? Ayolah, kenapa dia harus mengenakan masker? Aku yakin di dunia ini tidak ada korona seperti di bumi.

"Jangan tatap dia Kirey!" bisik Edward menyenggol bahuku, aku lekas mengalihkan perhatianku darinya dan menatap lurus ke depan.

Selagi kami berjalan, beberapa tatapan tertuju dengan jelas pada kami. Seolah tahu bahwa kami sepertinya adalah buronän. Kami berhenti di sebuah ruangan lagi, panglima Zu berhenti di depan pintu itu dan kembali bercakap-cakap dengan penjaga pintu. Pintu itu dibuka, aroma busŭk dan bäu bängkai langsung menyambut indra penciumanku.

Aku menatap lurus ke depan, aku menghela nafas käsar, tepat di depan kami ada beberapa ternäk yang juga sedang menatap kami. Zu lekas menutup pintu itu lagi dengan raut wajah märah-märah, dia kembali membawa kami pergi dari ruangan itu. Aku sedikit menghela nafas legah, setidaknya kami tidak akan dimasukkan ke dalam kandang hewan yang begitu bau itu. Zu kembali berhenti di depan salah satu ruangan yang paling jauh. Letaknya tepat ada di ujung bangunan utama, dan pintu itu dijaga oleh sosok yang juga místerius. Mereka mengenakan jubah yang menutupi mata mereka, namun masih lebih mending karena bibir dan juga hidup mancungnya masih terlihat. Tidak seperti sosok tadi.

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now