9 ~ DIKHIANATI

119 38 0
                                    

Selasa, 06 Juli 2021

Paginya, Sam tiba-tiba bilang bahwa kami diizinkan untuk melakukan penelitian. Ini terlalu tiba-tiba, namun aku tidak merasa apa-apa dan sedikit senang akal hal ini. Jika mereka mengizinkan kami melakukan penelitian di sekitar gunung, itu akan menjadi kabar yang baik. Setidaknya ada beberapa hal yang aku bisa tuangkan di essayku nantinya. Tidak berbeda jauh denganku, Edward juga terlihat senang dengan ijin ini. Logan tidak memberikan reaksi apa-apa, hanya tetap ikut dengan apa keputusan kami.

"Ayolah, apa kita harus mengikuti mereka Kirey? Lihatlah, semalam Sam bilang bahwa kita harus berhati-hati. Dan tadi pagi tiba-tiba tetua itu datang dan berbicara pada Sam bahwa kita diberi izin untuk mengeksplor tempat ini. Aku tidak yakin bahwa mereka itu tidak memiliki niat buruk, aku 100 persen yakin ini hanya tipuan saja. Lebih baik kita mengambil jalan yang berbeda!" Harry, satu-satunya yang terus tidak percaya dan curiga. Berbicara dengan suara kecil di sebelahku.

"Tidak perlu sampai securiga ini Harry, kita ikuti saja dulu. Lagi pula, jika mereka memang ingin berniat buruk pada kita. Edward dan Logan bisa melindungi kita, seharusnya kau juga bisa bukan?" Aku menatap Harry dari sudut mata. Tetap berjalan agar tidak ketinggalan dengan Edward dan tetua itu.

"Kau ini terlalu positif thinking Kirey, apa kau tidak melihat tetua itu? Kumis putihnya saja seolah menunjukkan bahwa di dalam pemikirannya terdapat banyak misteri!"

Aku mendengus kesal, lama-kelamaan berbicara dengan si menyebalkan Harry ini membuat darah tinggiku naik. Dan pilihan terakhir untuk menghadapi Harry adalah diam. Dan ternyata itu bekerja, setelah diam dan tidak menanggapi pertanyaan Harry. Lelaki itu diam dan tidak lagi protes. Kami terus mendaki dan semakin memasuki wilayah gunung. Semakin lama, pemandangannya semakin terasa indah. Aku bahkan tidak berpikir bahwa tempat ini akan seindah ini. Tetua di depan kami berhenti lalu berbalik dan menatap kami.

"Aku hanya bisa mengantar kalian sampai di sini nak, tepat di depan kalian ini ada banyak sekali peninggalan bersejarah yang dimiliki oleh desa ini. Berhati-hatilah untuk menelusuri tempat itu, aku rasa kalian mendengar ada yang aneh dengan desa ini. Dan aku sendiri mengakui bahwa rumor itu benar. Sekalipun aku tidak pernah melihat apa yang ada di dalam gunung ini sebelumnya. Tapi aku yakin kalian bisa menjelajahinya dengan aman!"

Aku terdiam menatap ke depan, tepat di depan kami terdapat sebuah gua yang sepertinya tertuju pada jantung gunung itu. Aku tersenyum, ini sepertinya akan menjadi petualangan yang indah.

"Baik sir, kami akan segera menuju ke sana. Terima kasih atas izin Anda, kami tidak akan merusâk apa pun yang ada di alam ini. Kami hanya akan memeriksanya saja!" seru Ed

Tetua itu mengangguk, "Tapi ingatlah untuk tidak pernah mengambil sesuatu dari sana nak. Jangan memasuki gua itu jika semakin gelap. Dan kembalilah sebelum gelap, di dalam kegelapan ada banyak hal yang tidak bisa dijelaskan. Aku kembali dulu, semoga dewa melindungi dan menyertai kalian!"

Kami segera menuju ke bawah, menuruni tebing yang berlumut. Tetua itu sudah pergi lebih dulu sebelum kami sempat turun.

"Ini semakin terasa menyeramkan Kirey, apa kau yakin kita harus menuju Gua itu? Lihatlah, melihatnya saja dari sini sudah membuat bulu tanganku berdiri. Mereka seolah tidak ingin kita pergi ke sana!" Harry kembali protes

"Kembalilah Harry, aku rasa jika kau menyusul tetua itu saat ini. Kamu masih sempat untuk berjalan pulang bersamanya!" Logan yang sejak tadi tidak peduli akhirnya membuka suara. Membuat wajah Harry tiba-tiba menjadi semakin masam dan kesal.

"Tunggu dulu, kenapa kau harus setuju dengan ide Edward ini? Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dari kami Logan?" tanya Harry menatap Logan dengan tatapan tajamnya.

The Spesial Bride of DragonOnde histórias criam vida. Descubra agora