28 ~ RITUAL

88 26 0
                                    

Rabu, 21 Juli 2021

Aku menatap ruangan yang sudah dipersiapkan oleh Zura dan Zespri. Aku menatap Edward yang mengangguk, tatapannya terlihat meyakinkanku. Tidak berbeda jauh dengan Harry, tatapannya juga terlihat untuk meyakinkanku.

"Bagaimana nak? Apa kau tidak yakin?" Zespri melihatku

Aku melangkah memasuki ruangan itu. Aura lain yang terasa lebih kuat ada di dalam ruangan ini. Aku menatap Zura yang menyuruh Edward untuk masuk setelah aku masuk. Ruangannya gelap, bulan di atas terlihat di ruangan ini karena bagian atas ruangan ini terbuka. Aku duduk di tengah ruangan dengan sinar bulan yang tepat berada di atasku. Edward duduk tidak jauh dariku.

"Kenapa Edward juga ikut Zes?" Aku bertanya pada Zespri yang baru memasuki ruangan.

"Kita akan menggunakan darâhnya nak, tidak usah khawatir dan cepatlah untuk memperbaiki posisimu! Kita tidak bisa berlama-lama!"

Aku lekas duduk, mengenakan jubah hitam yang diberikan oleh Zura. Edward juga mengenakan jubah yang sama denganku.

"Bagaimana Zura? Apa kau sudah siap?" Seru Zanuar yang berjalan tepat di sebelahku

"Tunggu sebentar, kita harus memastikan di luar aman. Rituâl ini pasti akan mengundang perhatian beberapa makhluk di sekitar dan juga para pasukan kerajaan. Kita tidak bisa lengah, aura gadis ini cukup kuat!"

Zura berjalan mendekati Travold, Logan dan Harry. "Kalian harus memastikan tidak ada yang mendekat nak. Kami tidak bisa di gânggu dalam beberapa waktu ke depan. Apa kalian bisa?"

"Baik Zura!" Ujar Harry dan Logan, Travold tetap diam dengan tatapan yang tertuju padaku dan juga Edward. Lalu dia menatap Zura dan berbicara dengannya.

Zura kembali ke dalam ruangan, sepertinya ini sudah tepat pergantian malam. Aku menguatkan hati dan tekad, aku juga harus tahu siapa aku dan klanku. Aku menatap Zura, Zespri dan Zanuar yang mengelilingiku. Membuat tubuhku tėnggelam di antara jubah mereka. Mereka bertiga mulai saling melihat, lalu menatapku. Aku mengangguk, siapa atau tidak siap, aku hanya punya kesempatan ini. Setelah menatapku cukup lama, mereka mulai menyatukan tangan mereka di atasku. Mengucapkan beberapa kata-kata yang tidak aku mengerti. Kemungkinan itu adalah bahasa dari klan vampire yang sebenarnya, terlihat dari Edward yang sepertinya mengerti dengan bahasa mereka. Karena dia juga ikut mengucapkan hal itu.

Aku merasakan ada aura lain yang lebih kuat dari sebelumnya, melingkupiku, seolah mereka ingin mengendalikanku. Aku hanya bisa diam, aura itu rasanya ingin memasuki diriku. Kepalaku semakin terasa berputar-putar, angin dingin juga tiba-tiba melingkupiku. Nafasku memburu, semakin lama mereka membacakan kata-kata itu. Aku juga semakin merasakan ada hal lain di sekitarku. Namun hal itu tidak berlangsung lama, mereka bertiga terlihat menatapku lalu menggelengkan kepala dan berhenti membacakan kata-kata itu.

"Kemarilah Edward!" seru Zura

Edward mendekat, lalu Zespri datang dengan pisâu dan juga cawan yang ada di tangannya. Aku menelan ludahku kasâr, kenapa mereka membawa pisâu? Aku bertanya-tanya dalam hati, namun aku tidak ingin bertanya. Pisâu itu diarahkan pada lengan Edward, aku menahan nafas melihat Zura yang menusukkân pisâu itu ke tangan Edward. Darâh segâr menetes dari tangan Edward yang baru saja ditusŭk, menetes ke cawan sampai hampir penuh.

Wajah Edward terlihat lebih pucat dari pada sebelumnya, dia terlihat mengerâng kesâkitan. Matanya berubah semakin merâh, dua târing dari muncul dari mulut Edward. Zespri menahan Edward yang terlihat merontâ, ingin melakukan sesuatu. Aku menatap Zura yang datang dengan dârah Edward, dia menarik tanganku tiba-tiba, membuatku terkejut. Lalu hendak menyayât lenganku juga, namun aku menarik tanganku lebih dulu dan berdiri. Tapi Zanuar menahanku agar tidak kabur dari dalam ruangan. Mereka tidak berbicara barang sedikitpun padaku, aku menggelengkan kepala. Tidak, ini tidak benar, aku hendak melepaskan diriku dari Zanuar. Namun tenaganya jauh lebih kuat daripada yang aku bayangkan sebelumnya.

The Spesial Bride of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang