96 ~ Langit yang terbelah

67 15 0
                                    

Aku terkejut, sehingga aku tidak sadar jika aku melakukan teleportasi dan lekas menangkap tubuh Edward. Bruk—aku terjatuh tepat sebelum kakiku menyentuh tanah, kekuatanku lagi-lagi menghilang. Aku menatap bahwa jarakku terpaut beberapa meter lagi. Aku menatap tubuh tidak sadarkan diri Edward, kami terjun bebas. Namun badanku tiba-tiba terbang, aku menatap sayap besar yang menghalangi pemandanganku. Membenarkan posisi dudukku, aku baru sadar bahwa sekarang aku sudah berada di atas wujud naga milik Travold. Travold terbang merendah, Edward tepat berada di belakangku, dengan keadaan tidak sadarkan diri.

Travold mendarat di pemukiman, Luna Anna lekas membantuku turun dan yang lainnya membantu Edward. Travold kembali dengan wujud manusianya. Begitu mereka membaringkan Edward di atas sebuah batu besar yang berbentuk bundar. Aku menghampirinya, dan menatap Edward yang pucat. Matanya sedikit terbuka dan tangannya bergerak.

"Edward, apa yang terjadi. Kenapa bisa menjadi seperti ini?" seruku, dengan pelan menyentuh wajahnya yang terasa sangat dingin begitu tanganku menyentuhnya. Aku menatap ke arah yang ditunjuk oleh Edward. Mataku terkejut begitu melihat ada hewan—tidak, tapi itu adalah ular besar yang keluar dari langit yang terbelah itu.

"Awas!"

Teriakan itu membuatku menghindar, sebisa mungkin. Prang—aku tidak tahu apa yang menyerang kami barusan. Tapi itu benar-benar tidak membaik. Edward, dimana dia dan apa yang terjadi? Sebelum Edward bisa menjawab, aku menatap ular-ular itu sudah terjatuh dari atas langit. Tubuh mereka begitu besar, tanduk mereka membuatku bergidik ngeri. Aku tidak pernah melihat ular yang memiliki tanduk. Aku terkejut ketika ular itu menatap ke arahku. Sepertinya, tujuan mereka kali ini adalah aku.

Menatap penduduk desa dan juga Travold, aku lekas memanggil iguanaku. Aku sudah berada di atas hewan itu, Travold sudah berubah menjadi bentuk naganya. Luna Anna dan Alpha Lebopy lebih dulu menyerang ular besar itu. Sementara aku mengikuti Travold yang membawa Edward menjauh. Keadaan Edward sekarang tidak baik-baik saja.

Namun, baru saja beberapa meter kami pergi. Aku sudah melihat bunyi dentuman keras dari arah belakang, tatapanku tertuju pada ular-ular besar dengan lendir yang menyelimuti ekor panjangnya. Kilatan merah ular itu membuatku menghentikan iguanaku. Aku menatap tubuh Alpha Lebopy yang terpental di tebing.

Arhgg...auuu...longlongan Alpha Lebopy yang membuat bulu kudukku berdiri memenuhi lapangan itu. Longlongan lain terdengar, dan aku menatap pasukan werewolf lainnya yang menyerang berkelompok. Klan elf pemanah juga ikut membantu mereka.

"Kirey, kita harus cepat. Keadaan Edward semakin melemah!"

Suara di dalam pikiranku itu membuatku sadar bahwa Travold sepertinya kembali karena tidak melihatku. Untuk sekali lagi, aku menatap ular besar dan juga kilatan marah merah itu. Aku menatap Travold, lalu srakk—aku mengambil pedang yang ada di tubuh Edward. Gelengan kepalaku cukup menjawab bagi Travold. Aku rasa, dia tahu jika aku tidak akan mengorbankan lebih banyak nyawa lagi.

"Kirey!"

"Bawa Edward dengan selamat, aku akan membunuh ular itu!"

"Tapi...."

Plok—bunyi itu menandakan aku yang menggunakan kekuatanku untuk berpindah tempat. Dari atas tebing, aku mempelajari gerakan dari ular itu. Ekornya yang panjang menyapu bersih apa saja yang dilalui ular itu. Membuatku mendapatkan celah sedikit. Ular itu tidak bisa melihat, tapi dia menggunakan suara untuk mengetahui dimana musuhnya berada. Aku menatap tubuh Luna Anna yang terpental jauh saat hendak menyerang ular itu. "Luna!" teriakku

Begitu aku berteriak, perhatian ular-ular itu lekas tertuju padaku. Plok—aku menghindar tepat sebelum tebing, tempatku berpijak tadi hancur. Aku terus menghindar dan melakukan teleportasi, tapi sepertinya ular-ular tahu gerakanku. Bruk—aku tidak sadar jika salah satu dari ular itu begitu cepat dan tahu dimana arah gerakanku. Badanku jatuh dan membentur tebing, keningku mengeluarkan darah. Sial, umpatku dalam hati sembari meraba kening dan lututku yang berdarah.

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now