8 ~ WUJUD ASLI HARRY DAN LOGAN

119 36 0
                                    

Senin, 05 Juli 2021

Apa yang Edward katakan benar, saat ini kami berempat sedang duduk sembari menikmati makanan yang bisa aku katakan normal. Tepat beberapa menit lalu, saat matahari sudah keluar dari peraduannya. Kami segera menghampiri si pemilik rumah itu dan menunjukkan gelang yang diberikan oleh si pemilik restoran tadi. Dan si pemilik rumah lekas menyuruh kami untuk masuk ke dalam rumahnya, menutupi mobil kami dengan dedaunan agar tidak terlihat.

"Ini, silahkan dimakan. Aku hanya punya makanan ini sebagai persediaan nak, beberapa bulan ini aku tidak mendapatkan panen yang baik!" si pemilik rumah datang dengan membawa beberapa buah lagi. Itu adalah mangga, Harry yang duduk di sampingku sejak tadi sudah membicarakan si pemilik rumah. Harry bilang itu sepertinya adalah alasan agar si pemilik rumah tidak merugi karena menampung kami. Harry bahkan mengejek buah mangga yang begitu terasa manis ini, dia bilang buah mangga ini kecil. Tidak sebesar seperti yang ada di pekarangan rumah.

Aku berdecak kesal menatap Harry, bukannya berterima kasih karena sudah diperbolehkan menumpang, Harry terkesan seperti tidak tau diuntung. Aku mengabaikan Harry yang terus protes di sebelahku, lalu mulai memakan mangga ini. Rasanya benar-benar manis dan segar.

"Terima kasih sudah mengijinkan kami untuk menumpang dan memberikan kami buah dan makanan nikmat ini sir." Ed mewakili kami.

"Kau juga harus membayar itu nak, tidak ada yang gratis!" ujar si pemilik rumah. Seketika itu juga aku segera menahan Harry yang hendak mengumpât pada sosok itu.

"Ahhh iya, kami akan perhitungkan semuanya sir" Edward masih menjawab dengan baik meski dengan raut wajah yang tiba-tiba terlihat kesal.

"Panggil aku Sam saja!" seru si pemilik rumah sembari ikut duduk bersama kami. Wajahnya sejak tadi terlihat tidak tenang, sesekali dia menatap ke luar rumahnya dengan menilik dari celah kecil yang ada di jendelanya. "Lalu, ada tujuan apa kalian datang kemari? Aku rasa kalian sudah mendengar cerita dari si pemilik restoran itu hingga kalian bisa sampai di sini. Beruntung kalian datang di pagi hari, sebelum warga desa keluar dari rumah mereka dan melihat kalian. Jika mereka sempat melihat kalian, aku tidak yakin apalagi yang akan orang bodòh itu lakukan!"

Kami saling melirik satu sama lain, "kami hendak melakukan penelitian di desa ini Sam. Untuk waktu yang cukup lama aku rasa!" ujar Edward

"Penelitian? Apa kalian ini datang dari kampus?" Wajah khawatir Sam semakin terlihat dengan jelas

Aku mengangguk, dan wajah Sam semakin terlihat serius. "Selama bertahun-tahun aku tinggal di desa ini. Tidak seorang pun ada orang luar yang pernah berhasil membujuk tetua di kampung ini. Dan aku yakin itu masih tetap sama. Kalian tau? Adat istiadat di daerah ini masih sangat primitif, mereka masih saja percaya dan bahkan memuja gunung itu. Dan sekali dalam beberapa tahun, mereka pasti akan melakukan ritual penumbálan untuk gunung itu. Dan jika tidak salah perkirakan, itu bertepatan dengan hari kedatangan kalian. Aku tidak bisa bertindak banyak, aku hanya menyarankan agar kalian kembali saja. Tidak akan ada hasil yang bisa kalian dapatkan nantinya. Malah, sebelum mereka mengincar kalian. Sebaiknya kalian mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi!"

Suasana ruang tamu itu lengah, tidak ada yang berani mengeluarkan suara. Aku menatap Edward yang juga terlihat bingung, si pemilik rumah itu juga sudah tidak lagi duduk bersama dengan kami. Dia sudah membuka jendela rumahnya, melakukan aktivitasnya seperti biasa. Katanya agar kedatangan kami tidak terlalu diketahui oleh penduduk desa. Jika sudah begini, bagaimana kami akan melakukan penelitian di desa ini?

Karena masih belum menemukan kesepakatan, Sam mengijinkan kami untuk bermalam di rumahnya. Tentunya dengan bayaran yang cukup mahal dan tidak masuk akal. Lelaki tua itu benar-benar tau caranya menguras dengan baik dan benar. Jika kami tidak ingin membayar, maka kami harus mencari tempat lain. Dan itu jelas bukan sesuatu yang kami inginkan. Itu sama saja dengan mencari masalah.

The Spesial Bride of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang