71 ~ Terbebas

69 18 0
                                    

YUHU, SUDAH UP LAGI. PASANG MUSIK DI ATAS BIAR FEELNYA KERASA. JANGAN LUPA KOMENT DAN FOLLOW AKU YA 

***

19 Agustus 2021

Ukiran-ukiran dari berbagai jenis tubuh hewan dan manusia ada di sepanjang tembok yang kami lalui. Jack membawa kami menuju sebuah tempat, yang katanya tidak sembarangan bisa dimasuki oleh orang. Bangunan ini seperti bangunan kuno, jika berada di bumi. Tapi bangunan ini terasa berbeda ketika sudah memasuki dalamnya. Di dalamnya, arsitektur dan juga dari segi hiasan yang ada di sini begitu modern. Dominan warna di sini adalah putih keemasan. Tidak berbeda jauh dari warna rambut dan pakaian dari klan elf ini. 

"Jack, apa kau tidak punya makanan?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Harry yang sejak tadi mendesakku untuk bertanya, Jack lekas melihat kami berdua. Aku tersenyum kikuk, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. 

"Ahh...maaf membuatmu menunggu lama Harry, sepertinya kita akan makan lebih dulu. Nanti saja kita menuju ruangan itu, aku terlalu bersemangat sehingga tidak kepikiran mengenai hal itu. Maaf! Apa kau tidak keberatan Kirey? Aku akan membawamu nanti pada penjaga perpustakaan untuk mendapat penjelasan lebih lengkap."

"Tidak apa-apa, asal kau lekas membawa kami. Aku sudah sangat kelaparan, asal kau tahu, ketika berada di sel. Kami tidak diberi makan sama-sekali, jangankan makan, minum saja tidak dikasih!" Harry mulai banyak bicara.

Jack menatapku, masih meminta keputusanku. "Kirey juga tidak apa-apa, dia akan setuju saja denganku. Bukan begitu, Kirey?" desak Harry lagi 

Aku hanya bisa mengangguk. 

Jack ikutan mengangguk , sepertinya dia tidak terlalu menyukai keributan. Hal itu membuatku lekas menyikut lengan Harry dan memberinya perintah untuk diam dan tidak terus membuat onar. Kami memasuki sebuah ruang makan, ruangan ini tidak terlalu besar juga. Dan, perhatianku tertuju pada sosok gadis dengan tatapan yang juga terkejut  ketika melihat kami. Dia lekas berdiri dan memberi sambutan pada kami.

"Maafkan saya pangeran, saya hanya duduk di sini saja!" serunya

Jack tidak berekspresi, tatapannya tetap lurus pada sosok perempuan berkulit putih dengan rambut pirang itu. Melihat rambut gadis itu, aku jadi melihat rambutku yang ternyata sudah sampai punggung. Rambut ikalku sudah memanjang, sebuah rekor yang pernah aku capai. 

"Pergilah jika kau sudah selesai!"

"Baik, pangeran!"

Begitu sosok gadis itu pergi, Jack lekas menarik kursi untukku. "Terima Kasih, Jack!" ujarku lalu duduk.

Jack tersenyum ramah, tidak seperti pada gadis tadi. Aku merasa sepertinya Jack memiliki perbedaan jika berhadapan dengan beberapa orang. Tapi itu jelas bukan urusanku. Aku menatap Harry, tanpa diberi izin untuk makan, tangannya sudah lebih dulu meraih daging yang terlihat lezat itu dan bahkan sudah memakannya. Aku menghela nafas, dari dulu Harry ini memang tidak pernah berubah. Jika dulu, ketika berada di sekitar kampus. Aku tidak pernah malu dengan tingkah tidak sopan Harry, tapi ketika sudah berada di klan ini. Aku merasa malu, jujur, dan ini sudah ke-berapa kalinya aku malu melihat tingkah Harry yang terlalu asal nyemplung. Tidak tahu aturan.

"Maafkan dia Jack, dia sepertinya sudah kelaparan!"

"Tidak apa-apa, kau juga makanlah. Kau pasti juga lapar!"

Aku tersenyum tipis, lalu mulai mengambil piring yang bentuknya sangat normal lalu mulai mengisinya dengan beberapa jenis daging. Secukupnya. Sesuai dengan kebutuhanku saja. Tatapan Jack tertuju pada lenganku yang sedikit terbuka, aku lekas menutupinya dengan jaket dan juga mengeratkan jubahku. 

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now