102 ~ Sosok Di Terowongan

51 13 0
                                    

Bruk—aku menatap tumpukan buku yang baru saja dibawa oleh Harry. Tatapanku tertuju pada buku-buku yang dia bawa, semuanya bersampul hitam dan memiliki bentuk yang cukup aneh. Aku baru tahu jika ada buku dengan bentuk bulat di perpustakaan ini. Harry kembali melihat buku itu satu persatu, sementara aku hanya menatap saja.

"Kau tidak ikut mencari?" seru Harry, menatapku dengan bingung

"Bagaimana mungkin kita mencari buku di tempat seperti ini? semuanya dipenuhi dengan buku juga, apa kau sedang bercanda?" seruku, sedikit kesal

"Cari saja buku yang memiliki sampul unik, Na. Kita tidak punya banyak waktu, intinya buku yang sedang kita cari saat ini memiliki sampul berwarna hitam!"

"Apa kau membawa buku itu?"

Harry menggeleng, "Tidak, aku takut jika kita membawa buku maka akan ketinggalan. Memangnya apa yang ingin kau lihat lagi dari buku itu, kamu ingat kan?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Harry, dan kembali beranjak dari meja. Mengeratkan mantelku, rasanya udara di dalam ruangan ini amat sangat dingin. Aku ingin sekali merasakan hangatnya ranjang. Namun badanku sepertinya sudah terbiasa dengan rasa dingin hal ini. Hal itu membuatku kembali menelusuri rak-rak buku. Cahaya dari senter ponselku cukup membantu untuk melihat-lihat buku. Kakiku terus melangkah memasuki rak buku, sembari mencari buku mana yang memiliki perbedaan dengan buku lainnya.

Shhh—"Siapa di sana?" aku berbalik ketika merasakan ada yang baru saja lewat dari belakangku. Tatapanku tertuju pada arah rak yang pertama kali aku lihat. Di sebelahnya aku melihat senter dari Harry dan lelaki itu yang masih berada di sana. Aku menatap sekeliling yang gelap, tidak, aku tidak sedang berhalusinasi. Aku memang merasakan ada sesuatu yang lewat dari belakangku barusan. Aku menatap ponselku, lalu berjalan ke arah belakang. Semakin memasuki rak buku.

"Kirey, apa kau masih di sana?"

Itu suara dari Harry, dan asalnya dari rak tadi. "Aku sedang mencari!" seruku, berteriak cukup keras. Karena aku sudah tidak tahu lagi dimana aku berada sekarang.

Shhh—suara angin kencang itu lewat dari arah belakangku, aku lekas berbalik dan menatap lorong panjang gelap itu. Tidak ada orang sama-sekali, tapi aku merasakan aura itu. Tanganku meraba rak-rak buku dengan senter yang aku arahkan ke depan.

"Siapa di sana?" ulang ku, kali ini dengan suara pelan

"Kau melihatku ternyata!"

Mataku terkejut melihat hewan kecil yang muncul dari arah rak, "Arghhhh!" teriakku panik, bersamaan dengan suara teriakan Harry yang datang dari tempatnya tadi.

"Kirey, ada apa? Kenapa berteriak?" seru Harry yang sudah membantuku untuk berdiri.

Tanganku menunjuk ke arah hewan yang masih berada di atas rak tadi, dia menatapku dengan matanya yang bulat dan kepalanya yang miring. Harry ikut melihat hewan itu dan "Arghhh!" Bruk—tubuh Harry terjatuh, hampir saja menindihku jika aku tidak menghindar. Harry tampak terkejut dengan kemunculan hewan itu.

"Kenapa benda ini mengejutkanku? Dasar sialan!" seru Harry, prang—kaki Harry menendang ke arah hewan tadi. Aku hampir saja menghentikan Harry, namun terhenti karena aku melihat benda yang berada di sebelah hewan itu terpental ke bawah.

"Sudah, kau tidak perlu takut lagi. Itu hanya benda yang memang sedikit membuat terkejut, kemari!"

Aku sudah kembali berdiri, dibantu Harry tentu saja. Tapi aku menatap Harry, kenapa dia malah menendang benda itu? Kenapa dia tidak terkejut karena kemunculan hewan yang sekarang masih berada di atas rak tadi? Hewan kecil, tubuhnya seperti iguana, berdiri di atas buku hitam dengan bentuk kotak, dan ada ukiran naga di atasnya. Aku menatap Harry untuk sekali lagi.

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now