92 ~ Lebolas

66 14 5
                                    

Perang terus berlangsung, dan aku masih menghadapi sosok wanita bernama Medusa ini. Sepertinya dia memang tidak mudah untuk ditaklukkan, dia memiliki kekuatan besar dari ular-ular yang menggantung di rambutnya. Sesekali aku menatap ke arah tebing, Lebolas dan yang lainnya masih bertahan dari serangan bayangan itu. Aku lekas menyerang Medusa, srakk—aku berhasil melukai ular-ular itu lagi. Kakiku bergerak dengan cepat, namun aku lengah.

Bruk—badanku terlempar jauh, ular-ular itu semakin marah. Bentuk Medusa juga sudah mulai berubah. Dia tidak lagi berwujud manusia, dia sudah berubah menjadi ular sepenuhnya. Prang—aku berhasil menghindar sekali. Namun makhluk itu terus-terusan menyerangku tanpa henti. Aku berusaha untuk bertahan dan menghindar. Apakah aku harus menggunakan wujud asliku saat ini?

"Arghhh!" aku terkejut ketika tiba-tiba ada benda yang menusuk pahaku, perhatianku tertuju pada salah satu ular itu yang menggigitnya. Aku lekas bangkit, badanku aneh, reaksinya cepat sekali. Pedang yang tadi terlempar beberapa meter ke belakang, lekas aku raih. Srak—dengan cepat, aku menghabisi beberapa ular yang hendak menyerangku. Medusa memiliki kekuatan sihir, ular yang tadi aku hancurkan kembali menyatu lagi dengan sosok itu.

Sosok itu terus-terusan menyerangku, aku sedikit kewalahan dengan wujud ini. Prang—aku lagi-lagi terlempar ke belakang, aku tidak menyadari bahwa ada makhluk lain yang juga menyerangku. Aku tidak lagi bisa menahannya, sepertinya aku harus menggunakan wujud asliku. Aku lekas menunggangi kuda, menyerang sosok-sosok makhluk aneh itu.

"Trav, kau harus berubah sekarang. Lihat....!"

Aku mengalihkan perhatianku pada arah yang ditunjuk oleh Jack, aku terkejut begitu sadar Lebolas terbanting ke sana kemari. Tidak hanya sosok itu, tapi juga dengan Jaballah yang kesulitan untuk menyerang sosok itu. Aku mengangguk, "Aku menyerahkan sosok itu padamu, Jack. Aku harus mengambil tenaga untuk berubah dulu. Dia menyerangku di paha, badanku rasanya sedikit aneh!"

"Lekaslah, mereka butuh pertolonganmu!"

Aku mengangguk, lalu memacu kuda itu untuk memasuki arah yang sepi. Tapi sepertinya tidak ada tempat yang aman kali ini. Para makhluk-makhluk aneh itu terus mengejarku dengan kudaku yang memasuki hutan. Aku memacu kudaku semakin cepat, dari bawah sini, aku dikejutkan dengan tubuh melayang Lebolas. Aku berlari kencang dan hup—bertepatan dengan transformasi bentuk tubuhku menjadi naga. Aku berhasil menangkap Lebolas yang hampir saja terbantik ke tebing. Aku melayang, Lebolas menunggangiku.

"Terima kasih Trav!"

Aku terbang semakin ke atas, lalu menatap bahwa bayangan itu juga menatap ke arahku. Aku lekas menyerang beberapa klannya dengan apiku. Menyemburkan api, beberapa dari klan itu tumbang dan terbakar. Aku terus membakar mereka dengan apiku.

"Trav, awas!"

Bersamaan ketika aku terbang merendah, tiba-tiba bayangan itu menyerangku. Sosok bayangan hitam dengan wujud tidak jelas itu terlihat begitu marah. Aku lekas terbang menghindar dan membawa Lebolas ke arah yang lebih tinggi. Dari belakang, sosok itu terus menyerangku dengan apinya. Aku berusaha untuk terus menghindar.

Begitu mendapatkan posisi yang tepat, aku lekas berbalik dan balas menyerang sosok bayangan itu. Aku menyemburkan api dari wujud nagaku, nafasku memburu. Bagian kakiku sedikit sakit, apa mungkin gigitan ular Medusa itu begitu mematikan? Lebolas menyerang bayangan itu dengan sihirnya. Namun yang tidak kami sadari, penyihir hitam itu ternyata balik menyerang kami dan meninggalkan area pertarungan. Aku meraung keras saat sihir para penyihir hitam itu mengenai sayapku.

Srkkhkkkk

Badanku terhempas ke arah tebing, Lebolas lebih dulu menghindar. Membuat hanya tubuhku saja yang menghantam bebatuan. Aku lekas berubah menjadi wujud manusiaku, aku mengambil jubah yang diberikan oleh Lebolas. Dengan segera, aku bangkit dan mengambil pedang Kirey. Menyerang sosok bayangan itu yang juga berubah menjadi sosok manusia berjubah hitam.

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now