1 ~ Harry, Si Pengacau!

689 67 6
                                    

Ruangan hening, rak-rak yang menjulang tinggi memenuhi ruangan itu. Rak tinggi yang dipenuhi oleh buku-buku yang bervariasi. Dari buku dengan ukuran tipis, sampai dengan ukuran yang yang setebal kardus juga ada di rak itu.

Dan yang menjadi penghuni paling abadi yang biasanya akan sangat jarang tersentuh. Lampu besar yang tepat berada di tengah-tengah gedung itu membuat kesan terang pada ruangan itu. Dan beberapa makhluk bumi sedang menghabiskan sorenya harinya di bangunan yang disebut dengan—PERPUSTAKAAN .

Semua orang-orang yang sedang membaca tentunya—di dalam ruangan itu sama-sekali tidak ada yang mengeluarkan suara. Hanya beberapa orang yang terlihat sekedar berjalan ke sana kemari karena kemungkinan besarnya mereka belum mendapatkan buku yang sedang mereka cari.

Atau kemungkinan lainnya meski dalam perkiraan kecil, mereka yang sedang mondar-mandiri itu sedang tebar pesona.Tipe-tipe dari mahasiswa yang sedang berada di ruangan kutu buku itu. Jika tidak ingin membaca, ya sedang tebar pesona.

Namun, dari beberapa makhluk bumi yang sedang asyik membaca itu. Ada sosok gadis yang sedang ketiduran di salah-satu pojok ruangan dengan tumpukan buku yang ada di depannya. Alih-alih untuk membaca atau tebar pesona, gadis itu malah asik ketiduran.

Seolah tidak memiliki beban hidup sama-sekali. Tidurnya sangat nyenyak sekali, saking nyenyaknya gadis itu bahkan tidak sadar bahwa ada air mancur yang mengalir dari sudut bibirnya. Bahkan air itu sampai membasahi beberapa kertas yang menjadi alas tidur gadis itu. Terlihat mengenaskan.

Namun mimpi indah gadis itu terusik karena sebuah bulu-bulu yang cukup halus menggesek hidungnya. Gadis itu langsung duduk, namun kembali tertidur saat merasakan bulu-bulu halus itu sudah tidak mengusiknya lagi. Namun hanya sebentar saja, karena bulu-bulu itu bergerak mendekati area lehernya lagi dan menggelitik area sensitifnya. Dengan rasa amarah yang sudah tidak tertahan.

"APA KAU GILA HAH?"

Semua tatapan langsung tertuju padanya, namun sosok yang berbuat usil itu langsung membekap mulut gadis itu sambil menekan bahuNya agar kembali duduk sambil meminta maaf pada beberapa orang yang menatap mereka dengan tatapan tajam. Harry, lelaki yang mengganggu tidur gadis tadi itu hanya terkikik tidak jelas. Ia menatap wajah gadis yang duduk di sebelahnya dengan geli sambil menggelengkan kepalanya.

"Jika ingin tidur tanpa embel-embel belajar, kau bisa memakai kamarku Kirey, kau tertidur dengan air liur yang sduah membanjiri kertasmu itu. Iuhhhhh, betapa menjijikkannya dirimu saat ini!"

Harry adalah sepupu Kirey, gadis semester akhir yang saat ini sedang menempuh masa-masa sulitnya itu. Kirey menatap kertas yang benar-benar sudah basah di depannya, ia ingin sekali berteriak dan memaki Harry yang ada di depannya. Namun melihat beberapa tatapan tajam dan mengintimidasi di sekitarnya, Kirey mengurungkan niatnya.

Ia langsung mengambil tisu dan mengambil ponselnya. Dan benar saja, wajahnya bahkan sudah banjir dengan air berlendir dengan aroma tidak mengenakkan itu saat ini. Kirey bahkan hampir muntah ketika mencium bau dari tangannya yang juga terkena air mancur itu. Kirey langsung mengambil tasnya, dan pergi ke kamar mandi dengan secepat mungkin.

Meninggalkan Harry yang hanya geleng-geleng kepala saja. Harry langsung mengambil beberapa tumpukan buku yang ada di meja Kirey. Mengambil kartu perpustakaannya dan pergi pada penjaga perpustakaan.

"Auhh, Harry? Kau ingin meminjam buku lagi?"

Sapa Lis, gadis berusia 25 tahun dan lebih tua 2 tahun dari Harry itu langsung berdiri saat menatap Harry yang berjalan ke arahnya. Tidak rahasia lagi bahwa sang penjaga perpustakaan ini sangat menyukai Harry, yang bahkan Harry sendiri bingung darimana sosok gadis itu mengenalnya.

The Spesial Bride of DragonHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin