67 ~ Tempat dimana Matahari tidak pernah bersinar

71 17 0
                                    

Travold POV

17 Agustus 2021

Sejak tadi, aku sudah berkali-kali berenang ke sana kemari untuk mencari keberadaan Kirey. Cincin Kirey yang dia berikan padaku saat di perjalanan menuju kemari mengeluarkan sinar beberapa saat lalu. Tidak hanya sekali, tapi ini sudah ketiga kali. Mereka sama-sekali tidak berada di istana. Aku khawatir untuk alasan yang tidak bisa aku jelaskan, perasaanku tidak enak sejak beberapa menit lalu.

Aku memang tidak tahu kemana pergi, tapi aku memutuskan untuk menjumpai Edward yang tidak sengaja aku lihat berjalan dengan Lord Jaballah.

"Travold? Kau sudah kembali?" seru Edward, begitu melihatku berada di depannya.

Aku mengangguk, memberikan hormat pada Lord Jaballah lebih dulu. Setidaknya aku harus tetap menunjukkan rasa hormatku padanya. Sekalipun dalam keadaan khawatir seperti ini.

"Apa yang membuatmu terasa cemas anak muda? Apa kau mengkhawatirkan seseorang saat ini?"

"Benar My Lord, aku tidak menemukan keberadaan Kirey di sekitar istana sejak tadi. Lebih tepatnya sejak aku kembali dan cincin ini mengeluarkan sinar beberapa kali, perasaanku sedikit khawatir ketika tidak melihat Kirey, Harry dan Logan di istana. Aku ingin mencari ke wilayah penduduk, tapi aku masih tidak bisa berenang terlalu jauh. Butuh waktu lama agak lama, agar aku bisa pulih, itu kata tetua itu!"

Hahahah, Lord Jaballah tertawa, menepuk bahuku. "Tidak perlu khawatir nak, Kirey bersama dengan Jaafar. Dia adalah pemuda terbaik di klan ini, tidak ada klan siren pernah berhasil mengalahkan kehebatannya. Kirey aman-aman saja jika bersama dengannya, kecuali ada klan lain yang lebih hebat daripada Jaafar menyerang mereka!" Lord Jaballah memberikan ketenangan padaku.

Perasaanku tidak bisa berbohong, bahkan rasa kuatirku semakin menjadi ketika Lord Jaballah menyebutkan penyihir hitam. Tapi melihat Edward yang juga tidak terlalu khawatir, aku berusaha untuk merendam kekhawatiranku.

"kapan kau tiba di sini?" seru Edward

"Tidak lama, masih sekitar beberapa jam yang lalu!"

"My Lord!"

Mendengar teriakan itu, kami bertiga lekas berbalik. Aku menatap Jaafar, tubuhnya terluka cukup parah, dia berusaha untuk berenang mendekat ke arah kami dengan memapah tubuh Logan yang tidak sadarkan diri. Aku lekas berenang mendekati mereka, dan membantu membawa Logan.

"Dimana Kirey dan Harry? Apa yang terjadi dengan mereka berdua?" Edward menatap Jaafar dengan tatapan khawatir

"My King, My Lord. Aku bersalah, aku membawa mereka berkeliling desa dan aku membawa mereka mengunjungi ayahku. Tapi ketika berada di sana, ternyata dugaannya Lord selama ini benar. Dia bukanlah ayahku, dia adalah penyihir hitam My Lord. Dia menyerang kami di sana dan Kirey dibawa oleh anak buahnya menuju permukaan. Kami tidak tahu dimana Harry, karena dia masih marah denganku My Lord. Maafkan saya!" seru Jaafar dengan tubuhnya yang melemah

"Jaafar!" teriak Jaabar dan Jaabir yang baru saja datang. Mereka membantu Travold menahan tubuhnya

"Sial!" seruku lalu hendak berenang menuju pintu keluar. Namun tangan Lord Jaballah lebih dulu menahanku.

"Kita tidak bisa berbuat gegabah, sekarang Kirey berada di tangan para penyihir hitam. Aku akan memerintahkan anak muda terbaik klan ini untuk mencari keberadaan Kirey, untuk sementara waktu kalian bersiaplah lebih dahulu. Edward, Travold, ikut denganku, kita harus meminta petunjuk dari para tetua. Jaafar, aku tidak menyalahkanmu atas hal ini, aku tahu kau tidak akan bisa percaya denganku selama ini. Tapi kau harus memulihkan lebih dulu dirimu, dan ikut dengan kami!"

Lord Jaballah membawaku dan Edward memasuki aula, para tetua yang mendengar keributan tadi sudah berkumpul. Lord Jaballah naik ke atas singgasananya, lalu menatap para tetuanya.

"Wahai, aku butuh bantuan dari kalian semua. Temukan keberadaan Kirey, dia telah dibawa oleh salah-satu penyihir hitam yang menyamar di klan kita. Jika kita tidak segera menemukan keberadaannya, aku takut mereka bisa membebaskan segel bayangan itu lebih cepat daripada dugaan kita sebelumnya. Cepatlah!"

Bisikan-bisikan dari para tetua itu terdengar, mereka terlihat terkejut dan begitu khawatir. Namun mereka lekas turun dan berkumpul. Berjalan menuju sebuah ruangan yang berisikan sebuah mutiara besar. Mereka menuju ke sana, lalu mulai membentuk sebuah formasi. Lord Jaballah memasuki ruangan itu terakhir, dia membawaku masuk ke dalam sana.

"Letakkan cincin itu di atas mutiara itu, wahai. Kami akan membuka apa yang ada di dalam cincin itu, untuk menemukan keberadaan Kirey. Kita tidak bisa lama!"

Aku melepas cincin Kirey dari tanganku, lalu meletakkannya di atas mutiara itu. Begitu cincin itu aku letakkan, para tetua klan siren itu langsung memutari mutiara itu, mereka menggumankan kata-kata yang tidak aku mengerti. Tapi aku pernah melihat Kirey mempelajari bahasa itu, entah apa, tapi sepertinya ini adalah bahasa asli klan mereka. Lord Jaballah berenang di atas kerang itu, dia meletakkan tangannya di atas benda itu. Kabut hitam abu-abu menyelimuti sosok penguasa itu.

Tidak lama, suara-suara teriakan terdengar dari arah kabut itu. Rahangku mengeras, suara itu memang adalah suara dari klan penyihir hitam. Entah apa yang sedang mereka lakukan pada Kirey saat ini.

Lord Jaballah berhenti meletakkan tangannya di atas benda itu, lalu para tetua itu juga berhenti menggumankan kata-kata aneh itu. Tatapan Edward tertuju pada Lord Jaballah, sepertinya Edward begitu khawatir. Tidak berbeda jauh denganku.

"Ini anak muda, cincin ini membantu kami menemukan keberadaan gadis itu. Klan penyihir hitam membawanya menuju arah barat, dimana matahari tidak pernah terlihat dan kedinginan selalu menyelimuti tempat itu. Cepat, jika mereka sampai di sana dengan membawa gadis itu. Kita akan semakin kehilangan jejaknya!" seru Tetua itu, sembari menatapku dan juga Edward

Aku memakai kembali cincin Kirey, lalu menatap Lord Jaballah

"Kita akan segera melakukan perjalanan, aku akan ikut dengan kalian. Pegunungan yang tidak pernah disinari matahari, itu berarti mereka membawa Kirey ke tempat bersalju. Cepat, anak buahku juga sepertinay sudah selesai. Kita akan memakan cukup banyak waktu, karena jalan menuju ke sana tidak akan mudah!"

"My Lord...."

Para tetua itu menatap Lord Jaballah dengan khawatir, dan tatapan mereka terlihat tidak setuju ketika mendengar Lord Jaballah akan ikut.

"Aku akan ikut, aku percayakan kerajaan ini pada kalian."

"My Lord, keadaan Anda tidak sedang baik-baik saja, jika mereka kembali melukai Anda. Maka hidup Anda berada di ambang ancaman. Anda belum memberikan penerus untuk kerajaan ini My Lord, tidak seharusnya Anda berbuat demikian!"

"Wahai tetua dari klan Siren, para pendekar dan penyelamat klan ini. Kirey adalah elemen yang paling penting untuk menjaga keselamatan semua kaum untuk saat ini, jika dia sempat jatuh ke dalam tangan bayangan dan dia terbebas dari segelnya. Kalian bahkan khawatir akan hal ini dan juga perang ribuan tahun lalu. Aku sebagai saksi dari perang itu, sama-sekali tidak ingin hal ini terjadi lagi. Kita akan bersama-sama melawannya. Kalian cukup di sini dan pimpin klan ini!"

"My Lord...."

"Tidak ada yang bisa menghentikanku!"

Para tetua itu lekas menunduk, "Baiklah My Lord, anda disertai para dewa dan dewi keberuntungan!" seru para tetua itu

Lord Jaballah mengangguk, dia lekas membawa kami menuju ke aula utama istana. Para prajurit terbaik klan siren sudah berada disana, Jaabar dan Jaabir memimpin mereka di depan. Jaafar yang terlihat sudah lebih baik berenang mendekati kami.

"Apa mereka sudah siap, Jaafar?"

"Sudah My Lord!"

"Baik, kita akan menuju darat!"

The Spesial Bride of DragonWhere stories live. Discover now