95 ~ Kembali

60 14 2
                                    

DOBEL UPDATENYA DI INNOVEL YA, KALAU MAU BACA YOK MAMPIR DI INNOVEL
JUDUL : THE SPESIAL BRIDE OF DRAGON 
AUTHOR : QUEEN_SLAND 

Malam penuh kabut, dengan badai petir yang menyambar-nyambar di langit. Aku terdiam, sembari menatap tubuh-tubuh tidak bernyawa yang berserak di tanah.

Aku bahkan tidak tahu, haruskah aku menangis lagi, atau kembali mengangkat pedangku yang tergeletak di atas tanah untuk memutus leher sosok di depanku?! Tapi, yang pasti aku tahu, aku harus melakukan hal itu.

Gerimis kembali turun, setelah beberapa menit lalu tertahan di udara. Perhatianku tertuju ke arah bayangan yang datang dari belakang. Tanpa ada aba-aba, aku lekas mengangkat pedang itu, menatap penuh amarah pada sosok bermata merah yang beberapa saat lalu menghancurkan semua yang ada di kerajaan penyihir putih. Konyol. Aku bahkan ingin sekali menghilang dari situasi sekarang ini.

Prang—yang aku pikirkan, pedangku bisa menghunus leher sosok itu dan membalaskan dendamku. Nyatanya, benda yang terbuat dari besi terbaik itu, terlempar bermil-mil jauhnya ke belakang. Aku jelas tidak punya waktu untuk berlari dan mengambil pedang itu. Karena saat ini, aku sudah berada di atas si bayangan. Musuh abadi yang selama ini menjadi biang di balik perjalanan yang sudah berbulan-bulan ini. Aku bahkan tidak menyangka, bahwa hari ini, tepat di hari yang tidak aku sangka. Aku harus melawan si bayangan bermata merah ini.

"Apa kau pikir, kau bisa melakukan apa padaku, putri Keano? Tinggal di bumi membuatmu tidak tahu seperti apa kau yang sebenarnya. Aku pikir, kau akan menghilang begitu saja dari Lofoten ini. Sayangnya, kenaifanmu membawaku kemari."

Tanpa persiapan, serangan bertubi-tubi yang dilayangkan oleh bayangan itu membuatku kewalahan. Sekilas, aku sempat melihat Helga dan Tn.Androme yang berusaha untuk membantuku, sayangnya, para makhluk aneh dengan tubuh besar itu, menghadang mereka. Membuatku harus menghadapi sosok bayangan ini seorang diri. Perhatianku tertuju pada senyum menyeringainya, dan hal itu membuat kepalaku panas.

Sinar dari tanganku keluar, bum—begitu aku melepaskannya dalam waktu berdekatan, kabut asap menutupi kami berdua. Aku menghilang, splash—dan muncul tepat di belakang bayangan itu. Tanganku sudah siap untuk menyerangnya, namun tiba-tiba bayangan itu menghilang dan tanganku menabrak udara kosong. Kabut itu menghilang, aku was-was dan hendak berbalik. Namun tiba-tiba aku merasakan badanku yang terpental. Edward yang tadi sedang menghadapi beberapa penyihir hitam itu dengan cepat menahanku.

"Terima kasih, Ed!"

Edward mengangguk, dia menyerahkan pedangku yang tadi terpental jauh. Aku menatap ke arah kerajaan penyihir putih yang sudah dipenuhi dengan reruntuhan.

"Kirey, apa kau tidak bisa melakukan teleportasi menuju Rivendell? Jika hanya kita yang berada di sini, maka tidak mungkin kita bisa memenangkan pertempuran itu. Jumlah mereka semakin banyak dan bayangan itu lebih unggul daripada kita. Kita membutuhkan bantuan dari Travold dan yang lainnya. Sepertinya mereka tidak tahu bahwa bayangan itu menyerang kita kemari!"

"Aku tidak bisa meninggalkan kalian, Ed. Bagaimana jika...."

"Kirey, percayalah padaku. Aku akan menghadapinya, kau harus pergi secepat yang kau bisa. Mereka mungkin akan mengejarmu, tapi mengenai bayangan itu. Aku dan Tn.Andromeda yang akan menghadapi mereka!"

Melihat tatapan Ed yang memberikan kepastian, aku tidak lagi bisa menolaknya. Karena pada kenyataannya, kami memang membutuhkan pasukan. Sebagian klan para penyihir putih sudah tumbang, anak-anak kecil bahkan ada yang terbunuh dengan sadis. Dan, tepat di depanku saat ini, sosok hewan dengan tubuh besar sedang mengoyak tubuh anak kecil yang sudah tidak bernyawa itu. Srak—kepala hewan tadi terpisah, darah memuncrat dari tubuh itu. Aku menatap pedangku yang sudah berlumur darah.

The Spesial Bride of DragonМесто, где живут истории. Откройте их для себя