Part 41 -CampDay2-

174 16 2
                                    

Aku minta pertanggungjawaban mu!
Karena kehadiran mu telah mengganggu pikiran dan kata-kata mu membuat ku merasakan debaran.
.

.
.
.
.
.

Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ✨✨
HAPPY READING SODARA-SODARA ❤️

5.30 WIB, terlihat seorang laki-laki yang sedang keluar dari tendanya. Dengan keadaan langit yang masih gelap, dan keadaan sekitar yang masih sepi.

Ia duduk di batang kayu yang patah, tepat berada di sebelah tendanya.
Menyugar surai hitamnya kebelakang, lalu mengeluarkan kertas yang semalam ia dapatkan di tenda Calista.

Gerald, ia kembali membaca surat itu. "Aku serius, bukan bercanda," gumamnya pelan membaca surat itu.

Ia tampak berpikir, apa sebenarnya tujuan di balik si pengirim surat ini ingin memiliki dirinya?

"Lo pengganggu," desisnya dengan suara gemerlutuk gigi yang terdengar.

"Rald?" Panggil Alex yang juga keluar dari tenda. Ia ikut duduk di sebelah Gerald dan melihat kertas yang Gerald pegang.

"Gak usah di perduliin lah, Rald. Gue yakin dia gak bakal ngapa-ngapain," ujar Alex.

Terdengar hembusan nafas Gerald. "Awalnya gue juga mikir gitu, tapi lama-lama bisa menjadi-jadi. Semalam gue temenin Calista ke toilet. Gue lihat ada orang di semak-semak yang memperhatikan ke arah toilet, terus gue kejar tapi gak dapat. Terus Calista teriak karena lampu toilet tiba-tiba mati," jelas Gerald.

"Wah, gila juga tuh. Tapi dah pasti emang, kalo yang ngerjain Calista itu adalah si pengirim surat?" Tanya Alex lagi.

"Gue juga gak tau. Gue ngejar dia ke semak, tapi tiba-tiba lampu mati. Itu artinya lebih dari satu orang yang ada disana, semalam," jawab Gerald.

Alex semakin bingung. "Berarti, bisa jadi bukan si pengirim surat itu. Karena kan dia pasti sendirian, tapi ga tau juga kalo dia bawa teman," balas Alex dan diangguki Gerald.

"Terus gimana, Lo sama Cassie?" Tanya Gerald yang tiba-tiba teringat dengan keduanya.

Alex tersenyum penuh arti. "Kita lihat aja nanti."

❤️❤️

Calista membuka matanya, ia benar-benar tak tenang karena kejadian tadi malam. Ia terduduk dan melihat Alana sudah bangun dan bermain ponsel, sedangkan Maya dan Cassie masih tidur.

"Pagi Cal," sapa Alana melirik sekilas Calista.

"Pagi juga Al."

"Udah jam berapa sih?" Tanya Calista sembari mencepol rambutnya.

Alana ikut duduk. "Jam enam lewat lima belas."

Calista menoleh kearah Maya dan Cassie yang tampak berpelukan. Ia terkekeh kecil. "Gue gak kebayang, kalo entar mereka bakal musuhan."

Alana mengernyit. "Maksud Lo?" Tanyanya bingung.

"Keluar dulu yuk," ajak Calista lalu membuka resleting tenda dan berjalan keluar.

CALISTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang