4. Rival?

643 129 52
                                    

"Persahabatan bukan tentang seberapa lama kenal dengan seseorang, melainkan seberapa siap orang itu untuk menjalin hubungan, baik suka maupun duka."
...

HAPPY READING🤍

Mentari pagi memancarkan sinarnya. Cerah namun tidak terik. Suasana pagi yang paling dicintai oleh banyak orang.

Tetapi tidak dengan seorang laki-laki yang memiliki wajah tampan itu, postur tubuh yang sempurna, rahangnya yang tegas, serta sikapnya yang selalu dingin.

Gerald!

Laki-laki itu masih bergelut dengan alam bawah sadarnya. Hari ini ia tidak pergi ke sekolah karena harus mengikuti acara ulang tahun perusahaan rekan kerja Rio.

Sejujurnya Gerald sangat malas jika harus berurusan dengan bisnis saat ini. Yang ada di pikirannya sekarang adalah menyelesaikan SMA-nya dan fokus untuk kuliah di luar negeri.

"Gerald, bangun!!" Cahaya masuk ke kamar laki-laki itu.

Melihat tidak ada reaksi dari adiknya, ia menarik selimut dan membuka gorden. Cukup dengan itu saja berhasil mengusik tidur Gerald.

"Gue ngantuk!" Gerald menutup kepalanya dengan bantal.

"Rald, bangun, gak? Gue bilangin Papa supaya uang jajan lo di pangkas sampe kandas. Mau lo?" Ancaman yang cukup mengerikan bagi seorang Gerald.

Laki-laki itu langsung duduk dan bertanya dengan malas, "Harus banget gue ikut? Gue gak suka."

Cahaya mengangguk. "Haruslah, supaya lo bisa kenal sama teman-teman kerja Papa, sekalian Papa mau kasih tau kalo lo yang nantinya bakal jadi penerus perusahaan keluarga Arsenio," jelasnya.

"Gue masih SMA juga," cetus Gerald dengan wajah dinginnya.

"Ya, gapapa. Gak ada salahnya, 'kan?" Udah, deh, sana siap-siap. Papa dan Mama udah hampir selesai, tuh." Cahaya melempar selimut Gerald yang ia ambil tadi, kemudian pergi dari sana.

❤️❤️

📍Gedung Pertemuan ...

Tempat ini sudah ramai dengan orang-orang bersetelan formal. Bisa dipastikan yang hadir merupakan sesama kolega bisnis.

"Hai, long time no see." Rio menyapa salah satu orang di sana.

"Hai, Rio, apa kabar kamu? Ini keluarga?" tanya orang itu menatap Sandra, Cahaya, dan Gerald.

Rio mengangguk dan berkata, "Perkenalkan ini Sandra, istriku. Ini Cahaya dan Gerald, anak-anakku."

Orang itu mengangguk mengerti. "Halo."

Sementara Sandra, Cahaya, dan Gerald hanya tersenyum.

Setelah beberapa menit mereka menyapa satu sama lain, keluarga Arsenio masuk ke dalam gedung itu karena memang acaranya segera dimulai.

Tetapi dengan Gerald ... "Ma, Pa, Gerald mau ke toilet." Belum lagi Sandra dan Rio memberi balasan, laki-laki itu langsung melenggang pergi.

Mengitari gedung untuk menemukan toiletnya, tidak sengaja ia berpapasan dengan seorang laki-laki yang tidak asing baginya.

"Eh, ada lo juga di sini?" ujar laki-laki itu.

CALISTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang