Part 72 -Tugasku Selesai-

450 29 8
                                    

Jangan pergi lagi, aku tak bisa tanpamu. Terimakasih telah kembali dengan hati yang utuh.
~Gerald❤️

Hubungan akan terus bertahan jika dibangun dengan kejujuran dan kepercayaan.
~Calista💖

Tugasku sudah selesai. Sekarang aku bisa pergi dengan damai. Ternyata lebih menyakitkan balasan cinta tanpa ketulusan, dari pada mencintai sendirian.
Maaf, telah mempermainkan hubungan kalian hingga kandas ditengah jalan.
~Raya🤍

Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ❤️❤️
HAPPY READING SODARA-SODARA ✨

Pukul 12.30 WIB ...

Cklekk ...

"Kak Gerald."

Gerald yang sedang duduk di jendela ruangan itu, menatap ke langit dengan keadaan yang sangat kacau karena kabar jatuhnya pesawat Calista, pun langsung menoleh ke arah pintu. Tak hanya Gerald tapi juga Sandra, Rio, dan Cahaya.

"Ca-Calista ...?" Gerald speechless. Benarkah ini nyata? Tolong jangan berikan Gerald harapan palsu lagi.

Calista mengangguk, tersenyum bersamaan dengan air matanya menetes. Sebelah tangannya memegang sebuket bunga yang besar, dan sebelah lagi ia rentangkan. "I'm here. I'm back with all my heart."

"Cal." Gerald berjalan perlahan menghampiri Calista dengan menarik tiang infusnya. Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan Gerald.

Calista memejamkan matanya setelah melihat keadaan Gerald. Wajah dan bibir pucat, rambut berantakan, mata bengkak, kepala dan tangan diperban.

"Cal, ini kamu? Aku gak mimpi?" tanya Gerald bergetar seraya meraba wajah Calista.

"Ini aku," lirihnya pelan. Ia mengambil tangan Gerald itu dan mengecupnya. "Kamu gak mimpi," lanjutnya.

Gerald langsung menarik Calista ke dalam dekapannya. Alex yang sengaja baru masuk langsung merebut bunga dari tangan Calista. Mereka tak mendengar kata-kata apapun keluar dari mulut Gerald dan Calista, yang mereka dengar hanyalah isak tangis yang terdengar sangat pilu.

Pertama kali Calista mendengar Gerald menangis tersedu-sedu seperti ini. Hinngga ia bisa merasakan tengkuknya basah karena air mata Gerald. "Jangan bangunkan aku. Biarkan aku tidur dulu untuk menikmati waktu ini."

Ucapan Gerald membuat tangis Calista semakin pecah. Tidak hanya dirinya, tetapi semua yang ada di sana pun merasa teriris mendengar kalimat itu.

"Kamu bisa peluk aku, bisa rasakan aku, bisa lihat aku, aku di sini. Kamu gak mimpi. Aku kembali," ucap Calista semakin mengeratkan pelukannya mengusap-usap punggung Gerald.

"Aku sayang kamu, aku cinta kamu. Jangan pernah pergi lagi. Aku gak bisa tanpa kamu. Aku gak mendua, aku ga-" ucapan Gerald berhenti saat Calista merenggangkan dekapan itu.

Ia mendongak menatap wajah Gerald. "Aku juga cinta kamu, aku selalu mikirin kamu di sana, berat buat ninggalin semuanya. Jangan pernah sakit lagi, jangan hancur lagi, jangan lemah lagi, dan jangan cengeng," kekehnya pelan seraya mengusap air mata Gerald.

"Ini nyata?" tanya Gerald lagi.

"Nyata sayang," balas Calista tersenyum. Gerald juga menghapus air mata Calista. Terimakasih, Tuhan ..., Batinnya dan kembali mendekap Calista.

CALISTA [COMPLETED]Where stories live. Discover now