Part 47 -Stop atau putus-

194 16 4
                                    

Jangan bilang sahabat kalau belum pernah suka sama satu cowok yang sama. Jika hal itu terjadi, bijaklah dalam menyikapi. Satu hati yang mengalah adalah jalan satu-satunya.
.
.
.
.
.
Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ❤️❤️
HAPPY READING SODARA-SODARA ✨

Jangan terlalu banyak berpikir, otak juga butuh istirahat.

"Selamat pagi sista yang kayak singa," sapa Marcel sambil mencium singkat pipi Calista yang sedang duduk di sofa sambil memakan sarapannya.

Calista terlonjak, pasalnya sedari tadi ia mengunyah makanannya dengan pandangan kosong.

"Tumben," balas Calista menatap Marcel.

"Tumben ape?" Tanya Marcel sambil berjalan menuju meja makan untuk mengambil sarapannya.

"Tumben girang banget."

Marcel terkekeh lalu duduk di sebelah Calista. "Gapapa, pas bangun tidur tadi bawaannya semangat aja gitu," jawab Marcel.

"Menang main judi online lo, yah?" Terka Calista mendelik.

"Judi online matamu."

"Lah terus? Pasti ada alasannya dong. Gak mungkin baru bangun langsung bahagia aja," balas Calista. "Oh gue tau, pasti gak jauh seputar si Nayara nih," lanjutnya.

Marcel mengangguk. "Betul banget hehehe," balasnya sambil nyengir.

Calista memutar bola matanya malas lalu kembali menghadap ke depan dan memakan sarapannya.

Keheningan terjadi antara mereka.

"Kak," panggil Marcel membuka suara.

Namun tak ada jawaban dari Calista. "Kak," panggil Marcel lagi sambil memukul pundak Calista.

"Eh, apasih setan," umpat Calista kesal.

"Lo kenapa sih? Gue emosi sendiri setiap kalo bicara sama lo dan lo malah melamun," dengus Marcel.

Calista tak menanggapi itu, ia berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju wastafel untuk menyimpan piring kotornya.

Tanpa menoleh ke arah Marcel, ia berjalan menuju kamar dan menutup pintu.

Marcel menghembuskan nafasnya panjang. "Heran gue lihatnya," gumamnya pelan sambil menggelengkan kepalanya.

Calista merebahkan tubuhnya di atas kasur. Memejamkan matanya sejenak sambil memijit pangkal hidungnya.

"Ternyata cinta serumit ini yah ... Saat kita tau sebuah kemungkinan akan terjadi nantinya dan kita hanya bisa diam, tak tau harus berbuat apa. Disaat kita udah jatuh terlalu dalam, ada sebuah ancaman yang seolah akan memisahkan. Apa gue harus belajar menghambarkan rasa? Gue gak bisa," ucapnya lirih.

Ia mengambil ponselnya lalu membuka galerinya. Terlihat jelas di sana foto Gerald yang sedang tersenyum manis karenanya.

 Terlihat jelas di sana foto Gerald yang sedang tersenyum manis karenanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CALISTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang