Part 67 -I'm Looking For You-

231 21 4
                                    

Kini ku sadar, penyesalan tak dapat mengembalikan semuanya. Aku akan berjuang untuk mencari dan mendapatkanmu kembali.
.
.
.
.
.
Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ❤️❤️
HAPPY READING SODARA-SODARA ✨

Setelah memastikan dua orang anak buah Rian itu masuk kantor polisi, Gerald melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah.

Ada rasa puas tersendiri dalam hatinya akan hal yang terjadi barusan. Masalah siapa dalang di balik semua ini sudah terungkap, kini tinggal dirinya yang harus berjuang mencari dan mendapatkan maaf dari Calista. Perihal 3 orang biadab itu, biarkan polisi yang mencarinya.

Memarkirkan mobilnya di dalam garasi dan berjalan masuk ke rumah. Tanpa menoleh sedikitpun ke arah ruang keluarga, ia terus berjalan menaiki tangga.

"Dari mana?" Pertanyaan itu berhasil membuat Gerald memberhentikan langkahnya.

Ia menoleh ke belakang. "Luar."

"Ngapain? Keluar siang, pulang malam, udah merasa sehat banget kamu?" cerocos Sandra.

"Mah, Gerald cape. Tolong, Gerald gak mau ribut." Ia hendak melanjutkan langkahnya, namun Rio langsung membentaknya.

"GERALD, DUDUK DI SINI!" perintah Rio mutlak.

Gerald memejamkan matanya sejenak. Kalau sudah begini, bagaimana lagi mau melawan. Dengan malas ia menuruti perintah Rio.

"Dari mana? Kenapa selama ini?" tanya Rio langsung.

"Cari Calista," jawabnya.

Sandra tersenyum sinis. "Sok cari Calista tapi setelah ditelepon Raya langsung pergi. Gak yakin mama," sergahnya.

"Siapa Raya? Cewek lain kamu?" tuding Rio.

Gerald menghela napasnya panjang. "Berapa kali Gerald harus bilang, Mah, Raya itu bukan siapa-siapa Gerald, dia cuma adek kelas. Dan hari ini ... Gerald ada urusan tadi siang, dan sore tadi Gerald berhasil nangkep orang yang udah jebak Calista, tapi hanya dua, tiga lagi berhasil kabur. Gerald lama karena tadi Gerald ke kantor polisi," jelasnya panjang lebar.

Rio dan Sandra sedikit takjub. "Di mana? Siapa? Gimana bisa kamu nangkep mereka?"

"Di bangunan tua. Mereka adalah Nindy dan Rian!"

"APA?" Serempak Rio dan Sandra mengucapkan kata itu. Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa pelakunya adalah Nindy.

"Nindy teman sekolah kamu, kan?" tanya Rio memastikan.

"Hm." Gerald hanya bergumam dan menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.

"Mama benar-benar gak habis pikir sama dia. Gimana ceritanya?" tanya Sandra penasaran.

Sepertinya mereka sudah lupa akan pertanyaan terhadap Raya. Baguslah, Gerald dapat bernapas lega. "Semua Nindy yang rencanakan dan mengajak Rian kerja sama. Jad--"

"Sebentar, siapa Rian?" Rio memotong ucapan Gerald.

"Rian itu musuh Gerald. Dia sekolah di SMA Harapan Jaya. Nama bapaknya Randy dan mamamnya Ellis. Gerald gak tau apa papa kenal sama papanya, karena Gerald pernah ketemu Rian waktu kita ke acara ulang tahun perusahaan teman papa waktu itu. Mungkin Rian anak salah satu kolega bisnis papa," jelas Gerald.

CALISTA [COMPLETED]Where stories live. Discover now