45 -Cctv?-

174 17 0
                                    

Jangan pernah Lo jadikan cewek gue sebagai bahan pertaruhan dalam permainan. Jaga bicara kalau masih sayang nyawa!

-Gerald Ivander Arsenio-
.
.
.
.
.
Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ❤️❤️
HAPPY READING SODARA-SODARA ✨

Dorr ...

"Setan!"

Orang itu terkekeh geli lalu duduk di atas kasur. "Gausah serius-serius amat kali," ujar Cahaya sambil memukul kaki Gerald menggunakan bantal guling.

Gerald diam tak menanggapi. Ia tetap fokus dengan ponselnya sambil terus berpikir.

"Lihatin apaan sih dek?" Cahaya mendekat ke sebelah Gerald dan ikut melihat sebuah video yang terputar dalam layar ponsel Gerald.

"Gudang sekolah bukan sih?" Tanya Cahaya lagi.

Gerald hanya mengangguk. Jadi makin susah buat ditebak. Sebenarnya Lo siapa sih? batin Gerald berkecamuk.

"Ngapain Lo lihatin mereka?" Tanya Cahaya bingung.

"Lo kenal gak?" Sungguh pertanyaan Gerald begitu konyol. Mana mungkin Cahaya mengenali siapa orang itu, sementara Cahaya sendiri jarang ke sekolah.

Pukk ...

Cahaya menimpuk kepala Gerald dengan ponselnya. "Bodoh Lo gak ketulungan ya, gue aja ga pernah ke sekolah."

"Pernah ya, kemarin," balas Gerald lagi.

Cahaya mengehebuskan nafasnya panjang. "Dah deh ya, mending makan malam dulu, ayo. Biar otak lancar berpikir," ajak Cahaya sambil menarik tangan Gerald.

"Yee, monyet," umpat Gerald lalu melompat ke pundak Cahaya. "Lo gendong gue sampe bawah, besok gue beliin coklat," celetuk Gerald dengan tidak berdosanya.

"Heh, monyet ... Lo gak lihat badan Lo lebih gede dari pada gue? Gue juga bisa beli coklat sendiri ya, gue udah kerja, udah ada uang. Turun Lo," sergah Cahaya sambil memukul tangan Gerald.

Dengan kesal Gerald menggigit bahu Cahaya lalu ngacir ke bawah. "Mampus."

"GERALD SETANNNN," teriak Cahaya menggelegar lalu berjalan menyusul Gerald ke bawah.

Sementara Gerald terkikik saat tiba di meja makan, membuat Sandra dan Rio terbingung.

"Kenapa, dek?" Tanya Rio.

Gerald nyengir. "Hehe gapapa Pah."

"Gerald setann," dengus Cahaya saat tiba di meja makan sambil mencubit lengan Gerald.

Gerald terkekeh. "Lo kita sakit? Gak!" Balasnya sambil merangkul leher Cahaya sampai menunduk.

"Setan, gak ada akhlak Lo emang," tukasnya lalu melepaskan tangan Gerald. "Lihat nih Mah, kasar banget jadi monyet," adunya.

Sandra menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua anaknya itu. "Kalian ini ya ... Udah, makan dulu sekarang!" Titahnya dan diangguki keduanya.

CALISTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang