Part 56 -Sedikit Berbeda-

147 12 0
                                    

Entah sekedar perasaanku, atau mungkin memang benar adanya. Terlihat sedikit berbeda saat berjumpa. Aku tak tahu karena apa, tapi gelagatmu membuat pikiranku melayang jauh.
.
.
.
.
.
Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ❤❤
HAPPY READING SODARA-SODARA ✨

Sejak tadi malam hingga pagi ini, tak kunjung ada kabar dari Gerald. Calista sedikit resah, pasalnya saat ditelepon tadi malam ponselnya aktif, namun saat dikirim chat pagi ini via WhatsApp, malah centang satu.

Sungguh, pikiran Calista sudah melayang entah kemana. Kabar terakhir Gerald yang Calista ketahui adalah jalan bersama Nindy untuk mengambil buku ke toko Erlangga semalam.

Ia menggigit bibir bawahnya, bingung harus berbuat apa. Sudah menunggu Gerald datang untuk menjemputnya, namun kehadiran sang kekasih tak juga ia temui, padahal waktu sudah menunjukkan pukul tujuh.

Tak ingin ia datang terlambat, karena semalam sudah bolos mata pelajaran. "Duh ... Kemana sih?" resahnya sambil mengetuk-ngetuk layar ponselnya.

Marcel yang sedari tadi menunggu di dalam mobil pun berdecak. "Ayolah, bareng gue aja, kenapa sih? Dia telat bangun kali, atau gimana ... Ayo, entar gue juga yang telat," protesnya dari kaca mobil yang sengaja ia buka. Calista memang menyuruh Marcel untuk menunggunya di dalam mobil, sementara Calista di luar sampai Gerald datang menjemputnya.

"Bentaran dulu napa, sih?" protes Calista.

"Ih, lo, tuh, ya, udah gue tungguin juga, malah lo yang galak," sungut Marcel, "udahlah, gue duluan, bye," lanjutnya, kemudian menjalankan mobilnya.

Namun, dengan cepat Calista berteriak, "IYA, GUE IKUT SAMA LO." Marcel memberhentikan mobilnya, kemudian Calista masuk dan membanting kuat pintu mobil.

"Setan, bisa pelan-pelan gak, sih?" ketus Marcel dengan wajah meredam emosinya.

Calista hanya diam tak menanggapi, ia hanya fokus kepada ponselnya.

"Buat emosi aja," gumam Marcel pelan, kemudian menjalankan mobilnya.

Di sepanjang perjalanan tak ada percakapan antara keduanya. Calista benar-benar badmood pagi ini. Ternyata, semalam ponsel Marcel lowbat, sehingga ia tak bisa menghubungi Calista, dan bersamaan dengan Calista masuk ke dalam lift, saat itu juga Marcel datang.

Dari semalam kenapa gak ada kabar sih, gatau apa, ya, semalam gue digangguin sama si Rian sialan itu, batin Calista dengan wajah ditekuk.

"Turun lo," ketus Marcel saat sudah tiba di depan gerbang Cahaya Bangsa.

Calista menatapnya sinis. "Santai aja dong, lo kira gue bodoh, gak tau kalo ini udah sampe?"

"Yaudah turun," tekan Marcel, "bodoh karena pacaran," lanjutnya, namun dengan suara yang pelan. Takut, jika harus berantam dengan Calista.

Calista turun dan berjalan masuk ke dalam sekolah. Saat melewati parkiran, ia menoleh dan ternyata tidak ada mobil ataupun motor Gerald di sana.

"Yah, gak ada juga ... Kamu kemana si-- SETANN," umpat Calista spontan saat seseorang datang dan mengejutkannya dari belakang.

Maya terkekeh melihat wajah Calista. "Hehehe ... Serem amat tuh muka. Peace deh peace." Maya mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya.

CALISTA [COMPLETED]Where stories live. Discover now