Part 17 -ABC Mall-

385 53 20
                                    

"Cinta tak kenal tempat dan waktu, karena cinta datang tanpa disengaja."
.
.
.
.
.
Hai semwahh 👋

Makasih udah vote di part sebelumnya ✨✨
HAPPY READING SODARA-SODARA ❤️

Aku tak pernah menyangka bisa jatuh cinta padamu dengan mudah. Cinta tak kenal waktu dan tempat. Ku akui aku tak mudah buka hati terhadap orang lain sebelum aku mengenalmu, tapi kini kehadiranmu merubah segalanya menjadi lebih indah.

Yang dulu ku tak pernah terpikir tentang cinta, tapi kini pikiranku penuh dengan cinta. Yang dulu hatiku selalu terkunci, namun kini, dengan mudah kau membukanya.

Terlihat laki-laki itu sudah siap dengan seragam sekolahnya. Sengaja bersiap lebih awal, karena ia berniat untuk menjemput gadisnya pagi ini.

Ia menuruni anak tangga untuk tiba di meja makan. Sandra yang melihat anaknya itupun tersenyum, namun ia juga merasa ada yang sedikit berbeda pagi ini.

"Tumben cepat, Rald," kata Sandra seraya mengoleskan selai pada selembar rotinya.

"Iya, Mah." Gerald duduk di depan Sandra, juga mengambil selembar roti.

Pagi ini, tidak ada Rio dan Cahaya. Mereka sedang dengan urusan masing-masing.

Gerald menghabiskan roti dan meminum susunya hingga tandas, lalu berdiri dan berpamitan pada Sandra. "Gerald pamit ya, Mah."

Sandra mengangguk. "Ayo, deh, mama antar sampe depan."

Keduanya berjalan menuju garasi. Gerald mengeluarkan mobilnya. Sengaja menggunakan mobil agar lebih nyaman, pikirnya.

"Bye, Mah," ucapnya sambil melambaikan tangan.

"Hati-hati," titah Sandra dan diangguki oleh Gerald.

Gerald melajukan mobilnya menuju apartemen Calista dengan kecepatan tinggi, ia khawatir Calista pergi lebih dulu.

Parkiran Apartemen ...

Senyum tipis terbit di bibirnya saat melihat Calista berjalan keluar dari lobby.

Namun ternyata gadis itu tidak menyadari kehadiran Gerald, karena ia tidak terlalu mengenali dan kurang memperhatikan mobil Gerald.

Calista langsung masuk ke dalam mobilnya saat Marcel keluar dari basemen.

Saat mobil itu berlalu, Marcel membuka kaca mobilnya sehingga Gerald dapat melihat jelas bahwa mobil yang dinaiki Calista dikendarai oleh laki-laki.

Gerald menggeram, amarahnya membuncah. Ia memukul stir mobil, lalu menjalankan mobilnya menyusul mobil Calista. Ia hanya tidak suka miliknya dibagi dengan orang lain.

"Gue udah bilang, jangan deket-deket sama cowok lain. Kenapa lo- Arghhhh ...!" Lagi dan lagi Gerald memukul stir mobil.

Seperti sedang balapan, Gerald terus memepet mobil Calista hendak memperhatikan gerak-gerik gadis itu di dalam mobil walau tidak terlalu jelas.

Sementara di dalam mobil Calista, Marcel menyadari seperti ada yang mengikuti.

"Kak, lo kenal mobil belakang, gak, sih? Kayak ngikutin banget, malah mepet lagi," ujar Marcel sembari memperhatikan kaca spion.

Spontan Calista menoleh ke belakang. Tidak asing, dua kata itu yang terlintas dalam pikirannya. Saat ia lebih mendelik, dapat ia tangkap bahwa orang yang di dalam mobil itu adalah Gerald.

CALISTA [COMPLETED]Where stories live. Discover now