Lanjutan Pt 70 -Apa Harus Diberitahu?-

278 20 6
                                    

Hadirlah di saat aku membuka mataku dan kembalilah dengan hati yang utuh. Cinta ini senantiasa terjaga untukmu wahai mantan kekasihku. Aku di sini menunggumu.
(Suara hati Gerald)
.
.
.
.
.
Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ❤️❤️
HAPPY READING SODARA-SODARA ✨

Terlihat Alana sedang berbaring di atas kasur kamarnya. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Setelah mandi sepulang sekolah tadi, ia menyempatkan diri untuk tidur, dan saat ini lah ia baru bangun.

Meraih ponsel yang juga tidur di sebelahnya untuk sekedar mengecek notifikasi, seketika ia teringat dengan ucapan Laura tadi.

Pikirannya berkecamuk sekarang. Usaha apa lagi yang harus mereka lakukan, melihat Marcel yang sangat keras dan tak ingin memberitahukan informasi mengenai kakaknya.

Tanpa pikir panjang lagi, ia segera menelepon sang kekasih, berniat untuk bertukar pikiran.

"Semoga Rafael angkat," harapnya.

Ia tersenyum saat mendengar suara Rafael dari sebrang sana.

"Halo, Fel," ucap Alana.

"Iya, kenapa, Al?"

"Setelah kamu antar aku tadi, Laura telepon aku dan bilang kalau Raya pengen ketemu Calista. Dia mau minta maaf dan jelasin semuanya," jelas Alana.

Rafael sedikit takjub mendengarnya. "Wih, bagus banget dong. Dengan begitu semua masalah bakalan cepat selesai," balas Rafael girang. Lupakah dia dengan semua kendala?

"Sayaaangg!! Kendalanya tuh ada di Marcel dan Calista sendiri. Kita kan gak tau dia ada di mana. Marcel juga pasti gak mau ngasih tau," ujar Alana dengan helaan napas yang pastinya Rafael dengar.

"Lah, iya ... Aku lupa, Al, hehe. Jadi gimana dong?" tanyanya bingung.

"Aku juga bingung, gimana kalau kita buat grup chat aja?" usul Alana.

"Gausah bicarain di grup, kamu hubungi teman kamu dan aku hubungi teman aku. Kita bicarain semuanya di rumah kamu, gimana?" tanya Rafael.

"Setuju banget."

"Okay, see you, Al."

Setelah mengakhiri panggilan itu dan menghubungi Maya, serta Cassie, Alana langsung keluar kamar untuk menemui Nayara.

"NAYYY, DI MANA LOO?" teriak Alana menggelegar di sepanjang anak tangga.

"ALANA SETAN! BISA GAK SIH, LO GAK TERIAK-TERIAK? GUE DI SINI! DI SINI!" balas Nayara juga berteriak dari arah ruang keluarga. Apa lagi yang ia lakukan selain bermain ponsel dan nonton tv.

Alana cekikikan. "Lo main hp tapi tv nyala, punya teman yang gak terlihat lo?" tanyanya ngawur.

"Gilak!"

"Lo cabut deh, Rafael dan yang lainnya mau ke sini. Mau bicarain soal Calista. perintah Alana sambil merebahkan tubuhnya di atas sofa.

"Gak! Lo kan bisa di ruang tamu. Mereka semua tamu, ya di ruang tamu," tolak Nayara mentah-mentah.

Alana menatapnya dingin. "Pindah, Nay!" tekannya serius.

CALISTA [COMPLETED]Where stories live. Discover now