Part 46 -LastDayExam-

162 16 2
                                    

Bukan bermaksud ingin menuduh, hanya saja tingkahmu yang membuat ku berfikir seolah kau adalah pelaku.
Aku hanya takut kehilangan dia yang aku cinta. Jadi bersikaplah sewajarnya.
.
.
.
.
.
Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ✨✨
HAPPY READING SODARA-SODARA ❤️

"B aja sih, gak usah senyum-senyum gitu," celetuk Calista sambil menjitak kepala Marcel.

Marcel menatapnya sinis. "Iri bilang bosss," balas Marcel lalu membawa kotak paket itu ke dalam kamarnya.

Ya, kotak paket yang Calista dapat tadi adalah pemberian dari Nayara untuk Marcel. Hadiah akhir tahun, katanya. Isinya adalah beberapa peralatan belajar, topi, serta sepasang pakaian yang berwarna senada.

"Iyi biyang byoss," cibir Calista lalu menghidupkan tv sambil membaca buku pelajarannya.

"Besok udah hari terakhir ujian, enaknya kemana ya ...," Gumam Calista yang tampak berpikir.

Ia mengambil ponselnya hendak mengirim pesan di grup chatnya. Namun ia berhenti sejenak. "Gak deh, keadaan lagi gak enak antara Cassie dan Maya. Bahkan Maya sama Alana pun sedikit diam-diaman," cetusnya lalu meletakkan kembali ponselnya di atas meja.

Ia berjalan keluar menuju balkon. Terpampang jelas pemandangan ibu kota yang begitu indah di malam hari. Kerlipan bulan dan bintang, serta warna-warni lampu jalan dan lampu kendaraan.

Ia menghirup udara dalam, lalu menghembuskannya. "Gue kangen Bandung. Rasanya pengen banget gue balik walau hanya sebentar," gumamnya pelan.

"Kak Gerald ...."

Semilir angin berhembus menerpa wajahnya hingga membuat rambutnya sedikit terbang.

"Aku benar-benar takut kalo harus pisah dari kamu."

"Ya Tuhan ... Seandainya hal itu terjadi, tolong jangan biarkan aku merasakan sakit yang mendalam untuk yang kedua kalinya," ucapnya sambil memegang besi balkon itu dan memejamkan matanya.

"Calista rindu Mah, Pah." Seketika terlintas Reno dan Selina dalam pikirannya. Apa kabar mereka di negeri orang sana?

Ia kembali masuk ke dalam apartemennya dan menutup pintu balkon, karena dinginnya angin malam yang cukup menusuk.

❤️❤️

Hari ini adalah hari terakhir sekolah Cahaya bangsa mengadakan ujian semester ganjil. Semuanya berjalan lancar tanpa hambatan.

Hanya saja ada sedikit hal kecil yang terjadi kepada Calista kemarin. Jika ditanya, apa harapan Calista saat ini adalah ingin terlepas dari segala macam surat-surat itu dan terhindar dari kejadian-kejadian seperti kemarin.

Ingat, harapan belum tentu menjadi kenyataan. Jangan terlalu banyak angan, awas tersakiti kemudian.

"Akhirnya ya Tuhan, anak mu ini terlepas dari segala beban dan cobaan," cetus Andre sambil merobekkan kartu ujiannya.

Calista terkekeh kecil. "Dendam amat sama tuh kartu hahaha."

"Ya dendam lah, Cal. Ini hari terakhir ujian, eh kartu dia malah hilang dan di suruh beli haha ... Sayang banget dah tuh ceban haha," balas Kelvin sambil menepuk-nepuk pundak Andre.

CALISTA [COMPLETED]Where stories live. Discover now