Part 31 Malam Minggu

218 20 25
                                    

Gue doain malam minggu hujan, supaya yang taken gak bisa pacaran dan yang jomblo gak sepi sendirian.
.
.
.
.
.

Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ❤️❤️

HAPPY READING SODARA-SODARA ✨

Ketika temanmu berkata tidak, maka tidaklah. Ingat kata teman, jangan biarkan ia sendirian dalam segala keadaan. Apalagi saat sedang dalam masa penantian ingin mendapatkan pasangan.

Hari Sabtu, artinya libur sekolah. Cukup membosankan memang, ditambah lagi tidak thau harus melakukan kegiatan apa.

Calista duduk di balkon kamarnya. Menghirup udara pagi yang cukup segar sambil memandang jalanan ibukota yang sangat padat.

Tadi malam ia mengumpulkan semua surat-surat tanpa nama pengirim yang ia dapatkan beberapa hari belakangan ini.

"Kira-kira siapa, ya?" Ia membaca ulang surat-surat itu.

Isi surat terakhir yang ia dapatkan benar-benar mengganggu pikirannya.

"Suka Gerald sejak kelas sepuluh, artinya dia bukan adek kelas. Udah pasti dia setara sama gue atau mungkin kakel gue."

Tiba-tiba terdengar suara gedoran pintu dan membuat sang empu terkejut.

"KAK ... GUE LAPERRRRR, CEPAT KELUAR TERUS MASAK!!" Siapa lagi kalau bukan Marcel.

Calista menepuk jidatnya, ia lupa kalau ternyata memiliki adik titisan setan yang belum diberi makan.

Berjalan ke kamar, menyimpan surat, dan membukakan pintu. "Gue lupa kalo gue punya adek, hehe." Ia melenggang menuju dapur.

Marcel menatapnya sinis dan berkata, "tapi gue ingat kalo gue punya pembantu yang masakin gue makanan tiap hari."

Calista menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang. "Bijak bener, ya, itu mulut ngomongnya, masak sendiri, deh, sana."

"Eh, jangan dong, gue bercanda." Marcel mengacungkan 2 jarinya membentuk huruf V sambil menghempaskan tubuh ke atas sofa.

Gadis itu hanya memutar bola matanya malas dan mencibir.

Ia berkutat dengan peralatan dapur, membuat sarapan untuknya dan Marcel.

"Namun siapkah kau tuk jatuh cinta lagi Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa ada yang berbeda diantara kita
Dan tak kan mungkin ku melewatkanmu hanya karena dirimu tak mampu untuk bicara
Bahwa aku ingin kan kau ada di hidupku." Marcel bernyanyi sembari memainkan ponselnya.

Calista yang mendengar itupun menoleh. "Random banget lagu lo, asli."

Marcel nyengir. "Tiba-tiba aja gitu lewat di pikiran gue, tapi kalo di cerna lagi, kayaknya lagunya cocok, deh, buat gue."

Ucapan Marcel barusan membuat Calista mengernyit. "Cocok di mananya?"

"Di reffnya, sesuai aja gitu sama gue dan Nayara. Sebenarnya gue ngerasa ada yang berbeda di antara kita, tapi rasanya keluh buat ngungkapinnya," jawab Marcel sekenanya.

CALISTA [COMPLETED]Where stories live. Discover now