Part 10 -Rian-

455 60 17
                                    

"Bahagia itu sederhana. Tambah satu follower Instagram aja udah senang, apalagi kalo yang follow itu kamu."
.
.
.
.
.

Hai semwahh 👋
makasih udah vote di part sebelumnya ❤️❤️

HAPPY READING SODARA-SODARA ✨

Malam ini Gerald tengah berbaring di kasur kesayangannya. Ia mendapat notifikasi sore tadi pada saat ia sedang family time bersama keluarganya.

Gerald menstalking akun Instagram Calista. Ia tersenyum tipis saat melihat foto dan video di feed akun itu. Benar saja apa yang dikatakan Abraham kemarin. Calista itu berbakat.

Cantik, batin Gerald.

Tokk ... tokk ... tokk ...

Terdengar suara ketukan pintu hingga membuat pandangan Gerald teralih ke arah sumber suara. Gerald meletakkan ponselnya, lalu turun dari ranjang untuk membukakan pintu.

Ia mengangkat sebelah alisnya saat melihat Cahaya yang datang.

"Dek, gue boleh minta tolong, gak?" tanya Cahaya langsung masuk ke dalam kamar Gerald.

"Tolong apa?'' tanya Gerald.

"Tolong beliin gue pembalut, dong, di supermarket," pinta Cahaya sedikit memohon.

Gerald menggeleng cepat dan berkata, "gak! Lo aja sana," tolaknya sembari mengambil kembali ponselnya.

Cahaya menghampiri Gerald. "Ayolah, pliss ... Ini udah malem juga, udah jam setengah sebelas. Lo biarin gue keluar malam-malam begini?" bujuknya memelas.

Kalau sudah begini mana bisa Gerald menolak, ia tidak mau kakaknya ini kenapa-kenapa. "Lo, tuh, ya," dengus Gerald, "lagian gue juga gak tau modelnya yang gimana," lanjutnya.

"Lo ambil aja yang bersayap, terserah, dah, merk-nya apa," jawab Cahaya sekenanya.

Dengan malas Gerald melangkah menuju lemari untuk mengambil jaketnya.

"Jadi mau, nih, ya?" tanya Cahaya memastikan.

"Hm." Gerald meraih kunci motornya dan berlalu dari sana meninggalkan Cahaya.

Cahaya hanya bisa menghela napas panjang. "Emang dasar, ya, cowok dingin irit bicara," gumamnya pelan.

Terlihat ruang keluarga dan ruang tamu sudah sepi. Mungkin sudah tidur semua, pikirnya. Ya, saat ini memang sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam.

Gerald berjalan menuju garasi dan mengeluarkan motor kesayangannya.

Mulai menyusuri setiap jalanan di dekat rumah, tetapi ternyata semua supermarket di sini sudah tutup. Tidakkah ada supermarket yang buka 24 jam? Pikir Gerald.

Ia terus menjalankan motornya hingga berjarak jauh dari daerah rumah.

Hingga tidak sengaja ia melihat seorang gadis dengan tentengan plastik putih sedang berjalan sendirian. Gerald memperlambat laju motor guna memfokuskan pandangannya.

CALISTA [COMPLETED]Where stories live. Discover now