Gadis Aneh

6.9K 629 25
                                    

"Di cariin taunya disini."

Algean membuang puntung rokoknya setelah melihat kedatangan Fredi dengan beberapa anak buahnya. Mereka sekarang berada di rooftop Candrawana.

Algean menatap Fredi datar, "Apa?"

"Gua... mau ngomong penting sama Lo."

"Gua hanya kasih Lo waktu 5 menit untuk ngomong." ucap Algean yang membuat Fredi dan anak buahnya sedikit kesal.

Fredi menghela nafas, mencoba bersabar menghadapi lelaki kaku ini, "Gua butuh bantuan Lo Al."

"Buat nyerang SMA Trisakti," lanjutnya sedikit tidak yakin jika Algean akan menerima permintaan nya.

Algean menghela nafas. Sudah ke 98 kali Fredi mengajaknya untuk ikut tawuran, namun Algean selalu menolak, karena dia tidak suka membuang tenaganya untuk berkelahi. Algean juga sangat jijik mendengar kata geng dan walaupun dia jago beradu fisik, tapi tidak sekalipun dia ikut geng geng konyol yang ada di kotanya.

"Jawaban gua masih sama kaya sebelumnya, Engga." tuturnya tegas.

Fredi greget dengan adik kelasnya yang satu ini, dari ratusan murid laki laki di Candrawana, hanya Algean saja yang sangat susah di ajak kompromi. Lelaki ini terus menolak dan Fredi tidak pernah henti membujuk nya untuk masuk ke Geng Atrakstor. Atrakstor adalah nama geng di Candrawana yang berdiri 15 tahun lalu, geng ini termasuk geng besar dengan ratusan member dari luar maupun dalam sekolah. Dan Fredi adalah ketua di angkatan ke 5.

"Tapi Al, plis gua mohon. Kita semua butuh Lo, gua yakin pasukan kita bakal menang kalo Lo masuk Atrakstor." paksa Fredi.

Algean bangkit lalu memutar bola matanya, "Gua gasuka di paksa, dan sampai seribu permintaan buat gua masuk geng Lo pun gua ga pernah mau. Urusan gua udah banyak di dunia dan gua gamau nambah beban lagi. Gua harap Lo ngerti." ujar Algean datar, setelah itu dia menepuk pundak Fredi dan berjalan meninggalkan rooftop.

Tangan Fredi terkepal kuat mendengar jawaban Algean, dia terus mengumpat karena emosi mendengar jawaban adik kelasnya yang seperti menyepelekan nya, "Gua bakal lakuin cara apapun biar Lo masuk Atrakstor, bahkan sampai cara jahat pun bakal gua lakuin." gumam Fredi sambil menatap kepergian Algean.

ALGEANDRA

Prang.

"Arghh panas sialan! Kalo jalan pake mata!" bentak Algean kepada gadis nerd yang sudah menumpahkan mangkuk berisi bakso panas ke tubuhnya. Lelaki itu mengibas ngibaska jaketnya untuk mengurangi rasa panas. Jangan lupa, akhir akhir ini Algean sering memakai jaket ke sekolah nya, bahkan saat pelajaran pun Algean mengenakan jaket itu. Entah apa yang Algean sembunyikan dari tubuhnya.

Suasana kantin menjadi hening ketika peristiwa itu terjadi, sorot mata memandang kepada Algean dan gadis di depan nya dengan banyak cibiran.

"Eh itu kenapa tuh."

"Eh itu Algean ya?"

"Algean tuh, gila kalo marah nakutin tapi tetep ganteng si."

"Masuk kandang singa tuh si nerd."

"Dasar cewe cupu, makanya kalo jalan jangan nunduk."

Gadis itu menunduk takut juga malu karena di saksikan oleh banyak siswa SMA Candrawana, "Ma-maaf kak, aku ga sengaja."

"Maaf maaf, Lo kira ucapan maaf Lo bisa buat baju gua bersih lagi!" ketus Algean. Entah lah, tidak tau kenapa dengan lelaki itu sampai dia marah marah di depan umum.

Tiba tiba Xavier dan Rain datang, "Ada apa Al?" tanya Rain.

Algean hanya menatap tajam gadis yang berada di depan nya, "Cewe nerd," gumam Algean pedas. Lalu sesaat dia pergi sambil menendang beling piring itu menjauhi kantin. Intinya mood lelaki itu sedang tidak bagus sampai sampai dia berani marah marah di depan umum.

"Lah Al ninggalin lagi ninggalin lagi!" kesal Xavier, "Kejar," lanjutnya kepada Rain lalu berlari mengejar Algean.

Gadis nerd itu menangis karena malu dan mendengar banyak omongan pedas dari siswa lain tanpa satu orang pun yang ingin membantu nya.

ALGEANDRA

"Nih,"

Seorang gadis menyodorkan seragam kepada Algean di depan pintu kamar mandi. Karena kejadian tadi, Algean hanya memakai kaos putih dengan jaket milik Xavier yang menutupi luar nya.

Algean menatap gadis itu heran.

Gadis itu berdecak kesal karena Algean tidak kunjung menerima nya, lalu dia menarik tangan Algean dan memberikan seragamnya dengan paksa, "Pake, gua tau Lo ga pake seragam." perintah nya.

"Lo ga liat gua pake jaket." ucap Algean ketus lalu memberikan kembali seragam itu.

"Cowo keras kepala... jangan karena Lo murid unggulan yang di manja sama guru, Lo bisa nglakuin ini itu sesuka hati." jawab gadis itu.

"Gausah sok ngomongin gua, kita juga ga kenal. Inget itu." ujar Algean dingin.

Gadis itu menarik nafasnya pelan, mencoba untuk sabar menghadapi Algean, "Oke, hai mas Algean yang kaku, sebelumnya kita pernah ketemu kan, Lo pasti inget nama gua, kalo ga inget bakal gua ucapin balik kok. Perkenalkan nama gua Alessa murid kelas X IPA 1, gadis yang dulu pernah nyebrang sembarangan. Gua kesini mau ngasi seragam ini buat ganti seragam Lo yang basah ke tumpahan kuah bakso sama temen gua. Tenang seragam nya baru kok, oh iya dia juga minta maaf atas kesalahannya tadi." cerocosnya.

Alessa melihat jam tangan yang melilit di pergelangan nya, "Yaudah karena bentar lagi bel, gua balik jangan lupa pakai seragamnya, sampai bertemu lagi Gean." setelah itu Alessa kembali memberikan seragam itu kepada Algean lalu tersenyum manis dan selanjutnya dia berjalan menjauhi Algean dengan melambai kan tangan.

Algean menatap Alessa tanpa berkedip sampai gadis itu menghilang dari pandangannya, "Gean? Panggilan yang jelek," gumamnya.

Dia melihat seragam yang berada di tangannya, saat ingin membuka seragam itu yang berniat dia kenakan, sebuah benda jatuh kelantai membuat Algean keheranan. Dia mengambil benda itu yang ternyata adalah secarik kertas lalu perlahan Algean membukanya.

Pake! Jangan ga di pake ͡°ᴥ ͡°

Begitulah isi pesan singkat di surat itu.

Algean rasa itu tidak berguna, dengan cepat dia meremas kertas itu lalu dia lembar ke tong sampah, "Gadis aneh."

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now