Langit Si Keras Kepala

3.6K 513 19
                                    

KRINGG!!

Suara bel menggangu pendengaran Alessa saat matanya terpejam, seketika dia terbangun. Dia melihat arloji di pergelangan tangannya, sudah pukul 14:00 artinya itu jam pulang, dia tidak sadar bahwa dirinya sudah tidur di taman selama 2 jam.

Pandangan nya jatuh kebawah, dia melihat wajah Algean yang tidur di atas pahanya, dia sangat damai ketika terlelap. Alessa lekat memandang tanpa kedipan, wajah Algean benar benar tampan, bibir tipis, alis tebal, hidung mancung, dan matanya yang sipit, entah apa yang dipikirkan orang tuanya sampai mencampakan anak sesempurna ini.

"Algean." panggilnya lirih sambil menepuk pipi lelaki itu pelan.

"Hmm...." gumam Algean setengah sadar.

"Bangun, bel pulang udah bunyi."

Lelaki itu mengubah posisi kepalanya, berubah menghadap perut Alessa, "15 menit lagi, ini nyaman." jawabnya bergumam.

"5 menit." jawab Alessa.

"Kecepatan." ujar Algean malas, masih belum membuka matanya.

"Tapi Ge, semua murid udah pada pulang gimana kalo gerbangnya di tutup?"

"Kita loncat pager."

"Pulangnya?"

"Naik angkot."

Alessa mengedarkan pandangannya kesekitar, "Hm oke deh kalo udah ada ide."

Seketika Algean membuka matanya, lalu merubah posisi kepala, melihat wajah Alessa dari bawah, "Ga masalah kalo naik angkot?"

"Emang kenapa? Sebelum kenal Lo gua juga sering naik angkot."

Algean menghela, lalu mendudukan tubuhnya di depan gadis itu, "Gausah naik angkot." tutur Algean.

Alessa menaikan alisnya, "Lah kenapa? Tadi ngajakin."

Algean berdecak, "Ngga apa apa, sumuk aja."

"Cih dasar orang kaya." decih Alessa.

"Gua bukan orang kaya." jawab Algean datar.

"Hmm oke oke iya Lo bukan orang kaya." kata Alessa malas.

Algean berdiri lalu menepuk celananya guna membersihkan rumput yang menempel, lalu dia menjulurkan tangannya, "Ayo pulang, nanti Mamah Lo nungguin."

Alessa menatap tangan itu, lalu menatap Algean sebentar, tanpa berkomentar dia menerima uluran tangan itu dan ikut berdiri, sama seperti Algean dia menepuk roknya untuk membersihkan dari rerumputan.

"Bentar." kata Algean, dia lalu berjalan menjauhi Alessa untuk mengambil jaket yang gadis itu jemur tadi.

"Ayo." ajak Alessa lalu berjalan terlebih dahulu membelakangi lelaki itu.

"Sa berhenti."

Langkah Alessa terhenti, lalu membalikkan tubuhnya.

Algean mendekat membuat Alessa terheran. Seketika jantung Alessa berdetak kencang ketika Algean mengikatkan lengan jaket itu ke pinggang nya, tubuh mereka sangat dekat berharap Algean tidak mendengar kegilaan jantungnya ketika bergerak.

"Ke-kenapa?" tanya Alessa gugup ketika Algean selesai mengikatkan jaket lelaki itu padanya.

"Lo merah." tutur Algean pelan, setelah itu dia meninggal Alessa yang terpaku sekaligus terkejut karena malu.

"Gu-gua bo-bocor?" gumam Alessa, "Huaaa gua malu banget!!" lanjutnya kesal sambil menjambak rambut nya sendiri.

ALGEANDRA

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now