Anak Kandung

5.7K 487 47
                                    

Tolong koreksinya kalo ada Typo, Terimakasih😡


"Zela."

Zela menengok saat melihat Toni berjalan ke arahnya.

"Toni." ujar Zela, dan Toni tersenyum tipis.

Toni berjalan kearah Langit yang sedang duduk di brankar nya sambil memakan apel, "Bagaimana perasaan mu Langit?"

Langit menengok, "Mendingan Om." jawabnya lemas.

Toni pun menghela nafas, "Kamu akan sembuh." ucapnya sambil menepuk pundak Langit pelan.

"Ah Zela, dimana Aris?"

Zela yang sedang mengupas kulit apel, menghentikan aktifitas nya, "Dia pergi ke kantor menemui asistennya, mungkin setengah jam lagi dia akan kesini."

"Suruh dia kesini sekarang."

Zela menaikan satu alisnya, "Kenapa?"

Toni menghela nafas, "Ada hal penting yang harus kita bicarakan."

"Hal penting apa Om?" tanya Langit.

"Kamu akan tau nanti Langit." Toni menjawab.

"Apa ini begitu penting?" tanya Zela, dan Toni langsung mengangguk, dan setelah itu Zela benar benar menghubungi Aris untuk datang ke rumah sakit.

"Om kapan aku bisa pulang?"

Toni nampak berpikir, "Kapan pun kamu mau."

"Sekarang?"

Toni mengangguk, "Tunggu Papah mu datang kesini dulu."

Langit pun tersenyum.

"Bagaimana Zela?"

Zela mengangguk, "Dia akan sampai disini sebentar lagi." jawabnya, "Toni, apa Langit benar benar sudah boleh pulang nanti?"

Toni mengangguk, "Tetap jaga dia Zela, dan juga selalu jaga emosimu di depan Langit." ucapnya membuat Zela langsung merasa tak enak hati.

"Maafkan Mamah, Langit." ucap Zela sambil menggenggam tangan Langit yang di penuhi selang infus.

Langit tersenyum tipis, lalu mengangguk, "Buka kan aku satu apel lagi Mah."

Mendengar itu Zela langsung tersenyum dan menuruti perintah Langit. Dia sangat suka jika Langit membutuhkan nya walau itu hal sepele, Zela sangat suka jika Langit menyuruhnya, bagi Zela itu sebuah perlakuan jika Langit masih putra kecilnya.

"Om Toni, bisa kah Om ceritakan sesuatu hal penting itu sekarang? Aku penasaran." tanya Langit.

Toni terkekeh, "Tidak Langit, Papah mu harus ada disini dulu."

Tok tok tok.

"Masuk." jawab Toni saat seseorang mengetuk pintu itu.

Zela dan Langit mengira jika itu adalah Aris, namun ternyata itu adalah seorang laki laki lain bertubuh tinggi, menggunakan jas dokter, dengan membawa sebuah amplop besar di tangan kanannya.

Toni tersenyum pada lelaki itu.

"Zela Langit, dia Dokter Dani. Dia salah satu dokter yang bertugas di rumah sakit ini."

Lelaki itu adalah Dani, ayah kandung Alessa yang baru pulang menemani Dania berobat di Singapura karena penyakitnya. Mungkin Zela belum paham siapa itu Dani, seorang lelaki yang pernah mengasuh Algean dulu.

Dani mendekati Zela dengan pandangan biasa, walau sempat tersenyum tipis. Dani mengulurkan tangannya pada Zela, "Saya Dokter Dani, dokter ahli genetika disini." dan ucapan itu membuat Zela kebingungan. Ada perlu apa seorang dokter ahli genetika kesini?

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now