Dendam Baru

3.3K 377 19
                                    

"Alessa kata Lo ngga berangkat."  ucap Xavier membuat Algean sedikit bingung, bukan kah Xavier sedang marah padanya.

"Niatnya, tapi Tante gua nyuruh gua buat berangkat."

Xavier ber- oh ria, "Bang Langit serius sakit Al? Dia sakit apa?"

Wajah Algean langsung berubah, "Lo tau dari siapa?"

"Alessa, dia tadi bilang ke gua katanya Lo dirumah sakit. Gua kira Lo yang sakit ternyata abang Lo."

Algean diam, dia jadi memikirkan Langit. Apakah Langit sudah sadar sekarang? Ah dia sangat ingin berada di dekat lelaki itu, hanya saja dia takut membuat Aris dan Zela terganggu.

"Jadi Al, abang Lo sakit apa?"

"Hmm, mriang doang." jawab Algean singkat.

"Ooh."

Seketika kebeningan menyelimuti keduanya, jika saja Rain berangkat pasti ada saja yang memberikan topik supaya tidak ada kecanggungan, namun anak itu sedang menjemput kepulangan ayahnya dari Belanda selama 5 bulan pergi untuk tugas kerjanya.

"Al g-gua minta maaf udah marah marah sama Lo." ucap Xavier sambil menunduk.

Algean menengok menatap Xavier, "Minta maaf?"

"Ya, gua minta maaf soal kemaren. Mungkin gua udah keterlaluan banget sama Lo, tapi sumpah demi Tuhan gua sahabatan sama Lo ikhlas kok. Gua sadar kalo Lo juga butuh seseorang lebih dari kita. Lo cinta Alessa kan? Maka dari itu Lo butuh dia buat jadi sandaran Lo kalo lagi banyak masalah. Gua tau kalo Lo ngga selalu dalam keadaan baik, tapi situasi itu juga ngga mungkin bikin kita pelukan sambil nangis bareng. Lo cuma bisa lakuin itu sama cewe." ucap Xavier panjang lebar dengan kekehan di akhir kalimat.

Algean terdiam sebentar lalu tersenyum tipis, "Maafin gua juga Vier. Gua sebagai cowo juga malu kalo selalu ngeluh soal hidup gua."

"Ngga usah malu, kita sahabatan udah lama. Gua juga tau gimana keluarga Lo. Kita beda Al, Lo termasuk cowo kuat sedangkan gua cuma cowo manja yang kalo tidur aja bangunnya masih diteriakin sama nyokap."

Algean terkekeh, "Anjing melow."

Dan ucapannya benar benar membuat Xavier tertawa.

"Algean."

Suara deep itu membuat keduanya saling menengok ke arah pintu, berdirilah Fredi yang memandang Algean datar. Saat itu juga Xavier langsung memasang muka waspada.

"Ikut gua."

Algean menaikan satu alisnya.

"Ngga usah sok, gua mau bicara penting sama Lo."

"Ngga usah nyolot dong bang."

Brak!

"Brisik Lo!" bentak Fredi kepada Xavier membuat Algean sedikit tersentak.

Xavier dan Algean saling bertatapan, tatapan Algean seolah menyuruh Xavier agar tidak ikut campur.

"Gua tunggu Lo di Rooftop."

Setelah itu Fredi melenggang pergi dari kelas Algean.

"Gua temenin Lo ya Al, gua takut kalo bang Fredi sama anak Atrakstor ngapa ngapain Lo. Dia aja abis tawuran sama SMA Atlantik kemaren."

"Apaan si, Lo kira gua banci apa gitu aja takut. Lagian gua sama Fredi ngga ada masalah apa apa." jawab Algean simpel.

Xavier berdecak, "Tapi Lo liat sikap dia dong Al, dia kek emosi ke Lo."

"Perasaan Lo aja." setelah menepuk pundak Xavier Algean pergi berjalan ke luar menemui Fredi.

Setelah sampai di rooftop, Algean melihat Fredi yang sedang berdiri di pinggir jendela.

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now