Rapuh

3.8K 382 15
                                    

Happy Reading❤️

"Algean kamu baru pulang?"

Langkahnya terhenti saat Tania melihat dia berjalan di garasi mobil.

Sejujurnya Tania ingin memarahi anak itu karena pulang pada pukul 12 malam dan masih memakai seragam putih abu abu, namun setelah melihat raut wajahnya yang terlihat lesu membuat dia tidak tega. Tania percaya Algean tidak melakukan hal buruk diluar sana.

"Ya Tante, maaf." ucap Algean sambil menunduk.

Tania kebingungan melihat perilaku Algean, dia mendekat dan memeluk anak itu, "Kenapa hm?"

Algean sempat kaget namun perlahan lahan dia merasa nyaman, jika saja Zela yang memeluknya pasti Algean akan langsung menangis dan mengadu tentang aktivitasnya hari ini yang sangat melelahkan.

Tania terpejam lalu mengusap rambut Algean penuh kelembutan, pasti telah terjadi sesuatu dengan Algean yang dia tidak tau.

"Apa kamu habis menjenguk Langit?"

Algean memejamkan mata merasakan usapan lembut itu lalu bergumam, "Papah nyuruh aku buat jaga bang Langit pas dia nganter Mamah pulang."

"Jadi, kamu pulang karena mereka kembali lagi ke rumah sakit?"

Algean mengangguk pelan, "Aku kasian sama Mamah, Tante."

Tania ingin menangis rasanya mendengar penuturan Algean, disaat dia disakiti ribuan kali dengan tulusnya dia mengatakan jika dia kasian kepada Zela.

"Algean apa mereka menyakiti mu saat kamu berada di rumah sakit?"

Algean tidak langsung menjawab.

"Apa mere-"

"Ngga Tante, Papah sama Mamah ngga ngapa ngapain aku." jawab Algean berbohong, jika Algean memberitahu tentang dirinya dan Aris kepada Tania pasti akan terjadi pertengkaran besar dan Aris akan menyalahkan nya dalam hal ini.

Tania melepaskan pelukan mereka lalu mengusap tangan Algean, "Jangan berbohong Algean."

"Ngga Tante, ngga ada yang nyakitin aku."

Tania bergumam.

"Apa kamu sudah mengobrol dengan Langit?" tanya Tania.

Algean menggeleng, "Dia tidur, aku ngga berani bangunin bang Langit."

Tania menatap Algean pilu, semenderita ini kah hidup Algean. Lalu kenapa dia tidak bisa memutus perkara antara kakak kandung nya dan keponakan nya ini.

Tania menunduk lalu mengambil nafas, dia mendongak menatap Algean yang memang tubuhnya lebih tinggi darinya.

"Mau makan?"

Algean menggeleng, "Ngga laper, aku mau mandi."

"Apa kamu udah makan?"

Algean mengangguk, namun sejujurnya dia belum makan apapun dari siang, Algean hanya tidak nafsu makan.

"Tante siapin air panas ya."

Algean mengangguk, lalu dia meraih tangan Algean dan membawanya masuk ke dalam.

"Dimana om Agra?"

"Dia sudah tidur dikamar, katanya besok dia ingin bertemu dengan rekan kerjanya."

"Tante, setelah mandi aku ingin tidur. Tante mau temenin aku tidur?"

Tania menengok, dia menaikkan satu alisnya, "Kenapa Al, tumben?"

"Cuma pengin doang." jawab Algean tanpa menengok Tania.

Tania menghela nafas, "Baiklah, setelah kamu mandi Tante akan menyusul mu ke kamar untuk menemani mu tidur."

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now