Fredi?

5.4K 464 9
                                    

"Alessa!"

Langkah Alessa terhenti ketika mendengar orang memanggil namanya. Dia berbalik mendapati seorang lelaki yang sedang berjalan ke arahnya.

"Apa?" jawab Alessa datar membuat lelaki itu merasakan keanehan di hatinya.

"Gua mau ngomong," ucap lelaki itu, Algean.

"Silahkan."

Algean melihat sekeliling, merasa banyak pasang mata yang tengah memperhatikan mereka, "Jangan disini, rame. Ikut gua." instruksi nya lalu berjalan mendahului Alessa.

Alessa berdecak lalu mengikuti kemana Algean pergi, hingga akhirnya lelaki itu membawanya ke taman belakang sekolah.

Algean berdiri menatap Alessa dalam, "Maaf."

Alessa menaikan satu alisnya bingung, "Buat apa?"

"Ngomong kasar sama Lo."

Alessa tersenyum tulus namun malah membuatnya Algean tidak enak hati, "Gpp, ga perlu minta maaf." ucapnya, Alessa benar benar senang ketika Algean mengucapkan maaf padanya. Jadi dia tau Algean sebenarnya orang baik, cuma sikon yang membuat dia menjadi orang keras, dingin dan ketus.

Algean menghembuskan nafasnya gusar, "Gua tau omongan gua pedes dan bikin Lo sakit hati. Seharusnya kemarin gua tau diri saat Lo peduliin gua."

Alessa berdecak, dia kira Algean akan bersikap masa bodo padanya ternyata lelaki ini malah merasa tidak enak hati, "Ga perlu dipikir soal hati gua. Gua cewe kuat tahan banting dan tahan panas, omongan Lo bukan apa apa buat gua, jadi jangan sok ngerasa salah." jawabnya sambil menyunggingkan senyum miring.

Algean tersenyum tipis, kesombongan gadis ini membuat dia gemas sendiri.

"Kemarin Lo nangis gara gara gua," celetuk Algean dibarengi senyum smirk.

Alessa melotot, kesal, mencebik, dan memanyunkan bibirnya, "Gausah ungkit ungkit itu Ge!

Algean tertawa singkat, namun membuat darah Alessa berdesir kuat ketika melihat betapa tampan nya lelaki ini saat tertawa.

"O-ohya, pulang sekolah ke Lab jangan lupa Ge."

Algean menaikan satu alisnya, bingung.

Alessa sebal melihat ekspresi itu, katanya murid unggulan nomor satu tapi suka kelupaan, "Pendalaman materi Ge," geramnya.

Algean membulat bibirnya, "Ayo," ajaknya ambigu.

"Kemana?" tanya Alessa heran.

"Gua anterin Lo ke kelas," jawab Algean enteng.

Alessa membulatkan matanya dan menjadi salah tingkah, "Ngga-ngga u-usah kali Ge!" jawabnya gugup, lalu menunduk malu tidak berani menatap Algean.

Lelaki itu terkekeh melihat sekilas pipi Alessa yang merona, "Ayoo." ajaknya kembali, lalu menarik tangan Alessa paksa membuat si pemilik tangan kaget setengah mati, Alessa menatap tangan itu, darahnya berdesir jantungnya ingin meledak karena ritmenya semakin cepat.

'Jantung gua kenapa anjim.' batin Alessa memejamkan matanya sebentar mencoba menetralkan detak jantungnya, lalu membuka dan mengikuti langkah Algean.

Namun tanpa mereka tau dari jauh seorang tengah memperhatikan keduanya dan menyungging senyum licik.

"Gua harap dengan cara ini Lo bisa tunduk sama gua Al." ucap orang itu sambil menatap tajam keduanya.

ALGEANDRA

Di kelas, Alessa jadi tidak fokus karena sikap Algean padanya. Baru pertama kali dia bisa akur dengan lelaki itu walau sebentar, walau sifat cuek Algean masih melekat tadi. Alessa harap dia bisa semakin dekat dengan Algean, dan Algean bisa terbuka dengan nya karena sejujurnya Alessa ingin membantu dia untuk tidak berlarut larut dari masalah hidupnya.

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now