Hal Bodoh

3.3K 323 16
                                    

Happy Reading❤️
changes and reasons.

Algean menepikan mobilnya di depan rumah Alessa. Pintu rumah gadis itu terbuka, Algean ingin masuk memastikan apakah Alessa ada di rumah atau tidak masalah nya dari siang sampai sore dia tak kunjung mendapatkan kabar dari gadis itu.

Namun saat ingin masuk ke dalam rumah Alessa, langkahnya seketika terhenti saat dia melihat gadis yang dia cari turun dari sebuah motor ninja berwarna hitam, yang lebih parahnya lagi, Alessa bersama dengan seseorang yang telah memukulnya siang tadi.

Tubuh Algean membatu, namun matanya menajam menatap sang gadis.

"Eh Al, ketemu lagi."

Algean tak menghiraukan, matanya hanya terfokus kepada Alessa yang sedang menatapnya... datar. Tidak seperti tatapan tulus yang selalu Alessa berikan.

"Alessa kemana aja Lo?"

Namun pertanyaannya Algean tidak kunjung ada jawaban, Alessa hanya diam menatap Algean tanpa raut ekspresi.

Di antara mereka, Fredi tersenyum tipis.

Tidak hanya menyakiti Algean dan menyiksa batin lelaki itu, seperti nya membuat hubungan keduanya hancur juga mengasikkan.

"Alessa masuk."

Alessa dan Algean langsung menoleh ke Fredi.

Alessa mengangguk, "Gua duluan." ucapnya lalu berjalan masuk ke pelataran rumahnya.

Algean terkejut, dia langsung menarik tangan Alessa agar gadis itu berhenti, "Berhenti Sa!"

Alessa membalikkan tubuhnya lalu menatap Algean kesal, "Apa?" tanyanya ketus.

Algean benar benar bingung atas perubahan sikap gadis itu, membuat dia bertanya tanya, apakah dia memiliki salah dengan Alessa? Dia rasa pertemuan kemarin semua baik baik saja.

Dia sesekali menoleh ke arah Fredi, saat itu Fredi malah tersenyum ke arahnya membuat Algean berpikir bahwa ini semua karena ulah lelaki itu.

"Gua pengin ngomong sama Lo." ucap Algean.

"Gua cape Ge. Gua pengin istirahat." jawab Alessa malas.

"Lo kenapa si? Gua ada salah sama Lo? Kenapa dari tadi Lo ngga ada kabar!" tanya Algean menggeram.

"Algean Lo ngga denger ucapan dia? Alessa pengin istirahat kali. Gua abis nge bawa dia jalan jalan tadi setelah Alessa nemuin bokap nya."

Tangan Algean mengepal kuat, rahangnya mengeras. Jika dikata marah, dia memang marah. Apa lagi tanpa memberi tahu apapun Alessa tiba tiba sudah melakukan date berdua dengan Fredi.

"Gua abis kerumah Papah."

Algean menggeleng, "Kenapa Lo ngga ngomong? Sekiranya ngasih gua kabar apa itu susah?"

Alessa berdecak, "Gua sibuk."

"Alessa Lo sekarang masuk." perintah Fredi.

Algean sangat butuh penjelasan, saat dimana Alessa menuruti ucapan Fredi dan Alessa malah mengacuhkan nya.

"Lepas!"

Dan saat itu juga Algean mulai merasakan sesak pada dadanya, saat Alessa melepas paksa genggaman tangan Algean pada pergelangan gadis itu.

"Alessa!" bentak Algean.

"Apa sih! Gua cape. Besok gua harus nemenin Mamah ke bandara!" sahut Alessa.

Algean menaikan alisnya, "B-bandara? Kenapa?"

"Pengobatan tumor Mamah di Singapura, bareng Papah."

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now