Ayah Angkat

4.7K 429 0
                                    

"Dokter Dani."

"Ah, siapa ya?"

"Saya Algean."

Dokter itu terdiam sebentar, memikirkan apakah mereka pernah bertemu sebelumnya.

"Astaga Algean! kamu sudah besar. Bagaimana kabar kamu?" ucapnya tampak terkejut.

Algean tersenyum simpul, "Baik Dokter."

"Panggil saja saya Om."

Algean mengangguk canggung.

"Bagaimana keadaan kakek mu?"

Algean melirik Langit sebentar yang nampaknya lelaki itu sedang bingung dengan hubungan antara keduanya, "Kakek sudah meninggal."

Mata Dani melebar, "Saya tidak tau, Maaf kan saya Al." ucap Dani.

"Kapan om balik ke Indonesia?"

"Enam bulan lalu." cakap Dani, "Kamu masih tinggal dirumah kakek mu?"

"Maaf Om, saya pindah rumah."

"Dimana itu?"

"Saya ikut bersama orang tua saya."

Nampak raut bingung dan terkejut dari wajah Dokter itu, "Benarkah?"

Algean mengangguk kaku. Dulu keduanya memang sangat dekat, bahkan dari kedekatan mereka, Dokter Dani sudah menganggap Algean seperti anaknya.

Flashback On

Seorang anak sedang terduduk termenung di pinggir jalan, membuat seorang pria dewasa harus menghampiri nya karena merasa kasihan dengan anak itu, pria itu turun dari mobil.

"Hai, kamu sedang apa?"

Bocah itu mendongak menatap pria yang berjas dokter sedang berdiri di depan nya, namun bukannya menjawab, bocah itu malah memalingkan wajahnya.

"Kenapa kamu disini? Bukan kah kamu tau sebentar lagi akan turun hujan."

"Pergi." jawab bocah itu, membuat pria di depannya tersentak.

Bukannya pergi, pria itu malah ikut berjongkok untuk menyamakan pandangan dengan bocah di depannya.

"Kenapa kamu menangis?" tanya pria itu.

"Pergi." tegas bocah itu sekali lagi.

"Saya tidak akan pergi, sebelum kamu mengucapkan sesuatu selain kata pergi."

Anak itu menatap tajam pria yang berada di depannya.

"Jadi kenapa kamu berada disini? Apa kamu tersesat?"

"Ngga."

Dokter itu menghela nafas, lalu melihat sekitar, nampak sepi lalu kenapa anak ini berada di pinggir jalan sendirian.

"Siapa nama kamu?"

"Algean."

"Nama yang bagus, nama saya Dani, kamu bisa panggil saya om Dani." kata pria yang bernama Dani itu. "Jadi kamu sedang apa disini? Beritahu saya, mana tau saya bisa membantu kamu."

"Om bukan orang jahat?" tanya Algean.

Dani terkekeh, "Tidak, saya bukan orang jahat."

Algean kecil terdiam, seperti memikirkan sesuatu, "Bisakah om menemukan rumah orang tua saya?"

Mendengar hal itu, Dani terheran, apa yang dikatakan oleh anak ini? Memang dia tinggal dimana? Dengan siapa? Atau apakah dia tersesat sampai dia harus mencari rumah orang tuanya.

Suffering(COMPLETED)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu