Wanted

3.4K 351 35
                                    

Ngga tau mau sampai chapter berapa di cerita moga yang baca ngga bosen bosen ya!🤣❤️

HAPPY READING BABY😈

Aris dan Toni langsung melihat kearah pintu ruangan Toni saat teriakan itu muncul. Dia, Zela sedang berdiri di depan pintu sedang wajah ketakutan.

Aris terkejut, dia langsung bangun dari tempat duduknya begitu juga Toni, "Ze-zela." ucap Aris.

Aris berjalan mendekati Zela, sampai akhirnya.

Hap.

Tubuh Zela limbung dan Aris langsung memeluknya.

"Ze-zela."

"M-mas, Langit mas. I-ini semua bohong kan. Langit ngga mungkin sakit kan?" ucap Zela dengan nada gemetar. Wajahnya nampak linglung matanya sudah berderai air mata.

"Zela, k-kamu mendengar semuanya?" tanya Aris.

Zela mencengkeram tangan Aris, "Jawab aku mas! Itu semua ngga bener kan?!"

Aris kelu, dia tidak bisa menjawab.

Kebungkaman Aris membuat Zela muak, Zela bangkit, lalu menatap Toni tajam, dengan langkah pelan dia berjalan ke arah Toni dan...

Plak!

"Zela!"

Aris terkejut, ketika Zela menampar pipi Toni.

"Lo pembohong!" teriak Zela pada Toni, "Gua tau Lo bohong! Anak gua ngga mungkin sakit!"

Toni diam, sambil memegangi pipinya merasakan sensasi panas dan perih setelah Zela menamparnya.

Zela berontak, dia menarik kemeja Toni kuat, "Katakan sama gua kalo semuanya bohong Ton, Langit ngga mungkin gagal ginjal!"

Aris berlari menarik Zela untuk melepas cengkraman nya dari Toni, "Zela aku mohon tenang."

"APA AKU HARUS TENANG?! ANAK KITA SAKIT MAS! LANGIT SAKIT!!" teriak Zela memenuhi ruangan.

Melihat keadaan Zela yang begitu kacau, Aris langsung mendekap istrinya. Membiarkan Zela menangis dan tenang di pelukannya.

"Kenapa aku ngga tau kalo Langit sakit hiks... Aku ibu yang buruk, aku gagal menyayangi Langit..."

"Jangan ucapkan itu, kamu ibu yang baik untuk Langit, kamu tidak gagal Zel."

"Masss Aris, Langit mass, kenapa dia nyembunyiin hal ini dari kita..." Zela histeris.

Aris mengusap surai Zela, "Jangan menangis Zel, aku ngga bisa liat kamu seperti ini. Kita orang tuanya, ayo kita sembuhkan Langit. Semua akan aku serahkan untuk kesembuhan dia." ucapnya berbisik disela sela tangisan Zela, "Aku akan mencarikan pendonor untuk nya." lanjutnya.

Toni menghela nafas, "Gua sama pihak rumah sakit bakal berusaha nyembuhin anak kalian."

Tanpa mereka sadari, di luar ruangan Toni. Algean sedang berdiri kaku dengan nafas memburu.

"Ini ngga mungkin. Bang Langit ngga mungkin gagal ginjal." gumamnya dengan pandangan kosong, dia seperti orang linglung di suasana sunyi.

Saat ini baru dia sadar jika Langit sudah membohongi nya. Algean kini sudah tau, pasal pertemuan Langit dan dirinya di rumah sakit, dan perubahan tubuh kakaknya adalah rahasia besar yang Langit sembunyikan.

Perlahan lahar tubuh Algean meluruh. Dia memeluk lututnya lalu menggigit bibirnya hingga berdarah.

Dia ingin marah, dia ingin berteriak, dia ingin menyalahkan takdir namun itu tidak akan membuat keadaan nya membaik. Dia saja belum berdamai dengan orang tuanya kenapa Tuhan malah membuat salah satu orang yang Algean sayang menderita.

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now