Kakak Beradik Itu (2)

3.3K 334 10
                                    

"Papah, aku mohon ayo makan."

Dani langsung memalingkan wajahnya. Dia sebenarnya sedikit malu.

"Tidak usah pedulikan Papah." jawab Dani datar.

Alessa menghela nafas, lalu menaruh mangkuk makanan Dani ke nakas.

"Maaf." ucap Alessa tiba tiba membuat Dani sedikit terkejut.

Dani langsung menatap Alessa, "Apa maksudmu meminta maaf?"

"Untuk lengan Papah. Aku meminta maaf." jawab Alessa tulus, lalu dia menunduk, "Gara gara kejadian itu membuat Papah terluka."

Mendengar itu, Dani langsung mengedipkan matanya.

Bukan itu jawaban yang disangka Dani, seharusnya Alessa membiarkan nya saja atau dalam keadaan dirinya seperti ini, Alessa bisa memanfaatkan situasi untuk memperlakukan Dani secara kasar. Kalian tau jika Dani sudah berbuat jahat pada Alessa, dia berniat memisahkan Alessa dari ibunya. Dia ingin Dania mengemis padanya untuk mengembalikan Alessa namun dengan syarat Dania harus kembali ke dirinya lagi, namun kenapa kerendahan hati Alessa membuat dia tidak tega melakukan hal jahat kepada ibu dan anak itu. Dani merasa, dia benar benar merasa sudah gagal menjadi seorang ayah.

"Maaf Papah." ucap Alessa lemah.

"Papah yang seharusnya meminta maaf, Papah egois Alessa. Maafkan Papah." jawab Dani tiba tiba.

Alessa langsung menatap Dani dengan tatapan bingung. Ayahnya meminta maaf pada dirinya? Sedangkan yang Alessa tau, Dani adalah lelaki yang keras.

"A-apa yang Papah katakan?"

"Papah menyesal sudah melakukan hal jahat kepada mu dan Dania. Maaf karena rasa egois dan gengsi Papah yang mendarah daging membuat kalian menderita. Papah hanya ingin kita bisa kembali bersama namun cara yang Papah gunakan salah."

"Papah seperti orang jahat, memaksa Dania kembali dengan cara mengancamnya."

Tiba tiba Dani meneteskan air mata.

"Maafkan Papah Alessa, Papah adalah lelaki yang jahat. Bahkan Papah seperti orang yang tidak punya malu, berani datang ke kehidupan mu setelah meninggal mu selama bertahun tahun. Papah sudah menelantarkan kamu dan ibumu, Papah sudah menyakiti ibumu bahkan pernah meninggalkan dia demi wanita lain."

"Maafkan Papah, maaf."

Buk

Buk

Dani mulai menangis, dia bahkan memukul mukul tubuhnya sendiri.

Alessa langsung berdiri dari kursinya, "Papah apa yang papah lakuin!?" ucapnya panik lalu menarik tangan Dani agar lelaki itu tidak memukuli tubuhnya sendiri.

"Papah cukup! Papah sedang sakit."

"Papah minta maaf Alessa hiks..."

Melihat Dani yang terus memberontak memukuli tubuhnya membuat Alessa merasa sangat terpukul dengan kelakuan ayahnya.

"Papah aku mohon berhenti!" teriaknya terus, sampai akhirnya Alessa ikut menangis.

"Papah cukup." suaranya melemah saat Alessa memutuskan untuk memeluk Dani, "Jangan pukul tubuh Papah. Itu sakit Pah."

"Maafkan Papah hiks... Papah telah menjadi lelaki pertama yang menyakitimu, Papah sudah menelantarkan mu, Papah memang lelaki brengsek. Maafkan Papah hiks..."

"Ayo benci Papah Alessa." mohon Dani, "Ayo benci Papah. Papah salah sudah meninggalkan mu. Malahan Papah lebih memilih mengasuh Algean dari pada memberikan kasih sayang untukmu."

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now