Kakak Beradik Itu

3.4K 350 12
                                    

Dia terus menghela nafas panjang, sudah hampir tiga jam Algean duduk di depan ruang operasi, sendirian.

Di dalam sana, Dani sedang menjalani operasi karena peristiwa tadi membuat tulang bagian lengannya patah, sedangkan Alessa, dia harus menunggu Dania yang sedang dirawat karena kesehatan nya menurun.

Untung nya beberapa menit kemudian, seorang dokter keluar dari ruang operasi. Sontak Algean berdiri.

"Dokter bagaimana keadaan pasien?"

"Tenang Algean, Dani baik baik saja. Operasi nya berjalan lancar."

Algean bernafas lega.

"Bagaimana anda mengetahui nama saya?" tanya Algean.

Dokter itu tersenyum, "Dani teman dekat saya, dia pernah menceritakan kamu kepada saya Algean."

Algean bergumam.

"Baiklah saya permisi dulu, Dani akan segera dipindahkan ke ruang rawat."

Algean mengangguk, lalu dokter itu pergi melaluinya.

Dia kembali mendudukan tubuhnya ke kursi.

"Gua cape." gumamnya sambil menutup mata.

Tiba tiba matanya mengerut, "Gua laper sial." katanya saat merasakan perutnya berbunyi, sebenarnya dia merasakan lapar dari tadi, namun karena tugasnya untuk menunggu operasi Dani selesai, dia terpaksa mengenyampingkan rasa laparnya. Algean memang masih marah dengan lelaki dewasa itu, namun dia berusaha membuang rasa marahnya karena melihat keadaan Dani, bagaimana pun juga Dani pernah berbuat baik padanya, walau terdengar sepele, Algean juga berhak membalas kebaikan nya.

Dia kembali bangkit lalu memakai jaket yang sempat dia lepas tadi. Jangan lupakan jika Algean masih mengenakan seragam sekolah, ya karena Algean belum pulang sama sekali. Sebenarnya dia sudah cukup lelah namun sepertinya dia masih bisa menahan untuk tidak beristirahat.

Dia memutuskan berjalan di koridor menuju kantin, Algean berharap malam ini kantin masih buka supaya dia bisa mengisi perutnya yang lapar.

Drttt...

Drttt...

Tiba tiba handphone nya bergetar saat ada panggilan masuk. Itu dari Alessa.

"Halo."

Halo Ge, gimana operasi papah?

"Baik."

Lo masih disana kah?

"Hem."

Gua kesana ya.

"Lo jagain Tante Dania, Sa."

Mamah lagi tidur, lagian bu Puji sebentar lagi kesini buat ngejaga Mamah.

"Ooh."

Terdengar suara helaan nafas panjang dari arah lawan.

Lo cape ya? Maaf ya Ge, gua bikin Lo repot terus.

"Gua ga pernah ngerasa repot kok. Apapun itu, gua bakal selalu siap buat Lo Sa." jawab Algean dengan nada rendah.

Sesaat terdengar suara tangisan kecil dari sebrang.

"Alessa, are you okey?"

I'm okey, gua cuma ngerasa beruntung banget bisa kenal lelaki kaya Lo, gua beruntung bisa dicintai sama Lo, Makasih karena terus ada di samping gua Ge. ucap Alessa sambil menangis.

"Alessa, Alessa. Pleas, don't cry. Cukup ucapan terimakasih sama Lo tetap ada di samping gua itu udah cukup buat ngebalas semua ini Sa. Jangan nangis pleas, gua ngga suka denger apa lagi liat Lo nangis. Jangan buang air mata Lo buat hal yang ga berguna ya."

Suffering(COMPLETED)Kde žijí příběhy. Začni objevovat