Extra Part

7.5K 371 10
                                    

Tok tok tok...

Berdiri di depan pintu sambil menunggu pemilik rumah membukanya, adalah hal yang hampir setiap pagi dia lakukan.

Ceklek...

Suara dari pintu yang telah dia ketuk pun terbuka, dia lantas tersenyum kepada seorang wanita pemilik rumah ini.

"Eh kamu, mau jemput Alessa ya?" tanya Wanita itu dengan tersenyum. Dia Dania.

Si pengetuk pintu ikut tersenyum lalu mengangguk.

"Siapa Mah?!" teriak seorang perempuan dari dalam rumah.

"Cowo kamu nih." ledek Dania membuat lelaki di yang berdiri depannya cengo.

"Mamah..." peringat Alessa kesal saat dia itu mulai keluar rumah.

"Nah, dia kan emang cowo kamu Sa." kata Dania meledek kembali.

Alessa menggeram, "Mamah ih."

Disaat Dania sedang terkekeh melihat wajah kesal Alessa, suara deheman membuat mereka langsung sadar jika ada manusia lain diantara mereka.

"Tante, berhubung ini udah mau telah. Aku boleh bawa Alessa pergi sekarang?" tanya Lelaki itu.

"Boleh Xavier, Tante titip Maba ini ya. Kalo dia buat ulah di kampus barunya kamu harus lapor Tante." ucap Dania lembut.

Xavier hanya terkekeh, sedangkan Alessa dia malah memanyunkan bibirnya menggambarkan jika dia sedang kesal kepada ibunya.

"Mamah apa apaan si, aku mana pernah bikin ulah." jawab Alessa.

"Iya sayang, Mamah percaya kamu anak yang baik, kamu ngga pernah sekalipun ngecewain Mamah. Dan berhubung kamu sekarang udah jadi seorang mahasiswa rajin belajar nya harus ditingkatin lagi ya. Semangat anak Mamah." ucap Dania sambil mengusap tangan Alessa.

Alessa tersenyum, lalu mengangguk, "Yaudah aku berangkat Mah." ucapnya lalu menjabat tangan Dania untuk meminta salam.

"Aku berangkat juga Tante, Assalamualaikum." sekarang tinggal Xavier yang meminta salam kepada Dania.

"Waallaikumsalam, hati hati ya." tutur Dania lalu menerima anggukan dari mereka berdua.

Dania terus melihat ke arah mobil yang Alessa dan Xavier tumpangi hingga meninggalkan pekarangan rumahnya.

Ternyata tanpa dia sadari Alessa sudah tumbuh dewasa sekarang, anaknya bukan lagi seorang anak kecil, Alessa bahkan sudah menjadi seorang mahasiswa di kampus ternama, Dania bangga dengan anaknya dan dia sangat bersyukur karena seorang lelaki baik yang mau membagi waktu nya untuk terus bersama Alessa bahkan membantu Alessa keluar dari keterpurukan setelah kehilangan Algean. Xavier selalu menjaga Alessa dan membantu gadis itu untuk memulai semua dari awal tanpa Algean.

"Algean, anak Tante sudah menjadi seorang mahasiswa, kalo kamu masih disini pasti kamu akan sama sama tumbuh bersama Alessa." gumam Dania lalu mengusap sudut matanya yang mulai mengeluarkan air mata haru.

ALGEANDRA

"Vier, maaf ya tadi Mamah bilang kalo kamu cowo aku. Dia bercanda kok." ujar Alessa yang mencoba membuyarkan keheningan diantara keduanya. Gaya bicara 'aku-kamu' juga hal yang selalu mereka ucapkan jika saling berkomunikasi. Tidak ada apa apa, hanya sebatas bicara saja.

Xavier tak menengok, dia tetap fokus mengemudi namun kepalanya mengangguk.

"Kamu ngga risih?" tanya Alessa tak enak hati.

Xavier menggeleng, "Bukan pertama kalinya aku dianggep cowo kamu sama orang lain. Ini udah jadi hal biasa kok, aku juga udah ngewajarin itu." ujarnya jujur lalu tangan kirinya terangkat dan mengusap rambut Alessa pelan.

Suffering(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang