Jangan Sampai Aku Benci

5.7K 555 2
                                    

Tok tok tok

Algean berdiri di depan rumah mewah milik Tantenya, milik Tania yang berada di Bandung.

Sehabis ke tempat lamanya, dia memutuskan untuk mampir ke rumah Tania, padahal Algean bisa saja kerumahnya kakeknya. Rumah Dito banyak, dan salah satunya Dito wariskan ke Algean. Rumah itu adalah rumah yang Algean tempati waktu kecil sebelum pindah lagi ke rumah satunya. Argh jangan salahkan Dito yang memiliki banyak rumah, dia pengusaha sukses yang terkenal di Jakarta Bandung, jadi ya kalian harus memaklumi.

"Ya sebentar!" jawaban seorang wanita dari dalam rumah.

Sampai akhirnya pintu itu terbuka dan menampilkan wanita cantik masih muda. Wanita itu tertegun ketika melihat kedatangan Algean.

"Algean ini kamu sayang?" tanya Tania tidak percaya.

Algean hanya mengangguk.

Tania melihat langit, masih cukup pagi untuk Algean bertamu pasti ada apa apa dirumah tapi Tania tidak ingin menanyakan itu karena mungkin akan menyinggung hati keponakan nya.

Tania tersenyum lalu memeluk tubuh Algean tulus, "Lama ga ketemu, gimana kabar kamu huh?"

"Baik," jawab Algean singkat tanpa membalas pelukan Algean.

'Al bohong Tan, aku ga pernah baik' batin Algean.

Tania melepaskan pelukannya namun masih memegang kedua lengan Algean, "Kamu udah makan?"

Algean menggeleng.

"Yaudah ayo, kita sarapan Tante udah masak." ajak Tania.

Algean pun menjawab dan mengikuti Tania untuk masuk ke rumahnya.

"Om Agra dimana?" tanya Algean setelah duduk di meja makan.

"Dia lagi mandi bentar lagi juga turun." jawab Tania sambil menyiapkan makanan untuk Algean dan suaminya.

"Makasih," ucap Algean setelah Tania menyiapkan makanan untuknya, dan dibalas senyuman oleh wanita itu.

"Loh Algean?" ujar seorang lelaki yang baru masuk ke ruang makan. Dia sempat terkejut melihat kedatangan Algean.

Algean menatap Agra, lalu bangkit dan mendekati lelaki itu. Dia menyalami tangan Agra.

"Jam berapa sampe?" tanya Agra, lalu berjalan menuju kursi nya.

"Baru." jawab Algean, lalu mulai memakan sarapan nya.

Agra ber oh ria, "Ngga... ada masalah di rumah kan Al?" tanya Agra hati hati.

Algean menghentikan acara suapan nya, lalu mendongak, "Ga ada." jawab Algean lalu melanjutkan acara makan nya.

'Ga ada hari yang ga ada masalah.' sambung Algean di dalam hati.

"Syukur lah." kata Agra lega, sedikit tidak percaya karena Agra tau sendiri perilaku kakak iparnya seperti apa.

"Algean makan yang banyak ya, Tante seneng kamu disini." ucap Tania.

Algean hanya bergumam untuk mengiyakan.

Setelah acara sarapan selesai, Algean duduk sambil menonton tv di ruang tengah sendirian. Sedangkan pasutri pemilik rumah ini sedang ada urusan di luar jadi mereka menitipkan rumah pada Algean.

Jika bertanya apakah ada art atau tukang di rumah ini, jawaban nya ada, banyak malah sekita 6 orang yang bertugas merawat dan menjaga rumah ini. Cuma karena hari minggu jadi mereka mengambil libur.

Algean menghelai nafas, lalu tangan nya merogoh saku celananya dan mengambil sebuah benda, benda yang tadi dia temukan di tempat lamanya.

Dia menatap benda itu lekat, memutar sambil mengusap.

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now