Pembullyan

4K 353 26
                                    

Buat pembaca setia aku, kalian pernah nangis ngga si setelah baca cerita ini?

---------------------

Seperti biasa, Algean kembali menapakkan kakinya di kawasan sekolah. Sebenarnya dia sangat malas, dan tidak ada niatan untuk mengikuti pelajaran apa lagi berada di dalam kerumunan, namun karena gadis kesayangannya yang berusaha membujuk untuk berangkat sekolah, akhirnya Algean patuh.

Dengan syarat di jam ke 4 sampai jam ke 8 alias jam terakhir, Alessa harus bersamanya terus, otomatis mereka akan membolos, guru mana yang tidak mengijinkan kedua murid unggulan itu absen pelajaran? Tapi yang jelas, keduanya tidak mungkin mengatakan alasan yang sebenarnya mereka membolos. Mungkin dengan pura pura sakit, dan memilih istirahat di UKS.

Algean dan Alessa sama sama berhenti di depan kelas X IPA 1, mereka saling berhadapan, tentu saja mengundang pasang mata dari siswa siswa lain yang berada di sana, bahkan ada saja yang berbisik bisik karena penasaran tentang kedekatan Algean dan Alessa.

Algean mengacuhkan bisikan semua orang, mata dan pendengaran nya hanya terfokuskan pada Alessa saja, disitu juga dia terang terangan membungkuk dan mendekatkan bibirnya di telinga Alessa, "Jam ke 4 temui gua di taman belakang, kalo engga gua bakal pulang." bisik Algean, tentu saja membuat Alessa jadi gugup.

Alessa mengerjapkan matanya, "O-ooke." ucapnya gagap, dia memundurkan tubuhnya dua langkah membuat wajahnya tepat berada didepan wajah Algean.

Algean terkekeh, ketika melihat wajah Alessa yang mulai memerah, ah gampang sekali membuat gadis ini blusing, pikirnya. Lihat, Algean hanya menatap mata Alessa lamat, si gadis langsung tersipu malu.

Alessa melirik kesekitar, "G-ge banyak yang liatin." ucapnya tanpa melihat Algean.

"Emang gua peduli?" jawab Algean.

Algean menegakan tubuhnya, lalu menghela nafas, dia kembali memasang wajah datarnya saat tatapan tajamnya menuju ke siswa siswa yang sibuk menonton nya dengan Alessa, membuat yang ditatap langsung mengalihkan pandangannya takut.

"Gua ke kelas."

Alessa mengangguk, "Sampai ketemu nanti." katanya sedikit ragu ragu.

Algean tersenyum simpul, "Boleh gua sekelas sama Lo? Biar gua bisa liat Lo terus." candanya.

Alessa mengerutkan keningnya, "Apaan si Lo Ge, malu tau diliatin orang."

"I don't care." (Gua ngga peduli.)

Alessa berdecak, "Udah deh sanah ke kelas, gua mau masuk."

"Ya."

Setelahnya Algean benar benar meninggalkan Alessa dan menuju ke kelasnya.

Sambil berjalan, Algean mengukir senyum tipis, senyum yang jarang sekali dilihat oleh warga sekolah. Dia seperti dibuat gila oleh Alessa, padahal dia sudah biasa dekat dengan gadis itu namun kenapa saat di momen seperti ini Algean seolah menjadi pria terromantis di dunia?

Aura Alessa benar benar membuat dia sedikit melupakan hal menyakitkan di hidupnya.

"Eh eh eh, ayang embeb udah dateng."

Wajah berseri itu hilang diganti dengan raut datar seperti biasa ketika suara sapaan yang terdengar menjijikan itu menyapa indra pendengaran nya.

Dia melirik orang yang mengatakan hal itu, siapa lagi kalo bukan Rain, yang dilirik malah cengar cengir tidak jelas.

"Cengar cengir, jiji gua liatnya. Gigi Lo kering tuh." damprat Algean setelah mendudukan tubuhnya di bangku.

Rain melotot terkejut, bahkan bibirnya sampai melongo, "Al Lo nglawak?"

Suffering(COMPLETED)Where stories live. Discover now