03. Sebuah Pertemuan

720 208 27
                                    

Tubuh Ophalia melonjak terkejut ketika pintu raksasa yang berada tak jauh di sebelah kanannya tiba-tiba terbuka. Gadis itu sontak membenarkan posisi duduknya, dan merapikan sedikit surai pirangnya dari gelungannya, topi gadis itu sudah ia lepas beberapa menit yang lalu, tentu akan sangat tidak sopan apabila menemui seorang bangsawan dengan memakai topi, hendaknya dilepas.

Tampak rambut Ophalia digelung tinggi dan rapi, tak lupa gadis itu pun merapikan garis-garis kusut dari pakaiannya.

Tampak dari balik pintu, Sir Flitz memberi hormat, Ophalia pun bangkit dari duduknya membalas memberi hormat. Tak lama, pria itu mengajak Ophalia berjabat tangan kemudian duduk di hadapannya.

Ya, di hadapan Ophalia kini hadir seorang Komandan Militer Kerajaan Cartland, dengan pakaian resmi dan postur tubuh yang tegap, Sir Flitz adalah sosok yang sangat berwibawa. Pria itu bersurai pirang kecokelatan, berbeda dengan Ophalia yang memiliki warna rambut pirang yang cukup pucat. Meski berkumis tebal, Sir Flitz tetap tampak ramah.

Rasanya jantung Ophalia seolah hendak mencuat keluar. Gadis itu gugup sekaligus takut melakukan kesalahan yang akan membuatnya dan kerajaannya terkena masalah. Dan sepertinya, rasa grogi gadis itu tampak jelas di mata Sir Flitz.

"Tenang saja, Nona. Tidak perlu gugup, santai saja. Saya yakin kemampuan anda tentunya tidak perlu diragukan lagi, bukan? Kami sangat menghargai bantuan dari Roseline, tentunya anda akan kami pastikan aman selama berada di sini," ucap Sir Flitz tersenyum ramah, membuat rasa gugup Ophalia sedikit berangsur pudar.

Gadis itu hanya mengangguk dan mengatakan bahwa ini merupakan sebuah kehormatan untuk dapat menjalankan tugas bersama Cartland. Perbincangan cukup sederhana, hingga akhirnya Sir Flitz pun mengakhiri obrolan.

"Kebetulan, Yang Mulia Raja Stewart dan putra mahkota sedang berada di perjalanan sekembalinya dari perbatasan. Kalau begitu, mari, saya antar menemui Ratu Lilly-Anne." Sir Flitz kemudian mempersilakan Ophalia, lelaki berpostur tegap itu hendak mengantarkan gadis guardian tersebut untuk menghadap wanita nomor satu Negeri Cartland.

Selama di perjalanan menuju ruangan Ratu. Ophalia cukup terpukau melihat arsitektur Istana Negeri Hijau ini, apalagi ketika gadis itu melewati taman istana yang dihiasi oleh air mancur yang megah juga tanaman-tanaman cantik. Gadis itu pun mendapati beberapa pelayan sedang berjalan terburu-buru, beberapa pun membungkuk ketika melewati dirinya dan Sir Flitz, jangan lupakan dua pengawal yang mengawal keduanya sedari tadi dari belakang.

Hingga sepuluh menit berlalu setelah melewati sayap kanan istana. Ophalia akhirnya berada di depan pintu raksasa, ruangan pribadi Ratu. Di depannya tampak dua pengawal dan satu pelayan pribadi Ratu. Sir Flitz berbicara sebentar pada pelayan tersebut. Ophalia suka melihat orang-orang di istana ini, entah mungkin karena ketika di Roseline, Ophalia lebih banyak menghabiskan waktunya di kamp pelatihan, bahkan bisa dihitung berapa kali gadis itu memasuki Istana Roseline.

Rasanya menyenangkan melihat beberapa pelayan berjalan hilir mudik demi melayani istana. Terlebih, apabila melihat dayang — atau lebih dikenal sebagai para pelayan pribadi —mereka lebih dari sekadar pelayan biasa, para dayang biasanya masih merupakan anggota bangsawan, yang memilih untuk mengabdi pada anggota kerajaan.

Jadi, tak heran apabila menemukan aura seorang dayang itu seperti menemukan seorang bangsawan. Karena mereka memang sejatinya seorang bangsawan dan dididik sebagaimana bangsawan, dari cara mereka berbicara dan berjalan, tentu tampak kentara dibandingkan pelayan biasa.

Selesai berbicara dengan Sir Flitz, pelayan pribadi Ratu itu pun memasuki pintu raksasa tersebut. Sepertinya hendak meminta izin pada Ratu. Tak lama kemudian, pintu raksasa itu pun terbuka, terlihat dari balik pintu tersebut seorang pelayan dan salah satunya lagi merupakan seorang gadis berpakaian selayaknya gadis biasa. Pelayan yang berada di belakang gadis tersebut tampak membawa kereta dorong yang Ophalia tebak berisi obat-obatan.

THE AUDUMA MASKEN : A Secret From Dellway ✔Where stories live. Discover now