59. Rasa Kesal Yang Membuncah

104 33 5
                                    

Sepertinya ini adalah malam yang paling menyenangkan dan akan selalu terkenang oleh Helena.

Setelah kurang lebih 2 jam berbincang dan melepas rindu dengan Rafaelt di Hutan Selatan, lelaki itu pun mengantar Helena dengan cepat dengan kuda miliknya. Amat cepat dibanding ketika gadis itu berjalan kaki saat pergi.

Rafaelt mengantar Helena hingga gerbang benteng istana — pelindung terluar Istana Lindsey.

Setibanya Helena di sana, dan tepat setelah Rafaelt pun pamit, senyuman masih terus merekah pada bibir gadis itu. Tidak pudar dan tidak menghilang, seolah senyum setidaknya akan bertahan sampai gadis itu tiba kembali ke kamarnya dan memejamkan mata.

Tetapi tepat ketika Helena mulai memasuki wilayah istal — yang merupakan wilayah paling dekat dengan benteng Istana — gadis itu dibuat terkejut dengan kehadiran Bill kakak laki-laki tersebut dalam keadaan sedang mengelus kuda miliknya.

Langkah Helena terhenti. Nyatanya senyum itu pudar lebih cepat daripada dugaan. Gadis itu tidak mengenakan tudung, memperlihatkan dengan jelas identitasnya sebagai Helena, Putri Kerajaan Lindsey.

Bill berhenti mengelus kudanya, ia sadar bahwa Helena telah tiba dan menghentikan langkahnya. Tentu saja gadis itu pasti terkejut, upayanya pergi diam-diam keluar Istana diketahui oleh Bill.

"Dari mana kau?" tanya Bill tanpa sedikit pun menoleh.

Lisan Helena terasa kaku, ia tidak bisa merangkai kalimat apa pun sebagai kebohongan yang akan melindunginya. Seolah seluruh kemampuan dan ingatannya tentang kosakata hilang dan lenyap begitu saja.

Bill menoleh, membalik badannya. Menatap Helena dengan tatapan dingin yang menusuk. "Aku bertanya, dari mana kau?"

Helena menunduk, mengalihkan pandangannya ke lain arah. Napasnya tercekat, gadis itu menggigit bibirnya cemas. Setelah hening sekian detik, dan satu kali tarikan napas, gadis itu pun menjawab dengan ragu, "Aku ... keluar."

"Keluar?" Bill mengulang ucapan Helena, intonasinya seolah mempertanyakan benar apa tidak yang adiknya itu lontarkan.

Sedang Helena hanya diam, degup jantungnya terdengar berisik dan tak beraturan. Pikirannya kalut dan berkabut, tak ada satu pun celah yang gadis itu temui agar bisa selamat dalam situasi seperti ini.

"Keluar?" Kali kedua Bill mengucapkan kata tersebut, ia melangkah mendekat, ingin melihat wajah Helena dengan lebih jelas. Pencahayaan di istal cukup redup, tak ada satu pun yang akan mengira bahwa Putra Mahkota dan Putri dari Kerajaan Lindsey justru sedang beradu cakap dalam situasi yang tidak mengenakan di tempat seperti ini, dengan beberapa ekor kuda sebagai saksi tanpa mampu bersaksi.

"Aku mengikuti ke mana kau pergi." Begitulah ucap Bill kemudian, seperti memukul dan menghantam telak dada Helena saat itu juga. Gadis itu menengadah pelan, mendongak menatap balik Bill dengan tatapan nanar.

Bungkam seribu bahasa, Helena sama sekali tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Hal itu membuat Bill semakin geram, ia menghela napas kecewa.

"Bodoh," cerca Bill menatap Helena bercampur marah dan kekecewaan, "Kau ini sudah bertunangan. Di mana harga dirimu?"

"Jika aku sudah bertunangan lalu apa?" Helena membalas ucapan Bill, spontan, keluar begitu saja tanpa sempat gadis itu sendiri duga. Tatapannya nyalang, merasa tidak terima dikatai bodoh.

Helena tahu. Hal yang ia lakukan adalah tindakan yang bodoh. Seorang Putri Kerajaan menjalin hubungan gelap dengan seorang Marquis, padahal ia telah bertunangan dengan penerus dari Kerajaan lain. Tapi apa yang Bill pahami? Apa yang Bill ketahui?

Helena pun juga tahu. Ia sadar sepenuhnya bahwa jika bukan karena kebaikan dan kemurahan hati Raja Braun dan Ratu Sophia yang kini menjadi orang tua angkatnya, Helena tidak akan bisa hidup seberuntung ini, ia tidak akan pernah menjalani kehidupan selayak ini. Dan Helena pun cukup sadar diri sepenuhnya bahwa sudah semestinya ia patuh dan melakukan apa pun dalam menjalankan perannya sebagai putri kerajaan dalam rangka membalas utang budinya pada raja dan ratu.

THE AUDUMA MASKEN : A Secret From Dellway ✔Where stories live. Discover now