06. Sebuah Kabar

445 181 48
                                    

Hari semakin sore. Matahari kini sudah condong ke arah barat, langit pun sudah mulai menguning.

Helena menatap jendela dengan harap-harap cemas. Mempertanyakan tentang bagaimana nasibnya malam ini—maksudnya, di makan malam kali ini.

Sudah satu jam gadis itu terduduk di jendela kamarnya, memperhatikan siapa-siapa saja yang lewat di bawah sana. Ini merupakan jendela kamarnya yang menghadap ke area pacuan kuda — tapi bukan berarti tempat itu terlihat dari kamar Helena.

Bukan, Helena bukan menantikan Jeffrey untuk segera pulang karena hari sudah semakin petang. Gadis itu hanya ingin memastikan bahwa lelaki itu membawa rombongan para bangsawan untuk makan malam di istana atau tidak.

Dan, jika praduganya ini benar. Tentu itu adalah kabar gembira bagi Helena. Karena akhirnya, setelah tiga hari berlalu penuh tekanan, Helena bisa makan malam dengan cukup nikmat hanya di malam ini.

Sampai ketukan pun terdengar dari arah luar, Helena tahu itu berasal dari Emily. Hingga tak lama, Emily pun hadir di hadapannya dengan seberkas senyuman cerah. Berhasil membuat Helena bertanya-tanya apa penyebabnya.

Bersama para pelayan yang lain, Emily memandang Helena dengan penuh bahagia. Membuat kerutan di alis Helena semakin dalam. Bingung dengan apa yang terjadi.

"Yang Mulia. Ini waktunya anda untuk bersih-bersih," ucap Emily masih tersenyum misterius. Ia masih belum memberitahu Helena apa yang terjadi.

"Emily. Ada apa ini?" tanya Helena.

Emily masih tersenyum. Ia menunduk sebentar kemudian menjawab, "Malam ini, Yang Mulia ingin makan apa?" Lebih tepatnya, Emily malah menjawab pertanyaan Helena dengan pertanyaan lain.

"Memang kenapa?" Helena masih tidak paham, "Aku akan memakan hidangan yang ada di meja makan. Seadanya yang dihidangkan."

Emily terdiam. Tidak bertanya atau menjawab. Sama halnya dengan Helena.

"Malam ini meja makan di istana akan diisi oleh para bangsawan yang telah menerima undangan makan malam bersama." Emily akhirnya bersuara.

Butuh beberapa detik bagi Helena untuk memahami maksud dari perkataan Emily. Dari mulai senyuman yang aneh, pertanyaan tentang makan malam yang tiba-tiba, dan ucapan Emily yang barusan. Dari ketiga hal tersebut, Helena dapat menyimpulkan satu kesimpulan yang amat dinantinya sepanjang sore ini.

Helena terbebas dari makan malam bersama Pangeran Jeffrey dari Kleypas!

"Emily."

"Iya, Tuan Putri."

"Aku ingin salmon panggang dengan saus jamur," ucap Helena menyebutkan hidangan makan malam favoritnya.

Emily menunduk, kemudian berbisik ke salah satu pelayan di sebelahnya. Tak lama, pelayan itu undur diri dari ruangan Helena.

Kini saatnya bagi Helena untuk bersih-bersih. Satu yang Helena suka dari makan malam di ruangannya—yang begitu jarang terjadi—adalah ia tidak perlu memakai korset selama makan!

Karena biasanya, Helena tidak mesti lagi keluar ruangan setelah makan malam. Jadi, kurang lebih satu atau dua jam setelahnya adalah waktu tidur.

THE AUDUMA MASKEN : A Secret From Dellway ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang