65. Langkah Kaki Kepergian

101 30 6
                                    

Ophalia mengerutkan alisnya ketika ia mendapati Alice tengah berbincang dengan seorang pria. Tetapi sepertinya gadis itu mengenalinya, bukankah ia adalah Hansel, seorang pemuda yang mengantarkan Alice dan Ophalia untuk tiba ke kediaman ibunya Alice?

Ophalia terdiam sejenak. Ia memperhatikan dari kejauhan bagaimana Alice sempat tersenyum, mengangguk, bahkan tertawa di sela-sela perbincangannya dengan Hansel.

Ophalia baru saja berjalan menghampiri salah satu kediaman bangsawan terkemuka Cartland pagi tadi, hingga sekembalinya gadis itu, ia menyengajakan diri untuk melewati kawasan pasar Ibukota, dan kini justru mendapati Alice sedang berbincang dengan Hansel berjarak beberapa langkah dari tempatnya kini.

"Nona, apa yang kau lakukan? Kau menghalangi tempatku berdagang, bagaimana aku bisa mendapatkan pelanggan?" Seorang wanita tua dengan alis tertekuk menatap Ophalia tidak suka, wanita itu memperhatikan penampilan Ophalia kemudian mendecak.

Ophalia membalikkan badan terkejut, "Ah, maaf," ucapnya lalu melangkah meninggalkan lapak tempat wanita tua itu berjualan.

Tetapi wanita itu terus memperhatikan gerak-gerik Ophalia, sampai akhirnya ia pun mencibir, "Tidak sopan. Wanita macam apa yang memperlihatkan celananya begitu terang-terangan."

Dan itu berhasil membuat langkah Ophalia terhenti. Tentu saja ia mendengar cibiran dari wanita tua itu. Tetapi alih-alih merasa sakit hati atau tersinggung, Ophalia hanya menunduk memperhatikan kakinya yang terbalut oleh celana longgar.

Ophalia sedang tidak mengenakan pakaian formal dengan celana yang memiliki potongan lurus. Gadis itu sedang memakai pakaian yang lebih nyaman dari sebelumnya dengan potongan celana yang lebih longgar. Tidakkah ini sudah cukup tampak seperti rok dari kejauhan?

Sudahlah, Cartland memang sulit untuk menerima persamaan gender seperti apa yang Roseline lakukan. Kehidupan mereka terlalu kaku, dan tak ada niatan untuk berubah. Itulah mengapa keberadaan Ophalia selama berada di Cartland terus menerus mendapati cibiran dan teguran.

Tidakkah wanita pun memiliki kebebasan mengenakan pakaian yang menurutnya lebih nyaman? Toh, jika masih sopan, itu bukanlah masalah besar.

Ophalia terlalu tenggelam dalam pikirannya, hingga tidak menyadari bahwa Alice telah menangkap sosok gadis dengan rambut pirang pucat tersebut.

"Ophalia!" seru Alice, membuat Ophalia mendongak, terkejut karena kehadirannya disadari oleh Alice.

Alice melayangkan senyuman cerahnya, memberi isyarat pada Ophalia untuk berjalan mendekat, dan Ophalia pun akhirnya mengangguk dan mendekati Alice.

Pada langkah setelah Ophalia tiba di sebelah Alice, gadis tabib itu lalu melontarkan pertanyaannya pada Hansel, "Bagaimana jika aku mengajaknya?"

Hansel terdiam sejenak, ia seolah berpikir sebelum akhirnya menjawab dalam waktu singkat setelahnya, "Boleh. Tidak masalah, Alice. Tapi Ratu hanya akan bertemu denganmu, kurasa ..."

Kening Ophalia berkerut, sebelah alisnya terangkat, "Ratu?"

Dan begitulah Hansel lalu terkejut ketika menyadari bahwa ia telah tidak sengaja membocorkan maksud dan tujuannya menjumpai Alice.

Ratu Dellway telah mendengar berita tentang kembalinya putri Nirn Atwood ke kota Lounne sekitar dua bulan yang lalu. Dan beliau ingin bertemu dengan Alice secara pribadi.

Tetapi Hansel tidak mengatakan hal tersebut secara terang-terangan kepada Alice. Hansel hanya berkata bahwa Matthias meminta Alice untuk mendatangi Dellway lagi karena beberapa urusan yang mesti diselesaikan.

Tidak masalah, Hansel bukan dengan lancangnya memakai nama Matthias. Karena Hansel sendiri mendapat perintah untuk menyampaikan pesan ini dari Matthias — Matthias yang meminta Hansel untuk tidak memberi tahu Alice secara terang-terangan karena takut gadis itu terkejut.

THE AUDUMA MASKEN : A Secret From Dellway ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang