44. Tulisan Tidak Berlanjut

109 41 11
                                    

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ophalia menatap Alice penuh curiga. Alice hanya bisa terdiam seraya menyembunyikan gulungan kertas yang ia bawa.

"Ophalia ..." ucap Alice pelan, ia cukup terkejut mendapati Ophalia yang tiba-tiba berada di perpustakaan.

Apa yang terjadi?

Sudah seminggu sejak Alice akhirnya berhasil menyembuhkan hampir sepertiga pekerja istana yang jatuh sakit akibat penyakit menular. Ternyata kulit kayu yang Alice beli dari pedagang saat itu sangat efektif untuk menyembuhkan sakit mereka.

Dan sudah hampir satu pekan juga sejak kedatangan Ophalia serta rombongan Raja dan Putra Mahkota setelah melakukan perjalanan diplomatik dengan niatan perjanjian perdamaian sekaligus penyelesaian perang.

Apa yang membuat Alice tiba-tiba bertemu dengan Ophalia dalam keadaan tak terduga ini, tidak lain karena Alice yang memang tiba-tiba nekat untuk mendatangi perpustakaan bagian penyimpanan diplomatik.

Seorang tabib tiba-tiba mendatangi perpustakaan yang berada di tempat terpisah dari perpustakaan umum. Wajar jika Ophalia memasang ekspresi curiga dan heran terhadap kehadiran Alice di tempat ini.

Semula berawal dari Alice yang jatuh sakit akibat kelelahan mengurusi banyaknya pekerja istana yang sakit. Ia terlalu memaksakan dirinya sehingga membuat gadis itu akhirnya ambruk sakit.

Farrel yang saat itu sudah sehat, bugar, dan kembali beraktivitas seperti biasa, merasa berhutang budi pada Alice sehingga berinisiatif untuk mengurus Alice — meski akhirnya membuat Alice repot juga — dan senantiasa menemani Alice agar cepat sembuh.

Lelaki itu dengan rasa penasaran yang besar, meminta izin pada Alice untuk membuka dan membaca beberapa buku milik Alice, meski sebenarnya Farrel bahkan tidak bisa membaca keseluruhan buku tersebut.

Dan siapa yang bisa menyangka bahwa di dalam kamus tebal milik ibunya itu — kamus yang beratnya bukan main — justru terselip di dalamnya sebuah perkamen dengan judul Perjanjian Perdamaian Cartland Dan Kleypas yang ditulis pada tahun 1379, lebih dari satu abad yang lalu.

Hal itu membuat Alice dan Farrel terkejut bukan main. Dan berakhir membuat Alice akhirnya nekat mendatangi perpustakaan ini dengan niatan untuk menyimpan saja lembaran perkamen itu di perpustakaan ini.

Karena bagaimana pun, adalah hal yang aneh jika kertas yang amat penting itu tiba-tiba berada di antara beberapa halaman kamus herbal miliknya.

Terlalu berisiko jika Alice menyimpannya.

Hanya itu niatan Alice berada di perpustakaan khusus ini. Alice ingin menyimpan perkamen penting ini, dan menyelamatkan dirinya dari rasa khawatir dan cemas berlebih yang disebabkan oleh kertas tua itu.

"Alice, apa yang kau lakukan di sini?" Ophalia mengulang pertanyaannya.

Alice membuang mukanya, ia menatap asal ke selain Ophalia, kentara menyembunyikan sesuatu.

Ophalia sendiri hanya iseng untuk mendatangi perpustakaan ini, terlebih ia juga tiba-tiba teringat pada perkamen misterius yang ia temukan di Roseline beberapa minggu yang lalu. Gadis bersurai pirang itu tentu tidak menyangka juga jika seorang Alice Marianne, Tabib Utama Istana tiba-tiba berada di ruangan ini.

Ophalia melirik ke arah kedua tangan Alice yang menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya. Dengan gerakan cepat, Ophalia langsung menarik salah satu tangan Alice tanpa sempat Alice hindari.

Akhirnya Ophalia melihat apa yang Alice bawa, gulungan kertas yang membuat kening Ophalia berkerut. Alice menunduk, meringis karena upaya dirinya untuk menyembunyikan hal ini dari Ophalia gagal sudah.

THE AUDUMA MASKEN : A Secret From Dellway ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang