PROLOG

96.9K 5.2K 34
                                    

"KACAMATA GUE!"

Teriakan Alsava terdengar nyaring di koridor sekolah.

"TANGGUNG JAWAB LO!" Alsava menunjuk laki-laki yang merupakan dalang dari ini semua. Kacamatanya tak sengaja diinjak oleh laki-laki di hadapannya.

"T-tanggung jawab gimana?" tanya laki-laki itu kikuk.

"Heh! Lo nggak liat?! Kacamata gue lo injek bege! Patah ini patah!" geram Alsava memungut kacamata yang sudah patah menjadi dua bagian itu dengan kasar.

"Lo jadi cowok nggak ada tanggung jawabnya banget!" ujar Alsava masih tidak terima.

"Gue nggak mau tau! Pokonya lo harus gantiin kacamata gue!"

"Bukan salah gue, dong. Gimana bisa itu kacamata ada di lantai?" bela cowok itu.

"Hah?! Lo masih nggak mau ngaku kalo ini salah lo?!" tanya Alsava semakin geram. Tangannya bergerak seolah mencakar wajah laki-laki di depannya.

"Jelas-jelas ini salah lo! Makanya kalo jalan liat pake mata! Udah dikasih mata bukannya digunain baik-baik malah gini! Mata gue yang minus aja nggak pernah ceroboh kayak lo!" omelan Alsava semakin menjadi-jadi. Semua siswa yang ada di koridor itu hanya diam memperhatikan. Mereka tahu bagaimana ganasnya Alsava jika sedang marah.

"Udah, Va. Sabar," ujar Mingmei, gadis keturunan Chinese yang bermata sipit dan berkulit putih itu menenangkan Alsava yang semakin mencerca laki-laki tersebut. Karena mereka sudah menjadi perhatian.

"Lo kalo berbuat harus berani tanggung jawab dong! Lo cowok atau bukan?!"

Laki-laki itu—Danadyaksa, tidak membalas cercaan Alsava, ia hanya diam. Dirinya betul-betul tak sengaja menginjak kacamata milik Alsava hingga patah. Kepalanya menoleh ke arah belakang dimana ketiga temannya—Akbar, Levi, Bastian juga Mada yang tidak mempedulikannya. Akbar yang membaca buku dengan earphone ditelinganya, Levi yang sibuk menggoda siswi-siswi yang lewat serta Bastian dan Mada yang cekikikan menertawainya.

"Lo denger gue nggak, sih!"

Aksa mengalihkan pandangannya, "Denger,"

"Hah?! Lo—"

"Iya iya oke gue ganti. Tapi jangan besok, lusa aja, ya?" sela Aksa memotong ucapan Alsava.

"Lusa?" tanya Alsava memastikan.

"Iya, lusa. Kalo nggak lusa gue nggak mau ganti,"

"Kalo gue boong lo tinggal dateng ke kelas gue aja, gue yakin lo tau kelas gue." ujar Aksa melihat sorot keraguan di mata Alsava.

"Dih, gue nggak tau kelas lo yang mana! Lo kira semua orang tau kelas lo? Lo pikir lo siapa?!" sergah Alsava.

Aksa mengusap wajahnya kasar, "Lo tau Levi, kan? Yang jadi incerannya cewek-cewek sini. Dia temen gue, lo dateng aja ke kelasnya Levi, pasti ada gue disana." ucap Aksa menjelaskan dengan sabar.

"Awas aja kalo lo boong!" ujar Alsava menunjuk Aksa dan berjalan meninggalkan koridor dengan wajah yang masih terlihat kesal yang diikuti Mingmei.

***

                          HAI GAIS!!
JANGAN LUPA VOTE YA! HARUS!
MAKASIII

DANADYAKSAWhere stories live. Discover now