DANADYAKSA | 18

23.3K 3K 161
                                    

Lagi bucin banget sama lagunya Om Justin yang Ghost🙏🏼

Semoga suka bab ini qaqa😎

***

S

eperti biasanya, Aksa pulang sore sekali. Setelah selesai latihan, ia ke gudang beras Pak Imran untuk mengerjakan sesuatu sebentar. Untuk memperoleh uang juga, meskipun tak seberapa karena ia memang hanya membantu sedikit.

Aksa pulang dengan tiga bungkus bakso di tangannya. Untuk adiknya dan untuk dirinya. Aksa tersenyum, Mia dan Fadil pasti akan senang. Ia mengusap keringat yang mengalir dari pelipisnya. Keringat membasahi tubuhnya karena ia berjalan kaki untuk pulang.

Tapi senyum Aksa luntur ketika melihat dua orang bertubuh besar sedang beradu cek cok dengan Mia. Bahkan Mia berkali-kali berjengit kaget karena teriakan mereka.

Cowok bergelang hitam itu segera berlari menuju rumah dan berdiri di depan Mia untuk melindungi gadis itu.

"Ada perlu apa, Bang?" tanya Aksa lantang. Menatap mereka tajam, menusuk.

"Jangan sok lupa lo, Cil! Sekarang waktunya lo bayar tunggakan utang!" ujar salah satu dari mereka.

Aksa mengeluarkan uang dari tas nya lalu memberikannya kepada mereka. "Lain kali kalo saya nggak ada di rumah, tunggu aja, Bang. Nggak perlu ngebentak adek saya. Saya nggak akan lari dari tanggung jawab."

"Bocil, sok banget!" pria berbadan kekar itu menjotos kepala Aksa kasar lalu pergi dari sana bersama temannya.

"Kamu diapain sama mereka?" Aksa berbalik badan dan mengusap kepala Mia lembut.

Mia menggeleng.

"Kamu dibentak?" tanya Aksa yang dijawab anggukan oleh Mia.

"Mereka udah lama?" tanya Aksa dijawab anggukan lagi oleh Mia.

"Kalo mereka dateng lagi tapi Abang belum pulang, kamu nggak usah bukain pintunya," nasihat Aksa.

"Iya, Bang. Nanti nggak Mia bukain pintunya," jawab Mia menurut.

"Gimana keadaan kamu? Udah enakan? Masih sakit nggak badannya?" tanya Aksa halus.

"Udah sembuh, kok. Udah nggak sakit."

"Abang bawain bakso buat kamu sama Fadil," ujar Aksa. "Fadil di dalam?"

Mia mengangguk. "Iya, Bang. Tadi Kak Alsava ke sini, bawain buah buat Mia sama Fadil. Mia juga dikasih foto yang waktu itu!" Mia berujar dengan antusias.

"Alsava ke sini?" gumam Aksa pelan. Raut mukanya berubah, tidak bisa diartikan.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Aksa langsung masuk ke dalam. Disuguhi pemandangan Fadil yang memakan buah-buahan dengan rakus. Ada anggur, apel, mangga dan buah-buahan yang lain.

Aksa duduk di samping Fadil, meletakkan tiga bungkus bakso itu di meja. "Dari siapa, Dil?" tanya Aksa melihat buah-buah tersebut.

"Dari Kak Al, Bang! Tadi Kak Al ke sini bawain buah banyak banget! Abang mau?" Fadil menyodorkan beberapa buah.

Aksa menggeleng. "Enggak, buat kamu aja."

"Abang bawa bakso buat kamu. Dimakan ya?" tanyanya pada Fadil.

"Nanti, Bang. Fadil makan buah dari Kak Al dulu," ujar Fadil sibuk dengan buahnya.

Aksa menghembuskan nafas kecewa tapi segera mengubah mimik wajahnya.

DANADYAKSAWhere stories live. Discover now