DANADYAKSA | 40

22.6K 2.8K 136
                                    

BACA PART DULUUUUUU

BARU BOLEH BACA INI

****

Sejak kepulangannya, Aksa tak pernah mengajak Mia berbicara. Hal itu membuat Mia sedih. Berkali-kali Mia mengajak Aksa bicara namun hanya direspon singkat. Terasa ganjal, karena biasanya Aksa sangat hangat.

"Bang Aksa nanti malem pulangnya jam berapa?" tanya Mia memancing pembicaraan.

Tak muncul jawaban dari Aksa. Ia sibuk membersihkan sepatunya yang kotor.

Akibat Aksa yang marah kemarin, Mia jadi lebih berhati-hati. Bahkan seharian ini ia tak berinteraksi apapun pada Canon.

"Bang Aksa masih marah sama Mia?" tanya Mia duduk di sebelah Aksa yang masih tak merespon dirinya.

Aksa tak menjawab, ia bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam setelah sepatunya dirasa bersih.

Mia menarik nafas panjang. Baru kali ini Aksa mendiamkannya selama ini.

****

Hari sudah hampir malam, senja sudah berada di ujung barat. Namun Fadil belum pulang sejak izin bermain sepulang sekolah tadi. Aksa berjalan menyusuri jalan untuk mencari Fadil.

Biasanya Fadil hanya akan bermain di luar sebentar, tak pernah lama. Karena Fadil memang tak mempunyai teman yang membuatnya betah berlama-lama bermain di luar rumah.

Dan bocah itu ternyata ada di kali bersama Lira. Aksa memijat kepalanya pusing melihat wajah Fadil yang cemong dan bajunya yang kotor.

"Fadil!" panggil Aksa menghampiri Fadil dan Lira. "Kamu ngapain nyemplung di kali kayak gituu?"

"Loh, ada Bang Aksa. Sini Bang kalo mau ikut main!" ajak Fadil.

Aksa berdiri di pinggiran kali dengan berkacak pinggang. Ada-ada saja kelakuan Fadil.

"Ini siapa yang ngide nyebur di kali?" tanya Aksa bersiap menginterogasi.

"Lira!"

"Fadil!"

Lira dan Fadil bebarengan menunjuk satu sama lain. Tak ada yang mau disalahkan.

"Tadi kan kamu yang ngajak main di sini. Kok aku yang disalahin?" protes Fadil.

"Siapa yang ngajak? Aku kan cuma bilang kalo aku belum mandi. Terus kamu ngajak aku mandi di kali," ujar Lira tak terima.

Aksa semakin pusing. "Kamu tau nggak, Dil, kalo kali itu kotor?"

"Tau kok."

"Kalo udah tau, kenapa malah ngajak Lira mandi di kali? Liat aja muka kamu. Cemong semua kayak kucing."

"Yang ngajak bukan Fadil, Bang. Tapi Lira!"

"Ih. Boong Kak Aksa! Fadil yang ngajak aku!"

Dan terjadilah perdebatan di antara kedua bocah itu.

"Udah udah. Udah sore. Nggak usah berantem," ujar Aksa mengangkat satu persatu bocah-bocah itu.

"Kamu nggak dicariin Ibu sama Ayah, Lira?" tanya Aksa pada Fadil. Ia membersihkan sedikit kotoran yang ada di rambut gadis kecil itu.

"Belum dicariin, Kak. Aku pulangnya nanti aja kalo udah dicariin," jawab Lira.

"Kalo nggak dicariin nggak pulang?"

Lira menggeleng, "Soalnya aku masih mau main," balasnya antusias.

"Tapi Fadil mau pulang. Udah sore soalnya. Mainnya dilanjut besok aja, ya?"

DANADYAKSAWhere stories live. Discover now