Ponsel Aksa yang ia letakkan di sakunya terus berbunyi sejak tadi. Tapi tak ia pedulikan. Cowok itu sibuk mengangkat beras dari gudang penyimpanan menuju truk yang akan di distribusikan ke pasar-pasar."HP lo ganggu! Nggak usah sok ngartis, deh. Langsung buka aja ribet banget," sinis laki-laki bertelanjang dada yang juga juga bekerja di sana, anak kuliah. Dari awal, lelaki itu yang terlihat paling tidak menyukai Aksa.
"Iya, Bang Romi," ucap Aksa menurut. Mencoba untuk tidak sakit hati. Cowok bergelang hitam itu menjauh dan mengusap peluh yang membasahi dahinya.
Setelah dibuka, terlihat banyak sekali notifikasi dari Alsava. Menanyakan mengapa dia tidak sekolah.
Al:
Aksa, tadi lo nggak ke sekolah ya? Gue nyariin lo tapi nggak ketemuuAl:
Terus kata temen-temen lo, lo hari ini nggak masuk sekolah. Nggak ngasih surat izin jugaa. Lo nggak kenapa-napa?Al:
Maaf ya kalo gue ganggu:( gue cuma mau minta maaf aja soal yang kemarinn. Gue masih kepikiran sampe sekarang masaaAl:
Kata mada, lo udah nggak marah sama gue. Lo juga udah maafin gue. Tapi gue masih nggak enak, soalnya gue belum ketemu sama loAl:
Maaf juga kalo gue sok deket banget nanyain lo dimana🙏🏻 tapi gue bener-bener kepikiran saaaAl:
DIJAWAB YA KALO NGGAK SIBUKKKAksa tertawa kecil membaca pesan yang dikirimkan oleh Alsava. Tak menyangka karena Alsava masih kepikiran sampai sekarang tentang apa yang ia ucapkan kemarin. Dengan cepat ia menulis pesan balasan untuk Alsava.
Aksa:
Gue ada perlu, jadi nggak sekolah. Gue udah maafin lo juga. Sebenernya dari awal gue nggak ada marah sama sekali. Lo aja yang pikirannya kemana-mana. Jadi nggak usah dipikirin lagi. Udah ya, gue mau kerjaAl:
BENERAN LO NGGAK MARAH SAMA GUE?Al:
WADUH MAKASIH BANGETTTAl:
Eh eh, tapi lo kerja dimana sa? Lo nggak sekolah karena kerja?Aksa mengerutkan keningnya karena Alsava langsung menghapus pesan terakhir yang cewek itu kirimkan. Mungkin Alsava kira, Aksa belum membacanya.
Aksa:
Kenapa?Al:
Enggak, tadi salah kirim hehe. Yaudah lanjutin aja kerjanyaa. Gue mau belajar juga. BabayyAksa tahu betul jika yang dikirimkan oleh Alsava bukan salah kirim, tapi ditujukan padanya. Se berpengaruh itukah ucapannya terhadap Alsava? Ia yang keterlaluan atau memang sifat Alsava yang selalu kepikiran?
"Woi! Lo enak-enak aja, ya! Kerja dong! Gue suruh ngebuka HP lo itu biar HP lo nggak ganggu! Malah enak-enakan main HP!" Romi tiba-tiba datang dan memarahi Aksa dengan nada yang keras. Membuat pekerja lain menoleh ke arah mereka.
"Mentang-mentang kenal sama Pak Imran jadi seenaknya. Heh! Lo itu kerja di sini baru. Kerja juga kadang-kadang doang. Nggak usah songong!" ujar Romi.
"Enggak, Bang. Tadi gue cuma ngebalesin WA aja," balas Aksa.
"Ngebales WA dari siapa lo? Kayak ada yang nge-chat aja. Pacar? Gue tebak nggak punya. Emang siapa yang mau sama cowok kampungan kayak elu?" ledek Romi tertawa menghina, diikuti beberapa pekerja lain yang ikut tertawa meledek. Memang, banyak yang tak suka dengan Aksa di sini.
![](https://img.wattpad.com/cover/280459964-288-k272610.jpg)
YOU ARE READING
DANADYAKSA
Teen FictionDanadyaksa adalah laki-laki dengan hidup yang sangat sederhana. Cibiran dan hinaan sering didapatkannya dari teman-teman satu sekolahnya terutama perempuan karena menggunakan sepeda motor beat berwarna hitam setiap berangkat sekolah. Orang tuanya me...